MEDAN-Pembangunan Pasar Induk Buah dan Sayur di Jalan Bunga Turi, Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan yang belum rampung dan menggunakan anggaran miliaran rupiah kondisinya sudah memprihatinkan. Selain bangunannya digenangi air, beberapa atapnya juga bocor.

Hal ini terungkap ketika Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin melakukan pinjauan langsung ke Pasar Induk tersebut, Senin (3/6). Ketika memasuki bangunan utama yang menampung sekitar 760 kios, Eldin menemukan sejumlah titik genangan air, akibat atap yang bocor. Karena itu, dia langsung memanggil Kadis Perumahan dan Permukiman (Perkim) Ir Gunawan Lubis yang turut hadir.
Namun, Gunawan mencoba berkilah dengan menyebutkan bahwa genangan itu terjadi kemungkinan akibat tempias air hujan. Apalagi Minggu (2/6), hujan turun cukup deras disertai angin kencang sehingga masuk dan menyebabkan terjadinya sejumlah titik genangan. โJika bocor, saya rasa kecil kemungkinan terjadi. Sebab, atap seng ini telah dilapisi alumunium foil,โ jelas Gunawan.
Namun Eldin tidak begitu saja menerima penjelasan Gunawan. Dia langsung melakukan pengecekan. Dari pengamatan yang dilakukan, Eldin tidak yakin jika genangan air terjadi akibat tempias air hujan. Untuk itu dia minta kepada Gunawan supaya memeriksanya lebih detail sehingga bisa dipastikan apakah genangan air yang terjadi akibat tempias air hujan ataukah benar-benar karena seng bocor.
Dari bangunan grosir, Eldin yang juga turut didampingi Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Asisten Umum Ikhwan Habibi, Kabag Aset dan Perlengkapan SI Dongoran, Kabag Administrasi dan Pembangunan Drs Ahmad Basyaruddin, Kabag Perekonomian Danhar Siregar, Kabag Tapem Pahri Matondang, Kabag Humasy Budi Hariono STTP dan Camat Medan Tuntungan Gelora KP Ginting melanjutkan peninjauan ke bangunan sub grosir yang berada di sebelahnya.
Di tempat yang menampung sekitar 240 kios tersebut, Eldin juga menemukan 1 titik genangan air di bagian belakang bangunan. Untuk itu dia minta kembali kepada Gunawan untuk mengeceknya. โJika benar-benar bocor, maka minta pemborong untuk segera memperbaikinya. Jika benar tempias, maka minta kepada pemborong untuk segera mengatasinya. Sebab, bangunan ini masih dalam masa perawatan pemborong,โ tegasnya.
Setelah itu Eldin meneruskan peninjauan sekeliling Pasar Induk, termasuk memeriksa toilet-toilet yang ada di setiap bangunan. Selanjutnya dia minta agar semak yang ada di sekeliling Pasar Induk segera dibersihkan. Rencananya, bagian ruang terbuka yang ditumbuhi semak akan ditanam dengan tanaman-tanaman penghijauan. โSaya akan minta Dinas Pertamanan segera menanam tanaman penghijau di lokasi ruang terbuka yang ditumbuhi semak tersebut. Dengan demikian Pasar Induk tidak gersang seperti saat ini,โ ungkapnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Eldin juga meninjau pelebaran jalan yang tengah dilakukan guna memperlebar akses masuk menuju Pasar Induk Tuntungan. Dia berharap pelebaran jalan secepatnya selesdai sehingga memudahkan akses masuk maupun keluar, sebab proses ganti rugi terhadap lahan warga sudah tidak ada masalah.
Selain pelebaran jalan, Eldin pun mengatakan Pasar Induk Tuntungan akan terang benderang pada malam hari. Jika tidak ada halangan, listrik akan masuk bulan depan. โSaya tidak mau janji, seluruh fasilitas pendukung secepatnya akan dilakukan. Setelah pemborong menyerahkan Pasar Induk ini kepada Pemko Medan, selanjutnya kita serahkan kepada PD Pasar untuk dikelola. Sebelum pasar ini dioperasikan, kita akan undang seluruh pedagang untuk melihatnya. Dengan demikian meraka akan tahu, Pasar Induk Tuntungan sangat layak untuk tempat berjualan dengan fasilitas yang sangat mendukung,โ jelasnya.
Sementara itu Kadis Perkim Kota Medan Ir Gunawan Lubis mengungkapkan, proses pembangunan Pasar Induk Tuntungan sebenarnya sudah rampung 100 persen. Hanya saja dibutuhkan rehabilitasi pemeliharaan yang ditanggung sepenuhnya oleh pihak pemborong (kontraktor) sampai Juli 2013. Menurutnya, masa pemeliharaan bangunan setelah selesai dibangun ada 6 bulan dan berakhir Juli ini.
โJadi apa-apa yang menjadi kendala dalam melakukan pengelolaan Pasar Induk yang sifatnya rehabilitasi fisik, maka pihak pemborong siap melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan. Sebab, uang mereka (pemborong) masih tertahan 5 persen lagi sampai berakhirnya masa pemeliharaan ini. Karena itu mereka bertanggungjawab jika terjadi kerusakan fisik. Contohnya genangan air tadi, jika itu memang akibat seng yang bocor maka akan diperbaiki atau diganti. Jika pun akibat tempias air hujan, maka pemborong akan mencari solusi untuk mengatasinya,โ terang Gunawan.
Menurut rencana, Pasar Induk Tuntungan akan segera diserahkan pihak pemborong kepada Pemko Medan, dalam waktu dekat ini. Setelah itu pasar induk terbesar di Pulau Sumatera ini akan diserahkan kepada Perusahaan Daerah (PD) Pasar untuk dikelola usai mendapat persetujuan dari DPRD Medan.
Proses penyerahannya akan terlebih dulu melalui Bagian Aset dan Perlengkapan selesai melakukan inventarisasi. Setelah itu Bagian Aset dan Perlengkapan menyerahkan Pasar Induk Tuntungan ini kepada pengelola yakni PD Pasar. โTentunya dalam penyerahan pengelolaan Pasar Induk kepada PD Pasar, diperlukan persetujuan dari DPRD Medan,โ paparnya. (mag-7)