27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Gula Pasir Langka Dipasaran

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketersediaan gula pasir di Sumatera Utara belakangan ini diketahui sedang langka. Disinyalir kuat, ada oknum-oknum yang sengaja menimbun salah satu komoditas penting bagi masyarakat tersebut.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga mengamini kondisi kelangkaan gula pasir di beberapa daerah di Sumut, di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Karenanya, dalam waktu dekat, pihaknya akan turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak guna memantau langsung ketersediaan bahan pokok dimaksud.

“Sidak nantinya juga karena kami ingin melihat adanya peran oknum-oknum mafia yang disinyalir kuat menimbun bahan kebutuhan pokok seperti gula, di tengah badai corona yang membuat masyarakat tambah sulit memenuhi keperluan rumah tangga,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat (3/4).

Selain dugaan adanya campur tangan oknum mafia dalam situasi ini, harga jual gula pasir di lapangan juga melonjak tinggi berdasarkan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang sudah ditentukan pemerintah.

“Kondisi pasaran gula pasir saat ini sudah tidak karu-karuan. Selain harganya melambung mencapai Rp200 ribu per kg dari sebelumnya harga gulaku Rp12.000/kg, bahkan juga stok barang (gula) langka di pasaran,” ujarnya.

Dugaan kuat penimbunan terhadap komoditi tersebut disayangkan pihaknya, di tengah masyarakat sedang susah karena corona malah ada oknum yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

“Kita sangat miris melihat situasi sekarang masih saja dimanfaatkan oknum-oknum yang berupaya mencari keuntungan. Karena itu kami bersama aparat keamanan akan segera sidak ke gudang-gudang penyimpanan bahan pokok,” ucap politisi PKB tersebut.

Zeira berharap Gubsu Edy Rahmayadi dan jajaran Forkopimda Sumut memberi perhatian serius terhadap masalah kelangkaan gula pasir ini, terutama saat menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

“Meski situasi saat ini masih darurat Covid-19, tapi masalah kebutuhan pokok rakyat juga hendaknya harus benar-benar tersedia dan aman dengan harga yang stabil. Jika dalam situasi sulit begini pun ada oknum yang ambil kesempatan, pidanakan saja langsung,” tegasnya.

Kadisperindag Sumut Zonny Waldi mengamini di tengah bencana corona bahwa salah satu komoditi pokok yakni gula pasir putih mulai langka di pasaran. “Iya, komoditi kita gula kering putih (GKP) sedang kurang saat ini. Hasil sidak kita ke lapangan sehabis rapat di Polda dengan Satgas Pangan kemarin, stok GKP perhari kita itu cuma ada sekitar 1.800 ton pada hari itu. Dengan harga jual Rp14.900 namun di lapangan tingkat pengecer agak mahal sampai Rp17.000,” katanya.

Sebagai solusi, ungkap Zonny, dari pemerintah pusat sudah ada penugasan ke Sumut guna mengolah gula merah menjadi GKP. Disamping itu, pihaknya bekerjasama dengan PTPN II yang diberi kewenangan memproduksi gula pasir.

“Tapi jumlahnya itu tidak banyak (produksi PTPN II), hanya 5.000 ton. Jika dilihat kebutuhan riil kita, itu cuma cukup satu minggu. Berbeda untuk gula rafinasi buat pabrikan bikin kue dan lain-lain, itu kebutuhannya cukup. Beras kita pun surplus. Empat sampai enam bulan ke depan cukup,” katanya.

Dengan kondisi seperti ini, pihaknya kembali imbau supaya masyarakat tidak panik dalam berbelanja. Tetap tenang dan paling penting selalu tingkatkan kewaspadaan. “Dalam waktu dekat kami akan melakukan OP (operasi pasar) untuk melihat semua kebutuhan pokok kita tercukupi dan harganya juga stabil,” pungkasnya.

Polrestabes Medan memberikan dukungan penuh untuk membantu seluruh pihak dan masyarakat dalam upaya penanganan wabah Covid-19 terutama dalam penegakan hukum dan pengamanan wilayah, ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan keperluan kesehatan untuk warga.

“Penegakan hukum di sini terkait dengan bagaimana menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga, khususnya alat kesehatan dan obat-obatan dalam rangka mendukung percepatan penanganan Covid-19. Kami juga menjamin ketersediaan dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok masyarakat,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir dalam siaran persnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Kantor Gubsu, kemarin.

Dikatakan dia, terkait wabah ini, pihaknya telah mengambil berbagai langkah operasi Satgas Amanusa II dengan pola pemolisian masyarakat. “Pola pemolisian yang kami lakukan mulai dari kegiatan deteksi, terkait dengan identifikasi, inventarisasi dan pemetaan persebaran wabah Covid-19, juga dampak serta implikasi lebih lanjut dari wabah ini,” bilangnya.

Adapun bidangnya meliputi sosial budaya, sosial ekonomi maupun sosial keamanan. Sementara langkah kegiatan yang lain yakni bersifat preventif yang bertujuan meningkatkan atau membangun kesadaran warga tentang Covid-19, termasuk penyebaran dan cara mencegahnya.

