25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pentas Kesenian China Muslim Xinjiang Digelar di Medan

Kesenian China Muslim Pesona Xinjiang akan tampil di Kota Medan, tepatnya di hal persahabatan Sin Chew Daily Gedung MITSU PSP kampus hijau STBA-PIA, Jumat (6/4) mendatang.

Even itu dilaksanakan Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China (LIC) Sumatera Utara bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK) Sumut, Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara Peduli Sosial dan Pendidikan (MITSU PSP) dan konsulat Jenderal China untuk Indonesia di Medan.

“Pergelaran tersebut atas arahan ketua LIC Pusat, Prof dr H Sukamdani Sahid Gitosardjono,” kata ketua panitia, Juswan Tjoe dalam rapat internal pembentukan panitia malam budaya China Pesona Xinjiang di ruang rapat Gedung MITSU PSP kampus hijau STBA-PIA, kemarin.

Dikatakannya, dalam pertunjukan tersebut akan menampilkan tarian mangkok di atas kepala, Qebiyat Mukam yang merupakan set kedua dari lagu-lagu mukam dua belas, Tarian Emas Dolan, kelompok lagu dan tarian dengan mengekspresikan kebahagiaan dan bagian ketiga yang menceritakan dari lagu-lagu dan selingan mukam dua belas.

Kemudian, tarian tradisional rakyat Uygur yang sangat populer di daerah Turpan Xinjiang yang akan ditarikan dengan penuh semangat dan humor. Tak ketinggalan penampilan tarian dengan keceriaan dengan mengintegrasikan lagu, musik dalam satu tarian.

“Dengan diadakannya pertunjukan ini, juga sekaligus membuktikan pembauran etnis di kota Medan yang beragam tetap menjadi satu,” jelasnya.

Ketua MUI Medan, Mohamad Hatta menyambut baik digelarnya pertunjukan kesenian budaya China Muslim Xinjiang. “Saya bersama tokoh lintas agama pernah berkunjung ke daratan China termasuk ke Xinjiang yang mayoritas penduduknya beragama Islam,” ucap Hatta.

Dikatakannya, pertunjukan malam kesenian Budaya China Muslim Xinjiang yang kaya dengan warga warni seni budaya China bernuansakan Islam ini akan didukung sepenuhnya dalam pertukaran budaya muslim kedua negara. “Tujuannya untuk meningkatkan hubungan budaya Islam kedua negara,” ujarnya.

Ketua FPK Sumut, Bahari Damanik mengatakan melalui acara ini diharapkan seluruh masyarakat Sumut khususnya Medan dari berbagai etnis suku dapat mengetahui ternyata di China ada budaya China Muslim. “Selama ini sebagian mereka hanya mengetahui budaya China berupa Cap Gomeh, Imlek maupun pertunjukan Barongsai,” ujarnya.

Dengan pertunjukan ini diharapkan bisa membawa rasa persahabatan yang kokoh melalui pertukaran budaya antarkedua negara dan membawa dampak positif dalam meningkatkan kebangsaan dalam pembauran diantar etnis suku yang ada di Sumut. (adl)

Kesenian China Muslim Pesona Xinjiang akan tampil di Kota Medan, tepatnya di hal persahabatan Sin Chew Daily Gedung MITSU PSP kampus hijau STBA-PIA, Jumat (6/4) mendatang.

Even itu dilaksanakan Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China (LIC) Sumatera Utara bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK) Sumut, Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara Peduli Sosial dan Pendidikan (MITSU PSP) dan konsulat Jenderal China untuk Indonesia di Medan.

“Pergelaran tersebut atas arahan ketua LIC Pusat, Prof dr H Sukamdani Sahid Gitosardjono,” kata ketua panitia, Juswan Tjoe dalam rapat internal pembentukan panitia malam budaya China Pesona Xinjiang di ruang rapat Gedung MITSU PSP kampus hijau STBA-PIA, kemarin.

Dikatakannya, dalam pertunjukan tersebut akan menampilkan tarian mangkok di atas kepala, Qebiyat Mukam yang merupakan set kedua dari lagu-lagu mukam dua belas, Tarian Emas Dolan, kelompok lagu dan tarian dengan mengekspresikan kebahagiaan dan bagian ketiga yang menceritakan dari lagu-lagu dan selingan mukam dua belas.

Kemudian, tarian tradisional rakyat Uygur yang sangat populer di daerah Turpan Xinjiang yang akan ditarikan dengan penuh semangat dan humor. Tak ketinggalan penampilan tarian dengan keceriaan dengan mengintegrasikan lagu, musik dalam satu tarian.

“Dengan diadakannya pertunjukan ini, juga sekaligus membuktikan pembauran etnis di kota Medan yang beragam tetap menjadi satu,” jelasnya.

Ketua MUI Medan, Mohamad Hatta menyambut baik digelarnya pertunjukan kesenian budaya China Muslim Xinjiang. “Saya bersama tokoh lintas agama pernah berkunjung ke daratan China termasuk ke Xinjiang yang mayoritas penduduknya beragama Islam,” ucap Hatta.

Dikatakannya, pertunjukan malam kesenian Budaya China Muslim Xinjiang yang kaya dengan warga warni seni budaya China bernuansakan Islam ini akan didukung sepenuhnya dalam pertukaran budaya muslim kedua negara. “Tujuannya untuk meningkatkan hubungan budaya Islam kedua negara,” ujarnya.

Ketua FPK Sumut, Bahari Damanik mengatakan melalui acara ini diharapkan seluruh masyarakat Sumut khususnya Medan dari berbagai etnis suku dapat mengetahui ternyata di China ada budaya China Muslim. “Selama ini sebagian mereka hanya mengetahui budaya China berupa Cap Gomeh, Imlek maupun pertunjukan Barongsai,” ujarnya.

Dengan pertunjukan ini diharapkan bisa membawa rasa persahabatan yang kokoh melalui pertukaran budaya antarkedua negara dan membawa dampak positif dalam meningkatkan kebangsaan dalam pembauran diantar etnis suku yang ada di Sumut. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/