22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Pembebasan Lahan Butuh Anggaran Rp71 Miliar, Normalisasi Sungai Bedera Diprediksi Terlaksana Awal Tahun Depan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan terus berupaya segera menormalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Medan guna mengatasi masalah banjir. Adapun sungai dimaksud, yakni Sungai Bedera, Sungai Babura, dan Sungai Deli. Dari ketiga sungai tersebut, Pemko Medan memutuskan untuk menormalisasi Sungai Bedera lebih dulu.

CUCI: Warga Kota Medan saat menggunakan aliran Sungai Deli untuk sarana mencuci. Sungai Deli menjadi satu dari 3 sungai yang akan dinormalisasi di Kota Medan.

Namun hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah pembebasan lahan untuk menormalisasi Sungai Bedera dapat diselesaikan tahun ini atau tidak. Mengingat pembebasan lahan membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga mengalami kendala di sisi keuangan ataupun anggaran.

Kepada Sumut Pos, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar mengatakan, butuh biaya yang cukup besar untuk menormalisasi Sungai Bedera. Hitungan terakhir, butuh anggaran senilai Rp71 miliar untuk pembebasan lahan di seputar Sungai Bedera yang berada di Kota Medan dan sebagian Kabupaten Deliserdang tersebut.

“Untuk pembebasan lahannya saja anggarannya Rp71 miliar. Itu dari Pemko sekitar Rp59 miliar dan dari Deliserdang sekitar Rp12 miliar. Sedangkan anggaran Pemko Medan yang ada saat ini untuk pembebasan lahan Sungai Bedera, baru ada Rp35 miliar, artinya masih kurang sekitar Rp24 miliar lagi. Sedangkan dari Deliserdang infonya belum ada anggaran, artinya masih kurang Rp12 miliar,” ungkap Benny, Senin (4/10).

Benny pun menjelaskan, nantinya penetapan lokasi pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemprov Sumut, kemudian juga akan dilakukan pengukuran lapangan hingga kepada proses penghitungan dan penentuan harga (appraisal) pembebasan lahan. Untuk itu, selain anggaran, sempat atau tidaknya dilakukan pembebasan lahan di tahun ini, juga sangat bergantung dari cepat atau lambatnya proses appraisal di Pemprov Sumut.

“Tapi kalau misalnya appraisal nya bisa dicepatkan di tahun ini dan anggaran nya ada tahun ini, ya bisa saja di selesaikan (pembebasan lahannya) tahun ini. Kekurangan anggaran di Pemko untuk pembebasan lahan Sungai Bedera, itu nanti sedang dipertimbangkan dari anggaran pembebasan lahan Sungai Babura sebesar Rp10 miliar, jadi Pemko tinggal kurang Rp14 miliar lagi,” katanya.

Benny pun menjelaskan, pembebasan lahan Sungai Babura hampir dapat dipastikan batal di tahun ini, mengingat butuh anggaran yang besar untuk menormalisasi Sungai Babura, yakni sebesar Rp1,3 triliun, baik pembebasan lahannya maupun pengerjaan fisiknya.

“Jadi prioritasnya ya Sungai Bedera dulu, yang bisa dikerjakan dulu. Untuk Sungai Deli, kami perbaiki di hulunya dulu dengan memperbaiki pintu air dan rekayasa kanal,” katanya.

Dia juga mengatakan, khusus untuk pengerjaan fisik normalisasi Sungai Bedera yang akan dibuat dengan lebar 6 hingga 8 meter tersebut, anggarannya akan disiapkan Badan Wilayah Sungai (BWS) yang diambil dari APBN.

“Total berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pengerjaan fisik normalisasi Sungai Bedera, itu BWS yang lebih tahu. Tapi infonya, mereka sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp45 miliar,” beber Benny.

Pun begitu, lanjut Benny, Pemko Medan optimis pengerjaan fisik normalisasi Sungai Bedera tetap dapat dikerjakan di 2022 mendatang. Mengingat normalisasi Sungai Bedera dinilai akan sangat berdampak pada penanganan banjir di Kota Medan yang menjadi satu prioritas kerja Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

“Intinya Pemko Medan optimis, Pak Wali juga sedang terus berkoordinasi dengan berbagai pihak supaya bisa dimulai pengerjaannya di 2022, terlepas apakah pembebasan lahannya selesai di akhir tahun (2021) ini atau di awal tahun (2022) depan,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan terus berupaya segera menormalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Medan guna mengatasi masalah banjir. Adapun sungai dimaksud, yakni Sungai Bedera, Sungai Babura, dan Sungai Deli. Dari ketiga sungai tersebut, Pemko Medan memutuskan untuk menormalisasi Sungai Bedera lebih dulu.

