25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Waspadai Obat dan Makanan Ilegal

Waspadai Obat dan Makanan Ilegal
Waspadai Obat
dan Makanan Ilegal

MEDAN – Masyarakat diharapkan dapat menghindari untuk mengkonsumsi segala jenis obat-obatan dan makanan yang tidak memiliki izin atau ilegal. Karena bahan konsumsi tersebut dapat menurunkan kondisi atau kesehatan tubuh, seperti permasalahan pada jantung, ginjal, hati dan penyumbatan pembuluh darah.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan drs I Gde Nyoman Suwandi saat melaksanakan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal, Bersama Masyarakat, Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha dan Konsumen, Selasa (4/6) di halaman Buana Aksara Medan.
“Banyak rumah sakit menyiapkan ahli jantung, ginjal, cuci darah dan pasien antri untuk melakukan cuci darah yang mungkin dikarenakan makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan, mengandung bahan kimia obat,”  ujarnya.
Melalui  kegiatan tersebut, pihak BBPOM mengajak masyarakat, pelaku usaha dan  instansi pemerintah untuk membangun komitmen untuk tidak menggunakan produk ilegal ataupun memalsukan karena dapat membahayakan. “Banyak ditemukan herbal, obat kosmetika, makanan yang dipalsukan. Pengusaha punya tanggungjawab moral, jangan memalsukan produk asli. Sebab mengkonsumsi obat dan makanan ilegal juga menurunkan fungsi tubuh seperti kanker, karena tidak peduli dengan makanan setiap hari,” jelas I Gde.
Obat-obatan dan makanan ilegal tersebut, lanjutnya, ditemukan di pengecer-pengecer yang telah ditelusuri ternyata juga didapat dari distributor baik dari produksi dalam negeri maupun luar negeri.  “Namun dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan seperti di Medan, Batu Bara dan Asahan, 95 makanan dan obat-obatan telah memenuhi syarat. Juga di tiga pasar Petisah, Titi Papan hasilnya bagus,” kata I Gde.
Ia juga mengungkapkan, tahun 2007 sampai tahun 2012 sebesar 47,5 persen ditemukan Jajanan Anak Sekolah (JAS) mengandung bahan berbahaya. Tetapi BBPOM terus melakukan pengawasan dan tahun 2012 sampai 2013, persentase JAS turun menjadi 23,69 persen. “Kita tetap melakukan pengawasan hingga pada tahun 2015 nanti dibawah 10 persen,” ujarnya. (mag-13)

Waspadai Obat dan Makanan Ilegal
Waspadai Obat
dan Makanan Ilegal

MEDAN – Masyarakat diharapkan dapat menghindari untuk mengkonsumsi segala jenis obat-obatan dan makanan yang tidak memiliki izin atau ilegal. Karena bahan konsumsi tersebut dapat menurunkan kondisi atau kesehatan tubuh, seperti permasalahan pada jantung, ginjal, hati dan penyumbatan pembuluh darah.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan drs I Gde Nyoman Suwandi saat melaksanakan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal, Bersama Masyarakat, Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha dan Konsumen, Selasa (4/6) di halaman Buana Aksara Medan.
“Banyak rumah sakit menyiapkan ahli jantung, ginjal, cuci darah dan pasien antri untuk melakukan cuci darah yang mungkin dikarenakan makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan, mengandung bahan kimia obat,”  ujarnya.
Melalui  kegiatan tersebut, pihak BBPOM mengajak masyarakat, pelaku usaha dan  instansi pemerintah untuk membangun komitmen untuk tidak menggunakan produk ilegal ataupun memalsukan karena dapat membahayakan. “Banyak ditemukan herbal, obat kosmetika, makanan yang dipalsukan. Pengusaha punya tanggungjawab moral, jangan memalsukan produk asli. Sebab mengkonsumsi obat dan makanan ilegal juga menurunkan fungsi tubuh seperti kanker, karena tidak peduli dengan makanan setiap hari,” jelas I Gde.
Obat-obatan dan makanan ilegal tersebut, lanjutnya, ditemukan di pengecer-pengecer yang telah ditelusuri ternyata juga didapat dari distributor baik dari produksi dalam negeri maupun luar negeri.  “Namun dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan seperti di Medan, Batu Bara dan Asahan, 95 makanan dan obat-obatan telah memenuhi syarat. Juga di tiga pasar Petisah, Titi Papan hasilnya bagus,” kata I Gde.
Ia juga mengungkapkan, tahun 2007 sampai tahun 2012 sebesar 47,5 persen ditemukan Jajanan Anak Sekolah (JAS) mengandung bahan berbahaya. Tetapi BBPOM terus melakukan pengawasan dan tahun 2012 sampai 2013, persentase JAS turun menjadi 23,69 persen. “Kita tetap melakukan pengawasan hingga pada tahun 2015 nanti dibawah 10 persen,” ujarnya. (mag-13)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/