25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Minat Donor Darah Minim, Stok Darah PMI Medan Menipis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Medan kembali menipis. Minimnya minat masyarakat untuk melakukan donor darah disebut menjadi penyebabnya. Padahal, stok darah sempat stabil pada bulan Juli lalu.

ilustrasi
ilustrasi

Kasi Pelayanan Teknik Laboratorium dan Bank Darah Rumah Sakit UDD PMI Medan, dr Ira Fitriyanty Putri Lubis mengatakan, selama pelaksanaan vaksinasi digelar di Kota Medan, minat masyarakat untuk melakukan donor minim “Memang benar stok darah kita sangat kritis, ini karena faktor vaksinasi. Orang yang vaksin harus menunggu beberapa hari baru boleh mendonor. Misalnya, untuk yang vaksin pertama, dia baru boleh vaksin setelah 3 sampai 4 hari. Sedangkan orang yang baru vaksin kedua, maksimal seminggu lagi baru bisa donor,” ujar Ira kepada wartawan melalui sambung seluler, Rabu (4/8).

Namun demikian, kata Ira, vaksinasi bukan menjadi faktor yang utama. Melainkan, pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM). Sejak pandemi Covid-19, pendonor memang sudah sangat sepi. Ditambah lagi, adanya PPKM dan pelaksanaan vaksinasi. Hal itu membuat masyarakat sulit bergerak dan juga sulit menggelar kegiatan donor karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan. “Kita juga sekarang jarang membuat kegiatan donor darah, padahal stok kita banyak diperoleh dari kegiatan donor darah di luar. Seperti bekerja sama dengan instansi, hotel, BUMD, dan juga instansi swasta lainnya,” ungkap dia.

Ira menyebutkan, stok darah di UUD PMI Medan saat ini hanya berkisar 60 kantong. Sementara, permintaan rumah sakit setiap harinya tidak pernah turun. “Stok kita 60 kantong, semua golongan darah ada. Hanya saja, yang jarang ada itu golongan darah AB,” cetusnya.

Dia menambahkan, sejauh ini rumah sakit yang bekerja sama dengan PMI Medan ada 30 rumah sakit. Namun, untuk pendistribusian darah tetap dilakukan ke semua rumah sakit di Sumatera Utara yang membutuhkan. “Namun memang, sejak stok darah minim, distribusi darah ke rumah sakit sedikit terganggu,” pungkasnya.

Diketahui, pada awal bulan Juli, stok darah di UDD PMI Medan sudah mulai stabil. Stok darah tersebut, yaitu WB (darah lengkap) mencapai 48 kantong dengan rincian, golongan darah A 11 kantong, B 21 kantong, AB 6 kantong dan O 10 kantong. Sedangkan stok PRC (sel darah merah) sebanyak 527 kantong, yang terdiri dari golongan A 106 kantong, B 146 kantong, AB 36 kantong dan O 239 kantong. Sementara stok plasma konvalesen, golongan A Pos 2 kantong, golongan O 4 kantong dan golongan darah pos 3 kantong. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Medan kembali menipis. Minimnya minat masyarakat untuk melakukan donor darah disebut menjadi penyebabnya. Padahal, stok darah sempat stabil pada bulan Juli lalu.

ilustrasi
ilustrasi

Kasi Pelayanan Teknik Laboratorium dan Bank Darah Rumah Sakit UDD PMI Medan, dr Ira Fitriyanty Putri Lubis mengatakan, selama pelaksanaan vaksinasi digelar di Kota Medan, minat masyarakat untuk melakukan donor minim “Memang benar stok darah kita sangat kritis, ini karena faktor vaksinasi. Orang yang vaksin harus menunggu beberapa hari baru boleh mendonor. Misalnya, untuk yang vaksin pertama, dia baru boleh vaksin setelah 3 sampai 4 hari. Sedangkan orang yang baru vaksin kedua, maksimal seminggu lagi baru bisa donor,” ujar Ira kepada wartawan melalui sambung seluler, Rabu (4/8).

Namun demikian, kata Ira, vaksinasi bukan menjadi faktor yang utama. Melainkan, pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM). Sejak pandemi Covid-19, pendonor memang sudah sangat sepi. Ditambah lagi, adanya PPKM dan pelaksanaan vaksinasi. Hal itu membuat masyarakat sulit bergerak dan juga sulit menggelar kegiatan donor karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan. “Kita juga sekarang jarang membuat kegiatan donor darah, padahal stok kita banyak diperoleh dari kegiatan donor darah di luar. Seperti bekerja sama dengan instansi, hotel, BUMD, dan juga instansi swasta lainnya,” ungkap dia.

Ira menyebutkan, stok darah di UUD PMI Medan saat ini hanya berkisar 60 kantong. Sementara, permintaan rumah sakit setiap harinya tidak pernah turun. “Stok kita 60 kantong, semua golongan darah ada. Hanya saja, yang jarang ada itu golongan darah AB,” cetusnya.

Dia menambahkan, sejauh ini rumah sakit yang bekerja sama dengan PMI Medan ada 30 rumah sakit. Namun, untuk pendistribusian darah tetap dilakukan ke semua rumah sakit di Sumatera Utara yang membutuhkan. “Namun memang, sejak stok darah minim, distribusi darah ke rumah sakit sedikit terganggu,” pungkasnya.

Diketahui, pada awal bulan Juli, stok darah di UDD PMI Medan sudah mulai stabil. Stok darah tersebut, yaitu WB (darah lengkap) mencapai 48 kantong dengan rincian, golongan darah A 11 kantong, B 21 kantong, AB 6 kantong dan O 10 kantong. Sedangkan stok PRC (sel darah merah) sebanyak 527 kantong, yang terdiri dari golongan A 106 kantong, B 146 kantong, AB 36 kantong dan O 239 kantong. Sementara stok plasma konvalesen, golongan A Pos 2 kantong, golongan O 4 kantong dan golongan darah pos 3 kantong. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/