28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

2014, Jalur Kereta Api di Sumut Rampung

Rel Mati Segera Dihidupkan Lagi

REL: Pekerja mengganti baut rel di lintasan kereta api di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan, beberapa waktu lalu.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
REL: Pekerja mengganti baut rel di lintasan kereta api di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan, beberapa waktu lalu.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
JAKARTA-Proyek pembangunan jalur kereta api (KA) Trans Sumatera Railways, yang menghubungkan Lampung-Aceh dan terkoneksi dengan Jawa melalui Jembatan Selat Sunda, bukanlah proyek yang masih di awang-awang. Pada 2014 mendatang, jaringan rel kereta api di wilayah Sumut pun ditarget rampung. Medan-Belawan pun bisa dilalui dengan kereta api.

Ini proyek serius dan sudah dirancang secara matang. Tahapan-tahapannya sudah disusun secara rinci oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dalam Rencana Strategi (Renstra) 2010-2014, detil perencanaan tertuang secara gamblang. Antara lain, hingga 2014 mendatang sejumlah jalur KA yang selama ini mati, akan dihidupkan lagi. Disebutkan dalam Renstra, bahwa peningkatan jalur KA di Pulau Sumatera termasuk menghidupkan kembali lintas mati serta peningkatan spoor emplasemen (pemberhentian kereta api) sepanjang 347 km.

Di antaranya pada lintas Medan- Binjai, Kisaran-Tanjungbalai (lainnya lihat grafis). “Serta menghidupkan kembali jalur KA Medan-Belawan dan Medan-Gabion,” demikian tertuang dalam Restra.

Selain itu, target hingga 2014 adalah pembangunan jalur KA baru/shorcut/parsial double track/double track/double double track di Sumatera termasuk pembangunan spoor emplasemen sepanjang 100 km. Bagian ini antara lain mencakup Araskabu- andara Kualanamu (KA Bandara) dan Rantauprapat-Kota Pinang. Hingga 2014 juga ditargetkan langkah peningkatan jembatan KA sebanyak 58 unit yang tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.
Pendanaan per tahunnya khusus untuk Sumatera ini juga sudah dirinci. Misalnya, untuk rehabilitasi jalur KA pada 2012 sepanjang 11,6 KM dianggarkan Rp27,06 miliar. Untuk peningkatan jalur di 2012 sepanjang 40,22 km, dianggarkan Rp132,28 miliar. Dan, pembangunan jalur KA baru/shorcut/parcial doubel track, pada 2012 dianggarkan Rp311,74 miliar untuk panjang 24,24 km.

Masih banyak item-item lain yang dirinci detil. Sebut saja misalnya untuk survei/studi kebijakan/masterplan, juga sudah dianggarkan pertahunnya. Untuk 2012 senilai Rp100 miliar, pada 2013 Rp102 miliar, dan untuk 2014 Rp155 miliar. Hanya saja, khusus dana ini digunakan bersama untuk survei pengembangan KA kawasan Jawa dan Sumatera.

Renstra juga memperhitungkan kemungkinan kecelakaan KA. Ini berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya. Disebutkan, dalam aspek keselamatan, transportasi perkeretaapian masih mengalami fluktuatif jumlah kecelakaan.
Kemenhub bertekad, jika Trans Sumatera sudah beroperasi, maka kecelakaan harus bisa dihindari. Caranya?  “Menerapkan kembali prinsip safety first di seluruh penyelenggaraan kereta api dengan memadukan strategi keselamatan dalam tiga pilar yaitu prasarana, sarana dan sistem operasi. Aspek keselamatan harus mendapatkan prioritas yang tinggi, sejalan dengan misi yang ingin dicapai oleh Kementerian Perhubungan yaitu zero accident,” demikian kebijakan makro kemenhub guna menekan jumlah kecelakaan.

Tender Dimulai 2013

Dishub Sumut mengamini tentang megaproyek tersebut. Namun, melalui Sekretaris Dishubsu, Ali Amas Hasibuan, diketahui beberapa proyek yang dibangun atau dilaksanakan di Sumut semuanya merupakan pekerjaan PT KAI. “Kalau kita tidak sangguplah (jalur kereta api Aceh-Lampung, Red). Kita hanya mengerjakan jalur-jalur yang di Sumut, misalnya jalur ke Sei Mangkei, Pelabuhan Kuala Tanjung. Medan-Kualanamu. Dan, itu (pengerjaan) oleh PT KAI. Sudah ada kesepakatan atau kerja samanya dengan Angkasa Pura dan BUMN,” ungkap Ali Amas.

