29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Penertiban Parkir Berlapis Hanya Tindak 7 Mobil

MEDAN-Penertiban parkir berlapis di Kota Medan yang dilakukan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan dan Satlantas masih kurang maksimal.

Pasalnya, tim hanya menindak sebanyak 7 mobil dengan memberikan sanksi tilang Padahal, di sejumlah titik ruas jalan banyak mobil yang parkir, yang harusnya kawasan bebas parkir dan kawasan tertib lalulintas seperti Jalan Imam Bonjol maupun Jalan Letjend Suprapto sama sekali belum tersentuh.

BERLAPIS: Parkir berlapis  depan  Sekolah Sutomo Jalan Sutomo Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERLAPIS: Parkir berlapis di depan Sekolah Sutomo Jalan Sutomo Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

“Hasil dari penertiban parkir berlapis di beberapa titik Jalan Kota Medan, hanya menindak 7 mobil saja. Kita memberikan sanksi tilang dengan menahan SIM dan STNK, karena parkir berlapis dan salah parkir yang seharusnya bukan parkir mobil,” kata Kabid Parkir Kota Medan, SP Tambunan didampingi stafnya, Morgan Sinaga, Selasa (4/12) sore.

Dijelaskannya, penertiban dimulai dari Jalan Imam Bonjol, tepatnya di depan sekolah Harapan. Kemudian tim melanjutkan penertiban ke Jalan Sutomo dan kembali lagi ke Jalan Cirebon serta Bogor.

“Kawasan itu memang selalu terjadi kemacetan di saat-saat jam sibuk. Jadi, apabila ada kendaraan yang parkir sesuka hatinya hingga membuat kesemerawutan langsung kita tindak,” ucapnya.

Namun, untuk kawasan Sekolah Harapan dikuinya lokasi itu tidak ada parkir berlapis. Hanya saja, saat di jam-jam pulang sekolah selalu terjadi kemacetan.
“Terkadang sampai satu baris kendaraan berhenti di badan jalan yang mengakibatkan kemacetan. Memang kita akui kemacetan di kawasan itu tidak bisa dihindarkan, tapi bukan karena parkir berlapis,” cetusnya.

Sebagai langkah antisipasinya, lanjut Tambunan, pihaknya mengarahkan kepada sopir ataupun wali murid untuk tidak menunggu jemputannya sebelum pulang.

“Jadi, kita arahkan untuk menjemputnya saat pulang sekolah agar jangan sampai menunggu. Begitu pulang langsung jemput, biar tidak ada yang menunggu di badan jalan dan mengakibatkan kemacetan,” ungkapnya.

Ketika disinggung alasan pemilik kendaraan sengaja menunggu karena tidak mendapatkan lokasi parkir, apalagi untuk lokasi itu sudah di kavling-kavling. Tambunan membantahnya, karena saat tim ke lokasi tidak menemukan lokasi parkir yang dikavling-kavling.

“Ah nggak ada itu. Tadi aja kita di lokasi sekalian menertibkan parkir kendaraan yang parkir sejajar karena menyebabkan kemacetan, kita tidak ada menemukannya. Apalagi dengan sengaja jukir meletakkan kursi di lokasi, untuk menunggu si pemilik lokasi yang sudah membayar tarif tinggi,” pungkasnya.(gus)

MEDAN-Penertiban parkir berlapis di Kota Medan yang dilakukan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan dan Satlantas masih kurang maksimal.

Pasalnya, tim hanya menindak sebanyak 7 mobil dengan memberikan sanksi tilang Padahal, di sejumlah titik ruas jalan banyak mobil yang parkir, yang harusnya kawasan bebas parkir dan kawasan tertib lalulintas seperti Jalan Imam Bonjol maupun Jalan Letjend Suprapto sama sekali belum tersentuh.

BERLAPIS: Parkir berlapis  depan  Sekolah Sutomo Jalan Sutomo Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERLAPIS: Parkir berlapis di depan Sekolah Sutomo Jalan Sutomo Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

“Hasil dari penertiban parkir berlapis di beberapa titik Jalan Kota Medan, hanya menindak 7 mobil saja. Kita memberikan sanksi tilang dengan menahan SIM dan STNK, karena parkir berlapis dan salah parkir yang seharusnya bukan parkir mobil,” kata Kabid Parkir Kota Medan, SP Tambunan didampingi stafnya, Morgan Sinaga, Selasa (4/12) sore.

Dijelaskannya, penertiban dimulai dari Jalan Imam Bonjol, tepatnya di depan sekolah Harapan. Kemudian tim melanjutkan penertiban ke Jalan Sutomo dan kembali lagi ke Jalan Cirebon serta Bogor.

“Kawasan itu memang selalu terjadi kemacetan di saat-saat jam sibuk. Jadi, apabila ada kendaraan yang parkir sesuka hatinya hingga membuat kesemerawutan langsung kita tindak,” ucapnya.

Namun, untuk kawasan Sekolah Harapan dikuinya lokasi itu tidak ada parkir berlapis. Hanya saja, saat di jam-jam pulang sekolah selalu terjadi kemacetan.
“Terkadang sampai satu baris kendaraan berhenti di badan jalan yang mengakibatkan kemacetan. Memang kita akui kemacetan di kawasan itu tidak bisa dihindarkan, tapi bukan karena parkir berlapis,” cetusnya.

Sebagai langkah antisipasinya, lanjut Tambunan, pihaknya mengarahkan kepada sopir ataupun wali murid untuk tidak menunggu jemputannya sebelum pulang.

“Jadi, kita arahkan untuk menjemputnya saat pulang sekolah agar jangan sampai menunggu. Begitu pulang langsung jemput, biar tidak ada yang menunggu di badan jalan dan mengakibatkan kemacetan,” ungkapnya.

Ketika disinggung alasan pemilik kendaraan sengaja menunggu karena tidak mendapatkan lokasi parkir, apalagi untuk lokasi itu sudah di kavling-kavling. Tambunan membantahnya, karena saat tim ke lokasi tidak menemukan lokasi parkir yang dikavling-kavling.

“Ah nggak ada itu. Tadi aja kita di lokasi sekalian menertibkan parkir kendaraan yang parkir sejajar karena menyebabkan kemacetan, kita tidak ada menemukannya. Apalagi dengan sengaja jukir meletakkan kursi di lokasi, untuk menunggu si pemilik lokasi yang sudah membayar tarif tinggi,” pungkasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/