Soal Pencopotan Hasan Basri, Komisi B Mulai Bungkam
MEDAN- Mutasi pejabat eselon II termasuk Kadis Pendidikan Kota Medan Hasan Basri yang rencananya dilakukan Jumat (4/10) siang, batal digelar. Belum diketahui secara pasti apa penyebab batalnya mutasi tersebut. Namun, sejumlah kadis sudah terlihat berdatangan ke Balai Kota.
Menurut sumber terpercaya di Balai Kota Medan, pelantikan diundur hingga pertengahan November. “Pencopotan Kadisdik Medan, rencananya akan dilakukan usai pesta pernikahan anak Hasan Basri, Senin (14/11) di Balai Raya Tiara Convention Centre,” kata sumber tersebut.
Menurutnya, penundaan pencopotan tersebut karena Wali Kota Medan Rahudman Harahap masih memberikan kesempatan Hasan Basri untuk menggelar pesta anaknya. “Dengan begitu, Pak Wali masih memberikan waktu kepada Hasan Basri menjabat sebagai Kadisdik Medan sebelum melaksanakan pesta pernikahan anaknya,” cetus sumber tadi.
Sumber yang merupakan pejabat eselon III di BKD Medan ini juga menjelaskan, mutasi terhadap pejabat di jajaran Pemko Medan akan dilakukan secara bertahap. “Sebab, ada beberapa pejabat eselon II yang SK nya belum selesai.
Namun, seperti Asisten Ekbang Arif Tri Nugroho yang akan dimutasi menjadi Kadisdik Kota Medan menggantikan Hasan Basri. Hasan Basri sendiri juga akan dimutasi menjadi Asisten Ekbang baru bisa dilantik pada Rabu (16/11) mendatang,” ujarnya.
Sumber juga menjelaskan, tahap pertama akan dilakukan mutasi terhadap empat pejabat eselon II, sedangkan sisanya dilantik pada Rabu (16/11).
Sementara, Kepala BKD Kota Medan Parluhutan Hasibuan yang dikonfirmasi wartawan enggan memberikan komentar. Bahkan, saat ditanya mengenai rencana mutasi akan dilakukan pekan depan, Luhut hanya tersenyum dan membantah kabar mutasi itu.
“Belum ada itu. Tidak ada, nantikan dikasi tau juga. Saya saja belum tau siapa yang diganti dan kapan diganti. Belum ada arahan, ada-ada saja kalian,” katanya. Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis yang ditemui juga enggan berkomentar terkait rencana mutasi itu. Dengan mimik serius dia meminta wartawan menghargainya untuk menjaga rahasia itu sesuai perintah wali kota.
“Sekarang begini, tolong hargai saya. Kan ada aturan yang mengatur kerahasiaan pegawai. Jika diminta atasan rahasia, maka bawahan wajib merahasiakannya dari apapun. Jadi, tolong juga saya ya. Nanti kan kalau ada, tahu juga,” tegas Syaiful.
Ketua Komisi B DPRD Medan Roma P Simaremare yang sebelumnya sangat gencar ingin segera mencopot Kadisdik Medan terkait ‘kelas siluman’ melalui rekomendasi komisi B juga enggan berkomentar lagi. “Tanya saja langsung ke Ketua DPRD Medan, Amiruddin. Saya tidak mau lagi berkomentar,” bebernya saat berada di balai kota.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang membenarkan adanya mutasi pejabat eselon II setingkat kadis dan kaban yang saat ini masih menunggu rekomendasi dari gubernur. “Ya, coba tanya ke BKD. Apa sudah masuk rekomendasi itu,” katanya.
Ketika disinggung dengan adanya pencopotan Kadisdik Medan atas rekoemdasi dari dewan, Rahudman membantahnya. “Tak ada hubungannya dengan dewan. Itu pergantian pejabat,” bebernya.(adl)