Ali Amas juga mengakui, untuk desain jalur-jalur kereta api yang masuk dalam proyek nasional tersebut, khususnya di Sumut sudah selesai. “Tapi itu (desain) sama PT KAI. Kami (Dishubsu) hanya menerima laporannya saja,” tambahnya.
Dikatakannya juga, dalam agenda dan rencana pembangunan jalur-jalur kereta api tersebut, diproyeksikan baru akan ditenderkan pada 2013 mendatang.
“Laporan itu setelah proses tender. Tendernya sendiri dilakukan tahun 2013,” pungkasnya. (sam/ari)

Rel Mati Segera Dihidupkan Lagi

REL: Pekerja mengganti baut rel di lintasan kereta api di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan, beberapa waktu lalu.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
REL: Pekerja mengganti baut rel di lintasan kereta api di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan, beberapa waktu lalu.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
JAKARTA-Proyek pembangunan jalur kereta api (KA) Trans Sumatera Railways, yang menghubungkan Lampung-Aceh dan terkoneksi dengan Jawa melalui Jembatan Selat Sunda, bukanlah proyek yang masih di awang-awang. Pada 2014 mendatang, jaringan rel kereta api di wilayah Sumut pun ditarget rampung. Medan-Belawan pun bisa dilalui dengan kereta api.

Ini proyek serius dan sudah dirancang secara matang. Tahapan-tahapannya sudah disusun secara rinci oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dalam Rencana Strategi (Renstra) 2010-2014, detil perencanaan tertuang secara gamblang. Antara lain, hingga 2014 mendatang sejumlah jalur KA yang selama ini mati, akan dihidupkan lagi. Disebutkan dalam Renstra, bahwa peningkatan jalur KA di Pulau Sumatera termasuk menghidupkan kembali lintas mati serta peningkatan spoor emplasemen (pemberhentian kereta api) sepanjang 347 km.

Di antaranya pada lintas Medan- Binjai, Kisaran-Tanjungbalai (lainnya lihat grafis). “Serta menghidupkan kembali jalur KA Medan-Belawan dan Medan-Gabion,” demikian tertuang dalam Restra.

Selain itu, target hingga 2014 adalah pembangunan jalur KA baru/shorcut/parsial double track/double track/double double track di Sumatera termasuk pembangunan spoor emplasemen sepanjang 100 km. Bagian ini antara lain mencakup Araskabu- andara Kualanamu (KA Bandara) dan Rantauprapat-Kota Pinang. Hingga 2014 juga ditargetkan langkah peningkatan jembatan KA sebanyak 58 unit yang tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.
Pendanaan per tahunnya khusus untuk Sumatera ini juga sudah dirinci. Misalnya, untuk rehabilitasi jalur KA pada 2012 sepanjang 11,6 KM dianggarkan Rp27,06 miliar. Untuk peningkatan jalur di 2012 sepanjang 40,22 km, dianggarkan Rp132,28 miliar. Dan, pembangunan jalur KA baru/shorcut/parcial doubel track, pada 2012 dianggarkan Rp311,74 miliar untuk panjang 24,24 km.

Masih banyak item-item lain yang dirinci detil. Sebut saja misalnya untuk survei/studi kebijakan/masterplan, juga sudah dianggarkan pertahunnya. Untuk 2012 senilai Rp100 miliar, pada 2013 Rp102 miliar, dan untuk 2014 Rp155 miliar. Hanya saja, khusus dana ini digunakan bersama untuk survei pengembangan KA kawasan Jawa dan Sumatera.

Renstra juga memperhitungkan kemungkinan kecelakaan KA. Ini berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya. Disebutkan, dalam aspek keselamatan, transportasi perkeretaapian masih mengalami fluktuatif jumlah kecelakaan.
Kemenhub bertekad, jika Trans Sumatera sudah beroperasi, maka kecelakaan harus bisa dihindari. Caranya?  “Menerapkan kembali prinsip safety first di seluruh penyelenggaraan kereta api dengan memadukan strategi keselamatan dalam tiga pilar yaitu prasarana, sarana dan sistem operasi. Aspek keselamatan harus mendapatkan prioritas yang tinggi, sejalan dengan misi yang ingin dicapai oleh Kementerian Perhubungan yaitu zero accident,” demikian kebijakan makro kemenhub guna menekan jumlah kecelakaan.

Tender Dimulai 2013

Dishub Sumut mengamini tentang megaproyek tersebut. Namun, melalui Sekretaris Dishubsu, Ali Amas Hasibuan, diketahui beberapa proyek yang dibangun atau dilaksanakan di Sumut semuanya merupakan pekerjaan PT KAI. “Kalau kita tidak sangguplah (jalur kereta api Aceh-Lampung, Red). Kita hanya mengerjakan jalur-jalur yang di Sumut, misalnya jalur ke Sei Mangkei, Pelabuhan Kuala Tanjung. Medan-Kualanamu. Dan, itu (pengerjaan) oleh PT KAI. Sudah ada kesepakatan atau kerja samanya dengan Angkasa Pura dan BUMN,” ungkap Ali Amas.

Ali Amas juga mengakui, untuk desain jalur-jalur kereta api yang masuk dalam proyek nasional tersebut, khususnya di Sumut sudah selesai. “Tapi itu (desain) sama PT KAI. Kami (Dishubsu) hanya menerima laporannya saja,” tambahnya.
Dikatakannya juga, dalam agenda dan rencana pembangunan jalur-jalur kereta api tersebut, diproyeksikan baru akan ditenderkan pada 2013 mendatang.
“Laporan itu setelah proses tender. Tendernya sendiri dilakukan tahun 2013,” pungkasnya. (sam/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/