Soal Relokasi, Pedagang Buku Bekas Ajukan Opsi
MEDAN-Pedagang Buku Lapangan Merdeka Medan masih menunggu kejelasan prihal rencana relokasi untuk keperluan pembangunan Skybridge yang akan menghubungkan Lapangan Merdeka dengan Terminal City Airport Train (CAT) sebagai salah satu fasilitas pendukung keberadaan City Check In di Stasiun Besar Kota Medan.
Para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM) melakukan audiensi ke sejumlah Fraksi di DPRD Kota Medan, Senin (3/9) siang, untuk menyampaikan keluhan atas permasalah yang dihadapi para pedagang ini. Fraksi yang dikunjungi antara lain, Fraksi PKS DPRD Kota Medan, Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan dan Fraksi PDS DPRD Kota Medan.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Medan, H Salman Al Farisi saat menerima audiensi para pedagang mengatakan Pemko Medan dan pihak terkait harus melakukan komunikasi dengan pedagang. “Untuk Pemko Medan dan pihak terkait harus melakukan komunikasi dengan pedagang terlebih dahulu, “sebutnya.
Dijelaskan Salman, posisi pedagang buku di kawasan Lapangan Merdeka sejak 2003 jelas mempunyai posisi yang sangat kuat dan punya kekuatan hukum dimana menurut keputusan walikota No 510/1034/K/2003, disebutkan soal perpindahan dari Titi Gantung ke lokasi Lapangan Merdeka, pedagang buku sebagai wisata belanja dan sudah menjadi icon Kota Medan.
“Jadi Pemko Medan harus melihat segala aspek yang ada,”terangnya.
Sementara itu, Donald Sitorus Ketua Harian Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM) mengatakan, selama ini konsumen yang membeli buku dilokasi mereka bukan warga Medan maupun di Sumut, namun konsumen berdatangan dari Pekan Baru, Aceh, Padang dan Malaysia.
Dirinya mengungkapkan pedagang siap dan terbuka untuk berkomunikasi dengan Pemko Medan untuk relokasi, hal ini semata-mata demi pembangunan kota Medan.
Rencana relokasi di Jalan Mandala, dinilai pedagang tidak strategis.
“Kalau Jalan Mandala tidak strategis bisnisnya, sehingga kalau direlokasi disitu akan mematikan usaha kami,”katanya.
Karena itu, pedagang meminta relokasi ke tempat yang lebih strategis. Pertama dikembalikan semula yakni di jembatan di atas rel kereta api stasiun besar kota Medan, kawasan Jalan Jawa, Jalan Sena dan lahan kosong eks Taman Ria disebelah Plaza Medan Fair. (gus)