CUCI: Warga Kota Medan saat menggunakan aliran Sungai Deli untuk sarana mencuci. Sungai Deli menjadi satu dari 3 sungai yang akan dinormalisasi di Kota Medan.

Namun hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah pembebasan lahan untuk menormalisasi Sungai Bedera dapat diselesaikan tahun ini atau tidak. Mengingat pembebasan lahan membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga mengalami kendala di sisi keuangan ataupun anggaran.

Kepada Sumut Pos, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar mengatakan, butuh biaya yang cukup besar untuk menormalisasi Sungai Bedera. Hitungan terakhir, butuh anggaran senilai Rp71 miliar untuk pembebasan lahan di seputar Sungai Bedera yang berada di Kota Medan dan sebagian Kabupaten Deliserdang tersebut.

“Untuk pembebasan lahannya saja anggarannya Rp71 miliar. Itu dari Pemko sekitar Rp59 miliar dan dari Deliserdang sekitar Rp12 miliar. Sedangkan anggaran Pemko Medan yang ada saat ini untuk pembebasan lahan Sungai Bedera, baru ada Rp35 miliar, artinya masih kurang sekitar Rp24 miliar lagi. Sedangkan dari Deliserdang infonya belum ada anggaran, artinya masih kurang Rp12 miliar,” ungkap Benny, Senin (4/10).

Benny pun menjelaskan, nantinya penetapan lokasi pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemprov Sumut, kemudian juga akan dilakukan pengukuran lapangan hingga kepada proses penghitungan dan penentuan harga (appraisal) pembebasan lahan. Untuk itu, selain anggaran, sempat atau tidaknya dilakukan pembebasan lahan di tahun ini, juga sangat bergantung dari cepat atau lambatnya proses appraisal di Pemprov Sumut.

“Tapi kalau misalnya appraisal nya bisa dicepatkan di tahun ini dan anggaran nya ada tahun ini, ya bisa saja di selesaikan (pembebasan lahannya) tahun ini. Kekurangan anggaran di Pemko untuk pembebasan lahan Sungai Bedera, itu nanti sedang dipertimbangkan dari anggaran pembebasan lahan Sungai Babura sebesar Rp10 miliar, jadi Pemko tinggal kurang Rp14 miliar lagi,” katanya.

Benny pun menjelaskan, pembebasan lahan Sungai Babura hampir dapat dipastikan batal di tahun ini, mengingat butuh anggaran yang besar untuk menormalisasi Sungai Babura, yakni sebesar Rp1,3 triliun, baik pembebasan lahannya maupun pengerjaan fisiknya.

“Jadi prioritasnya ya Sungai Bedera dulu, yang bisa dikerjakan dulu. Untuk Sungai Deli, kami perbaiki di hulunya dulu dengan memperbaiki pintu air dan rekayasa kanal,” katanya.

Dia juga mengatakan, khusus untuk pengerjaan fisik normalisasi Sungai Bedera yang akan dibuat dengan lebar 6 hingga 8 meter tersebut, anggarannya akan disiapkan Badan Wilayah Sungai (BWS) yang diambil dari APBN.

“Total berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pengerjaan fisik normalisasi Sungai Bedera, itu BWS yang lebih tahu. Tapi infonya, mereka sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp45 miliar,” beber Benny.

Pun begitu, lanjut Benny, Pemko Medan optimis pengerjaan fisik normalisasi Sungai Bedera tetap dapat dikerjakan di 2022 mendatang. Mengingat normalisasi Sungai Bedera dinilai akan sangat berdampak pada penanganan banjir di Kota Medan yang menjadi satu prioritas kerja Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

“Intinya Pemko Medan optimis, Pak Wali juga sedang terus berkoordinasi dengan berbagai pihak supaya bisa dimulai pengerjaannya di 2022, terlepas apakah pembebasan lahannya selesai di akhir tahun (2021) ini atau di awal tahun (2022) depan,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/