25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bobby-Aulia Disebut Lebih Tau Permasalahan dan Kondisi Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Usai debat publik pamungkas Pilkada Medan, pasangan calon nomor urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rachman disebut lebih tau permasalahan dan kondisi Kota Medan. Bobby-Aulia dinilai begitu mengalir dalam mengemukakan pertanyaan dan menjawab pertanyaan paslon lain.

“Dengan sendirinya keluar dari Bobby dan juga Aulia, artinya mereka menguasai permasalahan dan mereka tahu kondisi Medan,” kata Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah yang mendampingi Bobby-Aulia dalam debat terakhir di Hotel Grand Aston Medan, Sabtu (5/12/2020).

Kata pria yang akrab disapa Ijeck, Bobby-Aulia mengetahui bahwa masyarakat Medan butuh pemimpin yang tidak melemparkan tanggungjawab kepada orang tertentu. Harus ditangani semuanya, apapun yang terjadi.

“Fenomena alam dan banjir ini, memang terjadi karena alam, tapi bukan berarti kita berserah diri pada alam, kita harus cari jalan keluarnya. Saya yakin dengan keberadaan Bobby-Aulia mudah-mudahan perubahan Kota Medan akan ada, nyata dan pada tanggal 9 Desember, warga lebih pintar memilih pemimpin yang bisa melihat masa depan Kota Medan lebih baik,” terang wakil gubernur Sumut tersebut. “Secara pribadi saya kenal Bobby-Aulia, mulai dari orangtuanya sampai Bobby juga Aulia sekeluarga saya kenal baik. Tujuan mereka untuk membangun Kota Medan memang merupakan rasa tanggung jawab, dan saya lihat kolaborasi Bobby-Aulia sebagai anak muda yang mempunyai inovasi kreatif dan punya semangat,” sambungnya.
MK
Dalam debat publik III yang diinisiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan ini, Bobby Nasution menuturkan lebih rileks saat menjalaninya lantaran Ijeck turut menemani hingga ke lokasi debat.

“Hari ini lebih rileks, lebih tenang ditemani Bang Ijeck, auranya agak beda,” ucapnya.

Bobby-Aulia Unggul

Terpisah, lembaga survey Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), merilis hasil survey terbaru terhadap kontestan dalam Pilkada Medan 2020.

Dari hasil survei yang dilakukan SMRC, paslon Bobby-Aulia mengungguli kompetitornya Akhyar-Salman.

Saidiman Ahmad, Manager Program SMRC mengatakan, paslon Bobby-Aulia unggul dengan perolehan 54 persen daripada paslon AMAN yang hanya mendapatkan 31,7 persen dukungan.

“Survei dilakukan periode 19-26 November 2020, dengan jumlah sampel sebanyak 820 orang, dengan metode multi stage random sampling. Margin of error diperkirakan kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” ujarnya.

Masalah mendesak menurut warga Medan, katanya, beberapa diantaranya adalah susah mencari lapangan kerja sebanyak 22,6 persen, kemudian persoalan banjir 15,8 persen dan harga kebutuhan pokok mahal 13,7 persen.

“Bobby Nasution lebih banyak dipilih terutama karena kualitas personalnya dinilai lebih positif dibanding Akhyar Nasution. Dari yang tau yang suka kepada Bobby 65 persen, lebih banyak dibanding yang suka kepada Akhyar,” katanya.

Kondisi sosial masyarakat Kota Medan, imbuh dia, menunjukkan dorongan ke arah perubahan. Dan ini bisa dilihat dari evaluasi warga terhadap pelaksanaan pemerintah yang biasa-biasa saja.

Meski masa pandemi, lanjutnya, sekitar 79 persen dari total pemilih Kota Medan yang besar atau cukup besar kemungkinan datang ke TPS pada 9 Desember 2020.

