Site icon SumutPos

Parbetor yang Ditabrak KA Butuh Operasi Lanjutan

MEDAN- Pegemudi becak bermotor (bentor) yang tertabrak Kereta Api tujuan Medan-Rantau Parapat, Syafril (51) warga Tangguk Bongkar, Medan Denai masih dirawat intensif di Ruang 7 lantai 4 Rumah Sakit Umum (RSUP) dr Pirngadi Medan, Kamis (4/4).

Menurut istrinya, Ratna, dua tulang rusuk sebelah kiri Syafril patah, hingga menyebabkan gumpalan darah pada parunya. “Ada gumpalan darah di bagian parunya, makanya dilakukan operasi pemasangan selang untuk mengeluarkan darah di parunya. Kabarnya mau dioperasi lagi, cuma belum tahu kapan jadwal operasinya,”ujar Ratna.

Lanjut Ratna, suaminya juga mengalami benturan di bagian pinggul dan kepala saat kereta api menabrak becak dan penumpangnya di Jalan Padang Senin (1/4) lalu.

Dijelaskannya lagi, tentang bagaimana kejadian saat kecelakaan terjadi berdasarkan cerita suaminya. “Becaknya tiba-tiba mati, ban becaknya nyangkut. Suami saya enggak dengar  suara atau jeritan warga situ soal adanya kereta api. Saat itu suami saya pakai helm, ditambah lagi suara kendaraan lalu lalang disitu bising, jadi enggak dengar ada jeritan warga,’’ katanya.

Dia mengaku sedih dengan kondisi suaminya saat ini. Syafril memiliki empat anak yang masih membutuhkan biaya pendidikan dan lainnya. “Dia tulang punggung keluarga kami. Sejak suami saya dirawat enggak ada penghasilan. Manalagi becak itu masih kredit, tapi udah hancur,” ujarnya.
Untuk biaya perobatan, ia menggunakan surat Medan Sehat  di RSU dr Pirngadi Medan.

Menambahkan hal ini, kepala ruang rawat inap 7/8, Lusiana Nasution, Skep, Ns, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan operasi paru-paru kepada Syafril. Itu dikarenakan adanya penumpukan cairan di paru berupa darah atau cairan flura akibat benturan keras didada. Namun kondisi korban telah membaik.

“Kondisi korban sudah baik, makan sudah mau. Cuma lagi korban kelihatan masih trauma,  karenanya belum  bisa terlalu banyak komunikasi,” katanya.
Sementara itu, Humas PT KA Divre I Sumut Rafino Situmorang saat ditanyai tentang palang di Jalan Padang tempat terjadinya kecelakaan tersebut, dikatakannya palang pintu KA yang dijaga berjumlah 101 dan yang tidak dijaga berjumlah 263 diantaranya di Jalan Padang.

“Tidak dijaga karena tidak resmi, itu dibuka oleh masyarakat sendiri. Yang di Jalan Padang itu, sudah pernah ditutup oleh PT KA tapi dibuka kembali oleh masyarakat,” ujarnya.

Disampaikannya, pihaknya mengucapkan belasungkawa atas kejadian di jalan Padang. “Kalau korban mau complain, PT KA siap bantu. Namun klaimnya ditujukan kepada PT Jasaraharja. Kita siap bantu untuk mengurusnya ke Jasaraharja,” katanya. (mag-13)

Exit mobile version