25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut-Bali Kerjasama Jual Paket Wisata

MEDAN – Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Sumatera Utara, Dinas Pariwisata Sumut menggagas kerjasama dengan Dinas Pariwisata Bali. Bentuk kerjasama yang akan ditandatangani pada September mendatang ini adalah penyediaan paket wisata Danau Toba dan Bali.

Para pelaku industri pariwisata di Sumut diarahkan untuk menjual objek wisata Sumut dalam hal ini diwakilkan oleh Danau Toba include dengan paket wisata Bali. Demikian juga sebalknya, travel agen di Bali akan menjual paket wisata Bali dan Danau Toba.

‘’Kerjasama ini diharapkan akan meningkatkan jumlah wisatawan ke Sumut,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Naruddin Dalimunthe, dalam seminar Konvensi Travel Agent di Hotel Aston (3/6) kemarin.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan meningkatkan pengunjung sebesar 20 persen. Karena selama ini, peningkatan wisatawan ke Sumut belum terlalu tinggi. Tercatat, selama 2011 hanya 223.126 ribu orang yang datang ke Sumut. Naik sekitar 16,53 persen dari tahun 2010 yang hanya 191.472 ribu orang. “Karena itu, kita optimis dengan rencana kerjasama ini,” lanjut Naruddin. Selain itu, dengan adanya kerjasama ini juga dapat meningkatkan kunjungan ke berbagai destinasi pariwisata yang ada di Sumut, seperti di Sergai, Deli Serdang, dan daerah lainnya. Hingga saat ini, ada sekitar 300 an destinasi pariwisata yang ada di Sumut, dan hanya 120 destinasi yang baru dikembangkan. “Selain karena infrastruktur, kita juga sangat kurang dalam pembiayaan,” lanjutnya.

Tahun 2012 ini, Dinas Pariwisata Sumut hanya mendapat dana Rp27 Milliar dari APBD. “Itupun sudah termasuk dengan gaji. Jadi, hanya Rp10 juta biaya kita untuk promosi. Dan dana kita ini yang paling rendah dari seluruh dinas di Sumut, dan di provinsi lain,” ucapnya.

Pemilihan Bali untuk kerjasama ini, mengingat Bali telah mengelola pariwisatanya secara profesional, bahkan provinsi yang berbentuk kepulauan ini telah lebih dahulu bekerja sama dengan Jawa Timur, dan Lombok untuk meningkatkan pariwisata daerah tersebut. “Bahkan, Bali juga bersedia untuk promosi hingga mancanegaran  jadi kita semangat untuk kerjasama ini,” lanjutnya.

Ditempat yang sama, Ketua Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution menyatakan dibutuhkan keseriusan antara pemerintah Sumut dan pemerintah Bali, untuk melakukan kerjasama. Mengingat ada beberapa paket pariwisata yang telah menghilang di Sumut, seperti pariwisata surfing di Nias, wisata Surfing di Langkat dan Sergai, bahkan berbagai penerbangan pun sudah menghilang.
“Tidak dipungkiri, Bali sangat profesional dalam promosi. Seperti mengikuti berbagai event nasional hingga internasional, dan menentukan target pasar. Karenanya lewat kerjasama ini kita harus dapat memanfaatkan Bali. Solahuddin menjelaskan, keseriusan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata.

Salah satunya lewat  pembenahan infrastruktur yang masih buruk.

Misalnya yang akan dijual dari Sumut adalah Danau Toba, tetapi bandara yang dikembangkan adalah Silangit yang di Siborong-borong. “Jarak dari Silangit ke Prapat itu sekitar 1 jam. Kenapa tidak bandara Sipisa yang di Balige yang jaraknya hanya 20 hingga 30 menit,”tukasnya.
Bukan hanya itu, lanjutnya, jalan darat juga tidak cukup baik. “Beberapa tahun yang lalu, kita bisa membuat fasilitas wisata Danau Toba full day atau pulang hari, kalau sekarang, Medan-Tebing Tinggi saja sudah 3 jam,” lanjutnya,”lanjutnya. (ram)

MEDAN – Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Sumatera Utara, Dinas Pariwisata Sumut menggagas kerjasama dengan Dinas Pariwisata Bali. Bentuk kerjasama yang akan ditandatangani pada September mendatang ini adalah penyediaan paket wisata Danau Toba dan Bali.

