31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Listrik Padam, Kota Medan Macet Total

2-7-13-RASYID-TRAFFICLIGHT PADAM(4)MEDAN-Kondisi listrik yang sering padam, membuat traffic light di sejumlah persimpangan jalan Kota Medan jadi terganggu atau ikut padam. Hal ini membuat hampir seluruh ruas jalan Kota Medan macet total akibat padam lampu membuat padamnya  traffic lightn
Seperti padamnya listrik di Kota Medan yang terjadi pada jam sibuk di siang hari, Rabu (3/7), kemarin. Padamnya listrik sekaligus membuat traffic light ikut padam. Hal ini membuat petugas dari Dinas Perhubungan Kota Medan maupun polisi jadi kelabakan mengurai kemacetan di hampir seluruh ruas jalan di Kota Medan hingga ke kawasan simpang Amplas.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat mengatakan, listrik yang sering padam akan menganggu traffic light bahkan menyebabkan rusaknya traffic light.
Kerusakan yang terjadi di traffic light akibat listrik sering padam adalah pergantian lampunya. Normalnya, pergantian lampu antara satu dengan yang lain sudah diatur, tapi karena kerusakan itu, menjadi tidak teratur. “Kerusakannya lebih kepada pergantian lampunya tidak sejalan. Bisa nanti dia kuning terus, sementara jalan lain juga kuning. Ini akan membuat kemacetan di persimpangan jalan. Bahkan malah semua lampunya mati total,” ujar Renward Parapat kepada Sumut Pos, Rabu (3/7).
Renward pun harus menugaskan anggotanya untuk maksimal. Ketika listrik padam, maka petugas Dishub pun harus siaga untuk mengatur lalu lintas. “Kerugian lainnya, kerja kita harus ekstra. Kalau listrik padam, maka pengaturan lalulintas harus manual. Petugas harus ada di persimpangan untuk mengatur lalulintas sehingga tidak macet,” paparnya.
Renward mengungkapkan, sebagian besar traffic light di Kota Medan mengandalkan arus listrik dari PLN. Memang ada jugga yang bertenaha surya seperti di Simpang Jalan Gatot Subroto dengan Jalan Iskandar Muda dan di Jalan Bambu II. Meskipun demikian, traffic light tersebut tetap harus mengandalkan listrik, sebagai pemicu arusnya. “Memang tenaga surya, tapi harus tetap menggunakan listrik sebagai pemicu awalnya. Artinya, ketika listrik padam, maka lampunya masih hidup untuk beberapa jam saja,” paparnya.

Siagakan Personel di Tiap Traffick Light

Sedangkan Satuan Lalu Lintas Polresta Medan akan menyiagakan 2 sampai 4 orang personel di setiap trafick light yang ada di Kota Medan. Hal itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi pemadaman listrik bergilir yang saat ini terjadi di Kota Medan.  “Sudah kita siapkan sekitar 20 sampai 40 personel untuk melakukan pengamanan itu. Nantinya, pasukan itu akan dilakukan secara bergantian, tergantung kebutuhan,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Medan Kompol Budi Hendrawan, Rabu (3/6) siang.
Saat disinggung soal wilayah yang paling tinggi tingkat kemacetan akibat padamnya trafick light, Budi mengaku kalau kemacetan yang tinggi itu terjadi secara merata di setiap wilayah di Kota Medan.

