30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Dukung Pelestarian Pangan Lokal dan Pangan Etnis, BPD ICA Sumut Minta Jadi Event Tahunan

MEMASAK: Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis saat kegiatan pengembangan pangan lokal etnis Kota Medan di Hotel Putra Mulia, Jalan Gatot Subroto, belum lama ini. bagus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus BPD Indonesia Chef Association (ICA) Sumut mengapresiasi langkah Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, utnuk melestarikan pangan lokal dan pangan etnis. Untuk itu, BPD ICA Sumut me-minta untuk pangan lokal dan pangan etnis dimasukkan dalam event tahunan ataupun bulanan.

“Pelestarian pangan lokal dan pa-ngan etnis dapat mendukung pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di daerah,” ucap Ketua ICA Sumut, Hasan Basri kepada Sumut Pos, Senin (4/11) siang.

Bahkan Hasan Basri menilai pelestarian pangan lokal dan pangan etnis juga bisa menjadi inspirasi bagi gene-rasi muda. Begitu juga bila pangan lokal dan pangan etnis menjadi menu keluarga, disebutnya akan sangat baik dan bermanfaat. ”Makanan khas etnis adalah makanan sehat tanpa zat pengawet. Jadi sangat baik,” kata Hasan Basri.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan menggelar pengembangan pangan lokal etnis Kota Medan di Hotel Putra Mulia, Jalan Gatot Subroto, Selasa (15/10) lalu.

Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis mengatakan, panganan lokal dan panganan etnis memiliki peran penting dalam penganekaragaman konsumsi pangan dan pelestarian budaya. “Bahan baku yang digunakan tersedia secara turun temurun dan diwariskan, sehingga dapat dijadikan sarana untuk menarik wisatawan,” ungkap Emi.

Dikatakan Emi, dalam rangka mempromosikan pangan lokal dan makanan tradisional maupun pangan etnis di Kota Medan dapat dilakukan di beberapa tempat berpotensi. Di antaranya restoran, rumah makan dan catering, perhotelan dan tempat-tempat wisata dan kuliner yang ada di Kota Medan.

“Kebijakan pembangunan nasional telah mendefinisikan kendaraan pangan lokal dan wisata sebagai sektor unggulan yang dapat memberi kontribusi dan menjadi lokomotif pembangunan di daerah,” pungkas Emi.

Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Ir Rosliana Siahaan mengatakan, meningkatkan pengetahuan peserta tentang penataan manajemen usaha. Begitu juga untuk mendorong kreatifitas pengusaha pangan lokal etnis dalam mengembangkan dan menciptakan pangan lokal etnis sebagai usaha bisinis pangan lokal etnis di Kota Medan.

”Kegiatan ini juga untuk melestarikan dan mempromosikan pangan lokal etnis baik dalam mengolah maupun penyajian,” ucap Rosliana.

Disebut Rosliana, kegiatan itu dilaksanakan selama 2 hari, diikuti 40 orang dari para pengelola usaha kuliner, rumah makan serta perwakilan masing-masing Kecamatan se-Kota Medan.

Kegitatan itu dihadiri Narasumber, Ketua MUI Kota Medan, Prof H Mohd Hatta dan Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM di Medan, Yanti Agustini, Ssi, Apt M Kes. (rel)

MEMASAK: Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis saat kegiatan pengembangan pangan lokal etnis Kota Medan di Hotel Putra Mulia, Jalan Gatot Subroto, belum lama ini. bagus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus BPD Indonesia Chef Association (ICA) Sumut mengapresiasi langkah Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, utnuk melestarikan pangan lokal dan pangan etnis. Untuk itu, BPD ICA Sumut me-minta untuk pangan lokal dan pangan etnis dimasukkan dalam event tahunan ataupun bulanan.

“Pelestarian pangan lokal dan pa-ngan etnis dapat mendukung pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di daerah,” ucap Ketua ICA Sumut, Hasan Basri kepada Sumut Pos, Senin (4/11) siang.

Bahkan Hasan Basri menilai pelestarian pangan lokal dan pangan etnis juga bisa menjadi inspirasi bagi gene-rasi muda. Begitu juga bila pangan lokal dan pangan etnis menjadi menu keluarga, disebutnya akan sangat baik dan bermanfaat. ”Makanan khas etnis adalah makanan sehat tanpa zat pengawet. Jadi sangat baik,” kata Hasan Basri.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan menggelar pengembangan pangan lokal etnis Kota Medan di Hotel Putra Mulia, Jalan Gatot Subroto, Selasa (15/10) lalu.

Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis mengatakan, panganan lokal dan panganan etnis memiliki peran penting dalam penganekaragaman konsumsi pangan dan pelestarian budaya. “Bahan baku yang digunakan tersedia secara turun temurun dan diwariskan, sehingga dapat dijadikan sarana untuk menarik wisatawan,” ungkap Emi.

Dikatakan Emi, dalam rangka mempromosikan pangan lokal dan makanan tradisional maupun pangan etnis di Kota Medan dapat dilakukan di beberapa tempat berpotensi. Di antaranya restoran, rumah makan dan catering, perhotelan dan tempat-tempat wisata dan kuliner yang ada di Kota Medan.

“Kebijakan pembangunan nasional telah mendefinisikan kendaraan pangan lokal dan wisata sebagai sektor unggulan yang dapat memberi kontribusi dan menjadi lokomotif pembangunan di daerah,” pungkas Emi.

Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Ir Rosliana Siahaan mengatakan, meningkatkan pengetahuan peserta tentang penataan manajemen usaha. Begitu juga untuk mendorong kreatifitas pengusaha pangan lokal etnis dalam mengembangkan dan menciptakan pangan lokal etnis sebagai usaha bisinis pangan lokal etnis di Kota Medan.

”Kegiatan ini juga untuk melestarikan dan mempromosikan pangan lokal etnis baik dalam mengolah maupun penyajian,” ucap Rosliana.

Disebut Rosliana, kegiatan itu dilaksanakan selama 2 hari, diikuti 40 orang dari para pengelola usaha kuliner, rumah makan serta perwakilan masing-masing Kecamatan se-Kota Medan.

Kegitatan itu dihadiri Narasumber, Ketua MUI Kota Medan, Prof H Mohd Hatta dan Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM di Medan, Yanti Agustini, Ssi, Apt M Kes. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/