Telan Dana Rp2 Miliar Lebih
MEDAN-Kodam I/BB membangun masjid, Taman Pendidikan Al-quran (TPA) dan perpustakaan di atas tanah seluas 994 m2, di Jalan Timor No 8, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur. Pembangunan itu memakan waktu selama 180 hari dan menelan dana Rp2,513 miliar.
Pangdam I/BB, Mayjen Lodewijk F Paulus bersama Plt Gebernur Sumut Gatot Pujo Nogroho dan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, unsur muspida tingkat I dan Unsur muspida II melaksanakan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan, Kamis (5/1) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Menurut Pangdam I/BB, Mayjen Lodewijk F Paulus, pembangunan masjid bertujuan untuk memberikan sarana dan prasana untuk meningkati ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT bagi para siswa-siswi yang ada di sekitar Jalan Timor.
Di daerah tersebut terdapat empat sekolah, yang mana siswanya mayoritas muslim yakni Yayasan Medan Putri, SMA Negeri 7 Medan, SMK 5 Negeri Medan dan SMP Negeri Medan dengan keseluruhan siswa-siswi muslim dari keempat sekolah sebanyak 2.693 siswa.
“Kita melihat di sini banyak sekolah, sehingga tempat yang pas untuk membangun masjid sebagai sarana prasarana untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT, sehingga siswa bisa menggunakan masjid ini untuk salat Zuhur, Ashar dan perpustakaan bisa digunakan untuk diskusi serta menambahkan ilmu pengetahuan siswa,” ucap Lodewijk, usai acara peletakan batu pertama.
Saat disinggung terhadap dana pembangunan masjid, TPA dan Perpustakaan ini, Lodewijk mengatakan dana berasal dari Hamba-hamba Allah yang digalang. Dirinya juga membantah dana berasal dari pihak pengembang atau berasal dari Kodam I/BB.
“Dana berasal dari Hamba-hamba Allah, bukan dari penggembangan atau dari Kodam,” ujar Lodewijk.
Dia mengatakan untuk nama masjid sendiri belum ada hanya peletakan batu pertama.
“Kalau sudah mau siap baru akan diberi nama,” katanya.
Kenapa Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor Ujung Medan dirobohkan? Lodewijk menjelaskan ada dua aspek di dalam perobohan, yang pertama aspek hukum dan aspek sosial, bahwa kasus hukumnya masih sedang berlangsung. Dirinya tidak mau melakukan intervensi dengan hukum yang sedang berjalan.
Yang kedua aspek sosial yakni antara masyarakat dan Allah SWT, sehingga pihaknya membangun mesjid, TPA dan Perpustakaan.
Sementara itu Plt Gebernur Sumut Gatot Suboroto mengatakan pembangunan masjis agar mejadi media untuk meningkat ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
“Semoga masjid ini menjadi media meningkatkan ketakwaan dan keimanan siswa kepada Allah SWT,” ucapnya.
Untuk lokasi sudah tepat karena lokasi tersebut banyak terdapat sekolah-sekolah sehingga membuat pembinaan karakter siswa terhadap ketakwaan dan keimanan.
“Masjid ini bisa menjadi pembina karakter siswa untuk ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT,” pungkas Gatot.
“Sebagai wali kota saya sangat mendukung pembangunan masjid ini. Apalagi siswa kita lebih dari 2.000 orang yang bersekolah di sekitar masjid ini, tentunya bisa dimanfaatkan,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, usai menghadiri acara.
Dijelaskannya, Pemko siap membantu untuk peralatan dan seluruh fasilitas untuk pembenahan terhadap masjid.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Prof M Hatta mengungkapkan saat ini jumlah masjid di Kota Medan berjumlah 1.036 unit. Dengan dibangunnya masjid ini berarti jumlahnya bertambah menjadi 1.037 unit. Dengan jumlah itu diharapkannya akan mampu membentuk manusia yang kokoh, patuh serta tunduk kepada Allah SWT. “Semoga masjid ini akan mendatangkan anugerah bagi orang-orang yang mengisinya,” harap Hatta.(gus/adl)