Pemadaman Berakhir 7 Juli

Sementara itu, Manajer PLN (Persero) Area Medan Harris Nasution mengatakan,  pemadaman terjadi akibat defisit listrik sebesar 200 MW karena empat mesin tengah menjalani perawatan. Sedangkan beban puncak terjadi mulai pukul 18.00 WIB hingga malam hari. “Saat ini pihak kita terus bekerja keras siang malam memperbaiki mesin yang rusak. Nah, dua hari sebelum Ramadan atau pada 7 Juli ini, diupayakan tidak ada lagi pemadaman bergilir untuk listrik rumah tangga, namun tidak bisa dihindari pemadaman untuk listrik industri,” ujar Harris saat bertandang ke Ketua MUI Kota Medan, Prof DR H Mohd Hatta MA di Kantor MUI Medan, Rabu (3/7).
Meski diyakini pemadaman listrik rumah tangga akan berakhir 7 Juli ini, kata Harris, namun pihaknya tetap mengantisipasi kemungkinan hal-hal buruk terjadi atau bila pemadaman tak teratasi. Yakni dengan menstanbykan mesin genset yang ditempatkan di tiap rayon.
“Tiap rayon ada 1 mesin genset. Jumlah rayon kita ada 9, artinya kita punya 9 mesin genset. Mesin genset ini akan  ditempatkan di masjid untuk membeckup kemungkinan pada listrik saat menjalani solat Tarawih. Meskipun jumlah genset tak mencukupi, tapi beberapa tahun lalu kita sudah memberikan mesin genset di beberapa masjid di Kota Medan. Mesin genset itu bisa kembali dipergunakan,” ujar Harris lagi.
Kemudian, lanjut Harris, ia juga akan membentuk petugas piket Ramadan. Petugas ini akan menjaga kemungkinan terjadinya padam listrik. “Begitu terjadi gangguan listrik, petugas piket segera meluncur,” tambah Harris.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Medan Prof DR H Mohd Hatta MA di Kantor MUI Medan mengimbau kepada nazir masjid agar memberitahukan kepada jamaahnya bila terjadi hal-hal yang tidak terduga, yakni padam listrik. Nazir masjid harus menenangkan dan meredam emosi jamaah karena pihak PLN berjanji akan memberikan yang terbaik selama bulan Ramadan, dengan tidak terjadi pemadaman. “Mesin kan tidak bisa kita prediksi. Kalau tiba-tiba padam, ya nazir masjid harus menggunakan genset. Jamaah juga harus mampu menahan emosi karena bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Mari sama-sama kita jaga ketenangan,” imbaunya.    (dek/mag-10)

2-7-13-RASYID-TRAFFICLIGHT PADAM(4)MEDAN-Kondisi listrik yang sering padam, membuat traffic light di sejumlah persimpangan jalan Kota Medan jadi terganggu atau ikut padam. Hal ini membuat hampir seluruh ruas jalan Kota Medan macet total akibat padam lampu membuat padamnya  traffic lightn
Seperti padamnya listrik di Kota Medan yang terjadi pada jam sibuk di siang hari, Rabu (3/7), kemarin. Padamnya listrik sekaligus membuat traffic light ikut padam. Hal ini membuat petugas dari Dinas Perhubungan Kota Medan maupun polisi jadi kelabakan mengurai kemacetan di hampir seluruh ruas jalan di Kota Medan hingga ke kawasan simpang Amplas.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat mengatakan, listrik yang sering padam akan menganggu traffic light bahkan menyebabkan rusaknya traffic light.
Kerusakan yang terjadi di traffic light akibat listrik sering padam adalah pergantian lampunya. Normalnya, pergantian lampu antara satu dengan yang lain sudah diatur, tapi karena kerusakan itu, menjadi tidak teratur. “Kerusakannya lebih kepada pergantian lampunya tidak sejalan. Bisa nanti dia kuning terus, sementara jalan lain juga kuning. Ini akan membuat kemacetan di persimpangan jalan. Bahkan malah semua lampunya mati total,” ujar Renward Parapat kepada Sumut Pos, Rabu (3/7).
Renward pun harus menugaskan anggotanya untuk maksimal. Ketika listrik padam, maka petugas Dishub pun harus siaga untuk mengatur lalu lintas. “Kerugian lainnya, kerja kita harus ekstra. Kalau listrik padam, maka pengaturan lalulintas harus manual. Petugas harus ada di persimpangan untuk mengatur lalulintas sehingga tidak macet,” paparnya.
Renward mengungkapkan, sebagian besar traffic light di Kota Medan mengandalkan arus listrik dari PLN. Memang ada jugga yang bertenaha surya seperti di Simpang Jalan Gatot Subroto dengan Jalan Iskandar Muda dan di Jalan Bambu II. Meskipun demikian, traffic light tersebut tetap harus mengandalkan listrik, sebagai pemicu arusnya. “Memang tenaga surya, tapi harus tetap menggunakan listrik sebagai pemicu awalnya. Artinya, ketika listrik padam, maka lampunya masih hidup untuk beberapa jam saja,” paparnya.