“Pola selanjutnya sifatnya preventif. Tergabung dalam gugus tugas mulai dari kegiatan penyemprotan disinfektan, pemasangan atau instalasi tempat pencucian tangan, pembagian masker serta cairan pencuci tangan. Ini pun terus kita dorong,” katanya. (map/prn/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketersediaan gula pasir di Sumatera Utara belakangan ini diketahui sedang langka. Disinyalir kuat, ada oknum-oknum yang sengaja menimbun salah satu komoditas penting bagi masyarakat tersebut.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga mengamini kondisi kelangkaan gula pasir di beberapa daerah di Sumut, di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Karenanya, dalam waktu dekat, pihaknya akan turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak guna memantau langsung ketersediaan bahan pokok dimaksud.

“Sidak nantinya juga karena kami ingin melihat adanya peran oknum-oknum mafia yang disinyalir kuat menimbun bahan kebutuhan pokok seperti gula, di tengah badai corona yang membuat masyarakat tambah sulit memenuhi keperluan rumah tangga,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat (3/4).

Selain dugaan adanya campur tangan oknum mafia dalam situasi ini, harga jual gula pasir di lapangan juga melonjak tinggi berdasarkan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang sudah ditentukan pemerintah.

“Kondisi pasaran gula pasir saat ini sudah tidak karu-karuan. Selain harganya melambung mencapai Rp200 ribu per kg dari sebelumnya harga gulaku Rp12.000/kg, bahkan juga stok barang (gula) langka di pasaran,” ujarnya.

Dugaan kuat penimbunan terhadap komoditi tersebut disayangkan pihaknya, di tengah masyarakat sedang susah karena corona malah ada oknum yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

“Kita sangat miris melihat situasi sekarang masih saja dimanfaatkan oknum-oknum yang berupaya mencari keuntungan. Karena itu kami bersama aparat keamanan akan segera sidak ke gudang-gudang penyimpanan bahan pokok,” ucap politisi PKB tersebut.

Zeira berharap Gubsu Edy Rahmayadi dan jajaran Forkopimda Sumut memberi perhatian serius terhadap masalah kelangkaan gula pasir ini, terutama saat menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

“Meski situasi saat ini masih darurat Covid-19, tapi masalah kebutuhan pokok rakyat juga hendaknya harus benar-benar tersedia dan aman dengan harga yang stabil. Jika dalam situasi sulit begini pun ada oknum yang ambil kesempatan, pidanakan saja langsung,” tegasnya.

Kadisperindag Sumut Zonny Waldi mengamini di tengah bencana corona bahwa salah satu komoditi pokok yakni gula pasir putih mulai langka di pasaran. “Iya, komoditi kita gula kering putih (GKP) sedang kurang saat ini. Hasil sidak kita ke lapangan sehabis rapat di Polda dengan Satgas Pangan kemarin, stok GKP perhari kita itu cuma ada sekitar 1.800 ton pada hari itu. Dengan harga jual Rp14.900 namun di lapangan tingkat pengecer agak mahal sampai Rp17.000,” katanya.

Sebagai solusi, ungkap Zonny, dari pemerintah pusat sudah ada penugasan ke Sumut guna mengolah gula merah menjadi GKP. Disamping itu, pihaknya bekerjasama dengan PTPN II yang diberi kewenangan memproduksi gula pasir.

“Tapi jumlahnya itu tidak banyak (produksi PTPN II), hanya 5.000 ton. Jika dilihat kebutuhan riil kita, itu cuma cukup satu minggu. Berbeda untuk gula rafinasi buat pabrikan bikin kue dan lain-lain, itu kebutuhannya cukup. Beras kita pun surplus. Empat sampai enam bulan ke depan cukup,” katanya.

Dengan kondisi seperti ini, pihaknya kembali imbau supaya masyarakat tidak panik dalam berbelanja. Tetap tenang dan paling penting selalu tingkatkan kewaspadaan. “Dalam waktu dekat kami akan melakukan OP (operasi pasar) untuk melihat semua kebutuhan pokok kita tercukupi dan harganya juga stabil,” pungkasnya.

Polrestabes Medan memberikan dukungan penuh untuk membantu seluruh pihak dan masyarakat dalam upaya penanganan wabah Covid-19 terutama dalam penegakan hukum dan pengamanan wilayah, ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan keperluan kesehatan untuk warga.

“Penegakan hukum di sini terkait dengan bagaimana menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga, khususnya alat kesehatan dan obat-obatan dalam rangka mendukung percepatan penanganan Covid-19. Kami juga menjamin ketersediaan dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok masyarakat,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir dalam siaran persnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Kantor Gubsu, kemarin.

Dikatakan dia, terkait wabah ini, pihaknya telah mengambil berbagai langkah operasi Satgas Amanusa II dengan pola pemolisian masyarakat. “Pola pemolisian yang kami lakukan mulai dari kegiatan deteksi, terkait dengan identifikasi, inventarisasi dan pemetaan persebaran wabah Covid-19, juga dampak serta implikasi lebih lanjut dari wabah ini,” bilangnya.

Adapun bidangnya meliputi sosial budaya, sosial ekonomi maupun sosial keamanan. Sementara langkah kegiatan yang lain yakni bersifat preventif yang bertujuan meningkatkan atau membangun kesadaran warga tentang Covid-19, termasuk penyebaran dan cara mencegahnya.

“Pola selanjutnya sifatnya preventif. Tergabung dalam gugus tugas mulai dari kegiatan penyemprotan disinfektan, pemasangan atau instalasi tempat pencucian tangan, pembagian masker serta cairan pencuci tangan. Ini pun terus kita dorong,” katanya. (map/prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/