BELAWAN-Bentrok antarlorong melibatkan dua kelompok pemuda dari Gudang Arang dan Lorong Papan Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, kembali pecah. Dalam pertikaian yang terjadi di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan TM Pahlawan, Belawan, mengakibatkan salah seorang remaja, Mukhlis (20) tewas setelah terkena mercon atau petasan di bagian wajahnya, Minggu (5/1) kemarin.
Informasi diperoleh Sumut Pos, peristiwa bentrokan yang mengakibatkan satu orang korban tewas itu terjadi sekira pukul 00.30 WIB. Saat itu, kedua belah pihak terlibat saling lempar batu dan benda keras lainnya di areal perkuburan. Mukhlis, yang berada di lokasi pertikaian tiba-tiba menggelepar setelah sebuah mercon mengenai dan membakar wajahnya.
Dalam kondisi kritis warga Lorong Sukur Gudang Arang, Belawan ini langsung diamankan dan dilarikan beberapa warga ke RS Pelabuhan I (PHC) di Jalan KL Yos Sudarso Km 22 Medan Belawan. Belum sempat mendapat perawatan medis, korban akhirnya meninggal. “Kalau perang (bentrok) memang sering mereka pakai mercon kapal jenis SOS, cuma saat itu kelompok dari Gudang Arang memang mau menyerang ke arah Lorong Papan. Tapi begitu berada di Lorong Pahlawan tiba-tiba si Mukhlis kena mercon,” ujar Amsar salah seorang warga.
Petugas kepolisian begitu mendapat kabar tewasnya seorang pria langsung turun ke lokasi kejadian. Dengan upaya paksa petugas Polsek Belawan dan Polres Pelabuhan Belawan membubarkan massa yang terlibat bentrok.
Kapolsek Belawan Kompol Bambang Haryono saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mengetahui kronologis tentang tewasnya, Mukhlis. Begitu pun polisi telah meminta pihak keluarga agar memvisum jasad korban, namun permintaan petugas justru ditolak oleh keluarga korban.
“Saksi belum ada yang dimintai keterangan, jadi belum tahu kronologisnya seperti apa. Sedangkan pihak keluarga korban merasa keberatan apabila jasadnya divisum,” jelas Bambang.
Setelah Dikubur, Perang Lagi
Kemarin, setelah Muklis dikubur, kedua kelompok pemuda kembali melakukan saling serang di arel pemakaman tersebut. Sebelum proses pemakaman yang berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB suasana duka menyelimuti tewasnya pria memiliki pekerjaan tak menetap itu.
Pihak keluarga merasa kehilangan korban mengharapkan polisi mampu mengungkat pelaku yang telah menewaskan Muklis, karena di lingkungan mereka sudah dua menjadi korban perang antarlorong yang terus menerus terjadi.
Dari itulah, setelah sejam proses pemakaman berlangsung, tampak kedua kelompok kembali berkumpul melakukan saling serang batu. Akhirnya, ketika memasuki waktu salat Zuhur di bawah tekanan petugas Polsek Belawan kedua kelompok dibubarkan secara paksa.
Kedua kelompok akhirnya saling membubarkan diri, namun suasana di lokasi yang selama ini dijadikan tempat perang berhamburan batu dan masih mencekam. Petugas Polres Pelabuhan Belawan melakukan pengamanan secara ketat guna menghindari keributan susulan. (rul/rbb)