MEDAN-Sejak Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) Medan membuka posko Bulan Pengaduan Konsumen Air Minum pada awal September lalu dengan titik sasaran pelanggan PDAM Tirtanadi, sejumlah pengaduan telah masuk dengan berbagai bentuk keluhan.
Dari 66 pengaduan yang telah masuk baik lewat SMS email maupun telepon langsung ke posko pengaduan sampai 26 September 2012, umumnya keluhan yang paling besar terkait dengan distribusi air yang macet.
LAPK menerima pengaduan warga dari beberapa titik lokasi seperti Medan Denai, Padang Bulan, Medan Kota, Amplas, Belawan, Jalan Tuasan, kawasan Sei Agul, Jalan HM Yamin, dan daerah Sunggal.
Khusus untuk mengumpulkan/mengidentifikasikan masalah/keluhan yang dihadapi konsumen terhadap pelayanan PDAM Tirtanadi, LAPK sejak September telah membuka ’Posko Bulan Pengaduan’. Warga dapat menyampaikan keluhan, kritik, dan saran ke telepon 061-75006541, Fax. 061-6618746. Pelanggan juga bisa menghubungi atau SMS ke: 085270299959 (Adi), 081265757391 (Benito) dan email ylapk1999[at]yahoo.com dan akun facebook Lembaga Advokasi Pelayanan Konsumen.
Direktur LAPK, Farid Wajdi dalam siaran persnya mengatakan, umumnya pelanggan Tirtanadi mengeluhkan soal distribusi air yang tidak lancar ke rumah mereka.
‘’Kita menerima SMS ataupun telepon langsung dari pelanggan tentang distribusi air Tirtanadi yang tidak lancar. Bahkan sebagian besar mengaku debit air yang mereka terima di rumah sangat kecil,”kata Farid.
Dijelaskan Farid Wajdi, dari pengaduan konsumen soal debit air yang macet dan kecil itu umumnya berasal dari warga yang berdomisili di Kecamatan Medan Denai.
‘’Mereka mengatakan air mati hingga sore hari. Bahkan saat airnya sudah mengalir, kualitasnya pun jorok,”tambah Farid Wajdi.
Selain soal air macet, di Kecamatan Medan Denai juga ditemukan sejumlah masalah dalam hal pengadaan air Tirtanadi. Farid Wajdi mengatakan ada warga yang mengaku tagihan rekening mereka tidak sesuai dengan jumlah pemakaian. Sementara di beberapa daerah lain seperti kawasan Padang Bulan, jelas Farid Wajdi, ada warga yang melapor bahwa persoalan air macet telah mereka sampaikan ke call center Tirtanadi.
‘’Namun sudah lebih dari 6 bulan, tidak ada tindakan apapun dari pihak Tirtanadi,”ujar Farid Wajdi menirukan pengaduan warga yang mengaku tinggal di Komplek Puri Katelia.
Di daerah yang sama juga, kata Farid, ada warga yang mengaku air hidup ketika jam 12 malam dan mati menjelang subuh sekitar jam 5 pagi dan hal tersebut sudah berlangsung selama 1 bulan. Warga yang ingin memasang saluran baru air Tirtanadi di daerah ini juga mengeluhkan soal lambatnya pemasangan.
‘’Saya sudah disurvei, tetapi sudah tiga bulan airnya belum juga mengalir dan belum dipasang,”keluh warga Jalan Cipta Karya Medan Polonia sebagaimana disampaikan Farid Wajdi.
Di kawasan Belawan, pengaduan yang diterima LAPK umumnya berkaitan dengan kualitas air yang jorok. ‘’Mereka mengeluhkan air Tirtanadi yang jorok dan berwarna kuning,”sambung Farid.
Dijelaskan Farid, semua pengaduan warga tersebut telah mereka tabulasi dan telah disampaikan langsung ke PDAM Tirtanadi untuk ditindaklanjuti.
‘’Mudah-mudahan keluhan warga tersebut segera disikapi,”katanya. (uma)