30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Saya Masih Merasa Ketakutan Pak Hakim…

Tahanan dan Karyawan Saksi Sidang Perampokan CIMB Niaga

MEDAN-Sidang lanjutan kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak dengan terdakwa Pamriyanto alias Suryo Putro, kembali digelar di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (3/05).

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Sugiyanto SH, dan hakim anggota masing-masing Leliwaty SH, MH, dan Suhartanto SH MH, Jaksa Penuntut Umum, Pardomuan SH menghadirkan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan di antaranya dua istri korban penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, yakni Hj Rosmawati (istri almarhum Deto Sutejo, Red) dan Suryanawati (istri almahrum Riswandi, Red).

Dihadapan majelis hakim, Rosmawati, istri almarhum Aipda Deto Sutejo yang tewas diterjang peluru kawanan bersenjata api saat bertugas di Mapolsek Hamparan Perak, tampak tak kuasa menahan air matanya ketika memberikan keterangan.

Alhasil, ia pun sempat diminta oleh majelis hakim untuk menenangkan dirinya agar dapat memberikan keterangan. Usai menenangkan dirinya, ia pun bersaksi bahwa dirinya masih dihantui rasa ketakutan.

“Saya masih merasa ketakutan, Pak Hakim,” ujarnya. Kepada majelis hakim, ia menjelaskan kabar peristiwa berdarah yang merenggut nyawa suaminya itu diperoleh dari Kapolsekta Hamparan Perak, Kompol Murdani.
“Kabar suami saya tewas saya peroleh dari Pak Kapolsek. Bapak itu (Kapolsek, Red) menelepon ke rumah dan mengatakan Polsek diserang dan suami saya turut tewas dalam peristiwa itu,” ujarnya.

Disebutkan Rosmawati, akibat peristiwa penyerangan yang menewaskan suaminya itu, dirinya harus menopang kebutuhan keluarga dan anak-anaknya seorang diri. Sementara itu, tak jauh berbeda dengan Rosmawati. Suryanawati juga mengakui mendapat kabar suaminya tewas dari kapolsekta.

Saat memberikan kesaksian, ia tampak terus meneteskan air matanya tiada henti. Beberapa kali air matanya jatuh ke lantai. Diakuinya, malam itu ia mendapat kabar suaminya ditembak kelompok bersenjata api ketika berjaga di Mapolsek. “ Iwan ditembak, Polsek diserang,” ujar Suryanawati mengulang informasi yang diperolehnya ketika itu. Begitu mendapat kabar suaminya tewas, dirinya hanya menunggu di rumah saja.
Sementara itu, jasad suaminya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. “Saya cuma melihat dadanya seperti dijahit yang lain sudah ditutup kain kafan,” kenangnya sedih. (rud)

Tahanan dan Karyawan Saksi Sidang Perampokan CIMB Niaga

MEDAN-Sidang lanjutan kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak dengan terdakwa Pamriyanto alias Suryo Putro, kembali digelar di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (3/05).

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Sugiyanto SH, dan hakim anggota masing-masing Leliwaty SH, MH, dan Suhartanto SH MH, Jaksa Penuntut Umum, Pardomuan SH menghadirkan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan di antaranya dua istri korban penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, yakni Hj Rosmawati (istri almarhum Deto Sutejo, Red) dan Suryanawati (istri almahrum Riswandi, Red).

Dihadapan majelis hakim, Rosmawati, istri almarhum Aipda Deto Sutejo yang tewas diterjang peluru kawanan bersenjata api saat bertugas di Mapolsek Hamparan Perak, tampak tak kuasa menahan air matanya ketika memberikan keterangan.

Alhasil, ia pun sempat diminta oleh majelis hakim untuk menenangkan dirinya agar dapat memberikan keterangan. Usai menenangkan dirinya, ia pun bersaksi bahwa dirinya masih dihantui rasa ketakutan.

“Saya masih merasa ketakutan, Pak Hakim,” ujarnya. Kepada majelis hakim, ia menjelaskan kabar peristiwa berdarah yang merenggut nyawa suaminya itu diperoleh dari Kapolsekta Hamparan Perak, Kompol Murdani.
“Kabar suami saya tewas saya peroleh dari Pak Kapolsek. Bapak itu (Kapolsek, Red) menelepon ke rumah dan mengatakan Polsek diserang dan suami saya turut tewas dalam peristiwa itu,” ujarnya.

Disebutkan Rosmawati, akibat peristiwa penyerangan yang menewaskan suaminya itu, dirinya harus menopang kebutuhan keluarga dan anak-anaknya seorang diri. Sementara itu, tak jauh berbeda dengan Rosmawati. Suryanawati juga mengakui mendapat kabar suaminya tewas dari kapolsekta.

Saat memberikan kesaksian, ia tampak terus meneteskan air matanya tiada henti. Beberapa kali air matanya jatuh ke lantai. Diakuinya, malam itu ia mendapat kabar suaminya ditembak kelompok bersenjata api ketika berjaga di Mapolsek. “ Iwan ditembak, Polsek diserang,” ujar Suryanawati mengulang informasi yang diperolehnya ketika itu. Begitu mendapat kabar suaminya tewas, dirinya hanya menunggu di rumah saja.
Sementara itu, jasad suaminya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. “Saya cuma melihat dadanya seperti dijahit yang lain sudah ditutup kain kafan,” kenangnya sedih. (rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/