Site icon SumutPos

100 Pedagang Pasar Pringgan Daftar Ulang

SUTAN SIREGAR/SIREGAR
PRINGGAN_Seorang pejalan kaki masuk ke dalam basemant Pasar Pringgan di Jalan Iskandar Muda Medan, Kamis (28/9)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pedagang resmi Pasar Tradisional Pringgan mulai melakukan pendaftaran ulang, Selasa (3/10). Pendaftaran ulang itu diakomodir Koperasi Maju Jaya sebagai wadah bernaung pedagang, yang notabene perpanjangan tangan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan.

Sekretaris I Koperasi Maju Jaya, Dahlan Sigalingging kepada Sumut Pos di Pasar Pringgan mengatakan, sudah hampir seratus orang pedagang yang melakukan pendaftaran ulang pada hari itu. “Hari ini (Selasa) merupakan perdana pendaftaran dibuka. Sampai siang ini sudah hampir 100 pedagang (mendaftar), mungkin sampai 100 nanti,” katanya.

Daftar ulang ini akan dibuka selama satu bulan, dan diprioritaskan bagi pedagang Pringgan yang selama ini bertahan dalam keterpurukan. “Tentulah mereka-mereka ini yang kami perjuangkan. Dengan harapan apabila Pringgan dapat dimajukan oleh PD Pasar, maka pulihlah kembali ekonomi dan penderitaan mereka selama ini,” katanya.

Diakuinya, sempat ada perlawanan dari pengelola yang lama, PT Triwira Loka Jaya (TLJ) paskapengosongan pasar tersebut. Namun berkat kewenangan dan peran Pemko Medan terhadap Pasar Pringgan, riak-riak yang ada bisa diminimalisir. “Perlawanan tetap ada karena mereka ingin bertahan. Itu karena pengelola yang lama kurang mengerti apa arti kehadiran pemerintah,” sindirnya.

Disebut Dahlan, Koperasi Maju Jaya sudah ada sejak 1996. Di mana dahulunya bernama Koperasi Harapan Jaya. Kumpulan anggota dalam koperasi tersebut juga bagian dari pedagang Pasar Pringgan, dan orang-orang yang lahir serta besar dari pasar tersebut.”Bahkan sejak 1995 kami mendapat KKPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggota) sebesar Rp7,1 miliar dari Bank Sumut. Dana itu digunakan untuk membayar utang-utang pedagang. Di sini pulalah peran dari koperasi ini dibentuk,” katanya.

Ke depan pihaknya akan berupaya secara maksimal untuk menggairahkan Pasar Pasar Pringgan, paska masa transisi pengelolaan ini ke PD Pasar. Salah satunya dengan mendorong kios-kios pedagang cepat ditempati, sehingga animo masyarakat semakin tinggi disamping pembenahan pasar.

“Saat ini dari 781 kios yang ada, baru terisi 250 sampai 300 kios saja. Itu pun pedagang yang masih bertahan dalam keterpurukan. Kami optimis suasana (pasar) akan semakin cerah, karena PD Pasar perlahan jalan terus melakukan pembenahan pasar. Ini tentu pekerjaan rumah yang besar bagi kami,” ungkapnya didampingi Ketua I Erizal, Ketua II Robert Silitonga, dan Sekretaris II Gunawan.

Amatan Sumut Pos, para pengurus koperasi pada hari itu disibukkan dengan kedatangan pedagang yang ingin mendaftar ulang. Mereka umumnya adalah pedagang resmi dan sudah puluhan tahun berjualan di Pringgan. Adapun sarat pendaftaran ulang di antaranya; surat kepemilikan kios (notaris), pas foto 3×4 sebanyak 4 lembar, fotocopi KTP dua lembar dan materai 6.000 sebanyak 4 lembar.

Di samping itu, paska pengosongan ruang kantor pengelola di lantai basement oleh Pemko Medan, kondisinya sekarang mulai disterilkan. Skat-skat ruangan yang selama ini dijadikan kantor operasional PT TLJ, sepertinya akan dibongkar oleh pengelola baru yakni PD Pasar. Sekitar kawasan pasar tersebut juga masih dijaga sejumlah personel Satpol PP Kota Medan.

Dirut PD Pasar Medan Rusdi Sinuraya sebelumnya mengatakan, pihaknya telah membuka kembali akses bagi pedagang dan pembeli di Pasar Pringgan paskapengambilalihan dari PT TLJ, untuk melakukan transaksi. Menurutnya, pengelolaan Pasar Pringgan sudah diambil alih PD Pasar secara keseluruhan. “Pedagang juga berjualan dengan leluasa. Saat ini tidak ada lagi kewenangan PT TLJ. Langkah pertama yang kami lakukan adalah membuka kembali akses bagi pedagang dan pembeli untuk melakukan transaksi,” katanya.

Dia menambahkan, langkah kedua yang akan dilakukan adalah melakukan renovasi bangunan pasar tersebut agar pedagang dan pembeli lebih nyaman. “Perbaikan dilakukan sambil berjalan. Kami akan melakukan perbaikan bangunan, sebab banyak yang sudah rusak. Dengan begitu masyarakat dan juga pedagang bisa semakin nyaman dan aman saat bertransaksi,” ujarnya. (prn/ila)

 

Exit mobile version