Siagakan Personel di Tiap Traffick Light

Sedangkan Satuan Lalu Lintas Polresta Medan akan menyiagakan 2 sampai 4 orang personel di setiap trafick light yang ada di Kota Medan. Hal itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi pemadaman listrik bergilir yang saat ini terjadi di Kota Medan.  “Sudah kita siapkan sekitar 20 sampai 40 personel untuk melakukan pengamanan itu. Nantinya, pasukan itu akan dilakukan secara bergantian, tergantung kebutuhan,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Medan Kompol Budi Hendrawan, Rabu (3/6) siang.
Saat disinggung soal wilayah yang paling tinggi tingkat kemacetan akibat padamnya trafick light, Budi mengaku kalau kemacetan yang tinggi itu terjadi secara merata di setiap wilayah di Kota Medan.

Pemadaman Berakhir 7 Juli

Sementara itu, Manajer PLN (Persero) Area Medan Harris Nasution mengatakan,  pemadaman terjadi akibat defisit listrik sebesar 200 MW karena empat mesin tengah menjalani perawatan. Sedangkan beban puncak terjadi mulai pukul 18.00 WIB hingga malam hari. “Saat ini pihak kita terus bekerja keras siang malam memperbaiki mesin yang rusak. Nah, dua hari sebelum Ramadan atau pada 7 Juli ini, diupayakan tidak ada lagi pemadaman bergilir untuk listrik rumah tangga, namun tidak bisa dihindari pemadaman untuk listrik industri,” ujar Harris saat bertandang ke Ketua MUI Kota Medan, Prof DR H Mohd Hatta MA di Kantor MUI Medan, Rabu (3/7).
Meski diyakini pemadaman listrik rumah tangga akan berakhir 7 Juli ini, kata Harris, namun pihaknya tetap mengantisipasi kemungkinan hal-hal buruk terjadi atau bila pemadaman tak teratasi. Yakni dengan menstanbykan mesin genset yang ditempatkan di tiap rayon.
“Tiap rayon ada 1 mesin genset. Jumlah rayon kita ada 9, artinya kita punya 9 mesin genset. Mesin genset ini akan  ditempatkan di masjid untuk membeckup kemungkinan pada listrik saat menjalani solat Tarawih. Meskipun jumlah genset tak mencukupi, tapi beberapa tahun lalu kita sudah memberikan mesin genset di beberapa masjid di Kota Medan. Mesin genset itu bisa kembali dipergunakan,” ujar Harris lagi.
Kemudian, lanjut Harris, ia juga akan membentuk petugas piket Ramadan. Petugas ini akan menjaga kemungkinan terjadinya padam listrik. “Begitu terjadi gangguan listrik, petugas piket segera meluncur,” tambah Harris.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Medan Prof DR H Mohd Hatta MA di Kantor MUI Medan mengimbau kepada nazir masjid agar memberitahukan kepada jamaahnya bila terjadi hal-hal yang tidak terduga, yakni padam listrik. Nazir masjid harus menenangkan dan meredam emosi jamaah karena pihak PLN berjanji akan memberikan yang terbaik selama bulan Ramadan, dengan tidak terjadi pemadaman. “Mesin kan tidak bisa kita prediksi. Kalau tiba-tiba padam, ya nazir masjid harus menggunakan genset. Jamaah juga harus mampu menahan emosi karena bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Mari sama-sama kita jaga ketenangan,” imbaunya.    (dek/mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/