Tolak Kenaikan Uang Ujian
MEDAN- Ratusan massa menamakan diri Gerakan Mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) Bersatu, terlibat bentrok dengan security Universitas Medan Area, Sabtu (3/11) siang. Informasi yang diperoleh wartawan koran ini, ratusan mahasiswa tersebut, melakukan aksi di depan kantor rektorat, menolak kenaikan uang ujian dari Rp12.500 menjadi Rp17.500.
Awalnya, aksi tersebut berlangsung damai. Namun akibat ulah mahasiswa yang membakar beberapa bangku milik kampus, membuat pihak keamanan kampus bertindak tegas dengan menghalau mahasiswa, hingga situasi pun memanas.
Melihat aksi semakin memanas, pihak universitas melalui Pembantu Rekor I Univ Medan Area, Heri Kusmanto, mencoba melerai pertikaian mahasiswa dengan security. Tapi, aksi yang dilakukan Pembantu Rektor I itu, malah dinilai mahasiswa berpihak kepada security, sehingga mereka semakin marah. “Tadi Pembantu Rektor I mengancam saya,” kata pimpinan Gerakan UMA Bersatu, Muhammad Zamzami. Mahasiswa juga sangat menyayangkan ketidak hadiran seorang rektor pun saat mereka melakukan aksi. Sehingga mereka akan melakukan aksi serupa pada Senin (5/11) mendatang.
Selain itu, karena tuntutan mereka belum terpenuhi, mereka akan menswepping para mahasiswa yang melaksanakan ujian. “Hari Senin (5/11) nanti, kita akan aksi lagi dan akan kita swepping mahasiswa yang ujian,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UMA Prof Yakub Matondang yang dikonfirmasi via telepon selulernya, menanggapi aksi mahasiswa tersebut merupakan dinamika kampus.
“Saya memang meninggalkan kampus, karena sesuai jadwal pertemuan dengan mahasiswa pukul 10.00 WIB, tapi mereka tak satu pun yang datang. Makanya saya pergi, kebetulan ada undangan,” ujarnya. (jon)