Para pelaku industri pariwisata di Sumut diarahkan untuk menjual objek wisata Sumut dalam hal ini diwakilkan oleh Danau Toba include dengan paket wisata Bali. Demikian juga sebalknya, travel agen di Bali akan menjual paket wisata Bali dan Danau Toba.

‘’Kerjasama ini diharapkan akan meningkatkan jumlah wisatawan ke Sumut,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Naruddin Dalimunthe, dalam seminar Konvensi Travel Agent di Hotel Aston (3/6) kemarin.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan meningkatkan pengunjung sebesar 20 persen. Karena selama ini, peningkatan wisatawan ke Sumut belum terlalu tinggi. Tercatat, selama 2011 hanya 223.126 ribu orang yang datang ke Sumut. Naik sekitar 16,53 persen dari tahun 2010 yang hanya 191.472 ribu orang. “Karena itu, kita optimis dengan rencana kerjasama ini,” lanjut Naruddin. Selain itu, dengan adanya kerjasama ini juga dapat meningkatkan kunjungan ke berbagai destinasi pariwisata yang ada di Sumut, seperti di Sergai, Deli Serdang, dan daerah lainnya. Hingga saat ini, ada sekitar 300 an destinasi pariwisata yang ada di Sumut, dan hanya 120 destinasi yang baru dikembangkan. “Selain karena infrastruktur, kita juga sangat kurang dalam pembiayaan,” lanjutnya.

Tahun 2012 ini, Dinas Pariwisata Sumut hanya mendapat dana Rp27 Milliar dari APBD. “Itupun sudah termasuk dengan gaji. Jadi, hanya Rp10 juta biaya kita untuk promosi. Dan dana kita ini yang paling rendah dari seluruh dinas di Sumut, dan di provinsi lain,” ucapnya.

Pemilihan Bali untuk kerjasama ini, mengingat Bali telah mengelola pariwisatanya secara profesional, bahkan provinsi yang berbentuk kepulauan ini telah lebih dahulu bekerja sama dengan Jawa Timur, dan Lombok untuk meningkatkan pariwisata daerah tersebut. “Bahkan, Bali juga bersedia untuk promosi hingga mancanegaran  jadi kita semangat untuk kerjasama ini,” lanjutnya.

Ditempat yang sama, Ketua Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution menyatakan dibutuhkan keseriusan antara pemerintah Sumut dan pemerintah Bali, untuk melakukan kerjasama. Mengingat ada beberapa paket pariwisata yang telah menghilang di Sumut, seperti pariwisata surfing di Nias, wisata Surfing di Langkat dan Sergai, bahkan berbagai penerbangan pun sudah menghilang.
“Tidak dipungkiri, Bali sangat profesional dalam promosi. Seperti mengikuti berbagai event nasional hingga internasional, dan menentukan target pasar. Karenanya lewat kerjasama ini kita harus dapat memanfaatkan Bali. Solahuddin menjelaskan, keseriusan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata.

Salah satunya lewat  pembenahan infrastruktur yang masih buruk.

Misalnya yang akan dijual dari Sumut adalah Danau Toba, tetapi bandara yang dikembangkan adalah Silangit yang di Siborong-borong. “Jarak dari Silangit ke Prapat itu sekitar 1 jam. Kenapa tidak bandara Sipisa yang di Balige yang jaraknya hanya 20 hingga 30 menit,”tukasnya.
Bukan hanya itu, lanjutnya, jalan darat juga tidak cukup baik. “Beberapa tahun yang lalu, kita bisa membuat fasilitas wisata Danau Toba full day atau pulang hari, kalau sekarang, Medan-Tebing Tinggi saja sudah 3 jam,” lanjutnya,”lanjutnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/