“Masih ada sekitar 36 persen warga Kota Medan yang menyatakan baru akan memastikan pilihan pada hari tenang atau bahkan pada hari pemilihan,” tutupnya. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Usai debat publik pamungkas Pilkada Medan, pasangan calon nomor urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rachman disebut lebih tau permasalahan dan kondisi Kota Medan. Bobby-Aulia dinilai begitu mengalir dalam mengemukakan pertanyaan dan menjawab pertanyaan paslon lain.

“Dengan sendirinya keluar dari Bobby dan juga Aulia, artinya mereka menguasai permasalahan dan mereka tahu kondisi Medan,” kata Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah yang mendampingi Bobby-Aulia dalam debat terakhir di Hotel Grand Aston Medan, Sabtu (5/12/2020).

Kata pria yang akrab disapa Ijeck, Bobby-Aulia mengetahui bahwa masyarakat Medan butuh pemimpin yang tidak melemparkan tanggungjawab kepada orang tertentu. Harus ditangani semuanya, apapun yang terjadi.

“Fenomena alam dan banjir ini, memang terjadi karena alam, tapi bukan berarti kita berserah diri pada alam, kita harus cari jalan keluarnya. Saya yakin dengan keberadaan Bobby-Aulia mudah-mudahan perubahan Kota Medan akan ada, nyata dan pada tanggal 9 Desember, warga lebih pintar memilih pemimpin yang bisa melihat masa depan Kota Medan lebih baik,” terang wakil gubernur Sumut tersebut. “Secara pribadi saya kenal Bobby-Aulia, mulai dari orangtuanya sampai Bobby juga Aulia sekeluarga saya kenal baik. Tujuan mereka untuk membangun Kota Medan memang merupakan rasa tanggung jawab, dan saya lihat kolaborasi Bobby-Aulia sebagai anak muda yang mempunyai inovasi kreatif dan punya semangat,” sambungnya.
MK
Dalam debat publik III yang diinisiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan ini, Bobby Nasution menuturkan lebih rileks saat menjalaninya lantaran Ijeck turut menemani hingga ke lokasi debat.

“Hari ini lebih rileks, lebih tenang ditemani Bang Ijeck, auranya agak beda,” ucapnya.

Bobby-Aulia Unggul

Terpisah, lembaga survey Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), merilis hasil survey terbaru terhadap kontestan dalam Pilkada Medan 2020.

Dari hasil survei yang dilakukan SMRC, paslon Bobby-Aulia mengungguli kompetitornya Akhyar-Salman.

Saidiman Ahmad, Manager Program SMRC mengatakan, paslon Bobby-Aulia unggul dengan perolehan 54 persen daripada paslon AMAN yang hanya mendapatkan 31,7 persen dukungan.

“Survei dilakukan periode 19-26 November 2020, dengan jumlah sampel sebanyak 820 orang, dengan metode multi stage random sampling. Margin of error diperkirakan kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” ujarnya.

Masalah mendesak menurut warga Medan, katanya, beberapa diantaranya adalah susah mencari lapangan kerja sebanyak 22,6 persen, kemudian persoalan banjir 15,8 persen dan harga kebutuhan pokok mahal 13,7 persen.

“Bobby Nasution lebih banyak dipilih terutama karena kualitas personalnya dinilai lebih positif dibanding Akhyar Nasution. Dari yang tau yang suka kepada Bobby 65 persen, lebih banyak dibanding yang suka kepada Akhyar,” katanya.

Kondisi sosial masyarakat Kota Medan, imbuh dia, menunjukkan dorongan ke arah perubahan. Dan ini bisa dilihat dari evaluasi warga terhadap pelaksanaan pemerintah yang biasa-biasa saja.

Meski masa pandemi, lanjutnya, sekitar 79 persen dari total pemilih Kota Medan yang besar atau cukup besar kemungkinan datang ke TPS pada 9 Desember 2020.

“Masih ada sekitar 36 persen warga Kota Medan yang menyatakan baru akan memastikan pilihan pada hari tenang atau bahkan pada hari pemilihan,” tutupnya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/