28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Kanvas Rem Karya USU Sabet 3 Mendali Emas di Inovasi Teknologi Internasional Rusia

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
PRESTASI: Mahasiswa USU menunjukkan mendali emas setelah mengukir pretasi terbaik pada ajang internasional, yakni 22nd Moscow International Salon of Inventions and Innovative Technologies Archimedes yang digelar di Moscow, Rusia berlangsung, sejak 26-29 Maret 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) mengukir pretasi terbaik pada ajang internasional, yakni 22nd Moscow International Salon of Inventions and Innovative Technologies Archimedes yang digelar di Moscow, Rusia berlangsung, sejak 26-29 Maret 2019.

Mereka menunjukan inovasi kanvas rem yang berbahan dari cangkak (kulit) kemiri, yang disebut tahan lama dalam penggunaan untuk alat pengirim pada sepeda motor. Dengan inovasi tersebut, USU berhasil menyabet 3 medali emas dan 1 piala khusus dari Pemerintah Rusia sendiri.

“Kanvas rem berbahan cangkak kemiri ini, kami bernama bayo secret. Ini sebuah teknologi baru, kami menggantikan komposisi utama dari kanvas rem tersebut dengan cangkak kemiri,” ucap Winelda Mahfud Zaidan Haris kepada wartawan di Biro Rektor USU, Jumat (5/4) sore.

Haris menjelaskan, kanvas rem saat ini banyak terbuat atau berbahan asbestos. Untuk melakukan riset kanvas rem karya mahasiswa USU sudah berlangsung selama 3 tahun dan sudah pernah mengikuti kompetisi di India, Malaysia, Jepang dan terakhir di Rusia ini.”Berkat perjuangan kami, 3 medali emas dan satu piala tidak saja kami persembahan untuk USU, tapi untuk di Indonesia,” tutur Haris.

Dengan kompetisi ini, Haris mengatakan pihaknya menerima investasi dengan dana besar untuk melanjuti penelitian tersebut. Nanti kanvas rem tersebut sudah memiliki hak paten dan akan diproduksi secara massal. “Ada negara mau membeli lisensi dan hak paten. Kami percaya, kami menolak. Insha Allah ini perusahaan pertama akan diproduksi oleh USU,” ujar Haris.

Haris mengatakan, kanvas rem mereka ciptakan itu, akan bertahan dalam penggunaan selama 8 bulan dan akan dibanderol di pasar sebesar Rp35 ribu. Mereka akan mengambil segmen pemasaran di Indonesia. Kemudian, Arab Saudi dan Thailand juga tertarik dengan inovasi mereka ciptakan tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor USU, Prof Runtung Sitepu dengan jajarannya, Pemerintah Indonesia dan Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Rusia dan seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Juliaster Marbun selaku Pembimbing mengatakan, prestasi terbaik, tak lepas kerja keras mereka lakukan dengan mengharumkan nama USU di tingkat Internasional. Untuk produksi kanvas rem ini, tidak akan terkendala dengan bahan baku yang ada di Sumut.

“Saya sudah melakukan pengecekan langsung dari 33 Kabupaten/Kota di Sumut, 21 daerah memiliki perkebunan kemiri dan panen dilakukan secara bertahap. Jadinya, bisa diproduksi secara massal,” ujar Juliaster.

Sementara itu, Wakil Rektor (WR) I USU, ProfRosmayati mengungkapkan rasa bangga atas prestasi diraih mahasiswanya tersebut dan bonus segera akan diberikan pihak rektorat kepada mereka dalam waktu dekat ini.

Romayati mengatakan, pihak juga tertarik dengan kanvas rem mereka ciptakan tersebut. Namun, untuk diproduksi secara massal akan kembali dibicarakan bersama rektorat USU.”Pada intinya, inovasi tersebut banyak pihak tertarik. Namun, jangan sampai dijual inovasi kita itu. Pastinya, akan diproduksi secara massal,” pungkasnya. (gus/ila)

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
PRESTASI: Mahasiswa USU menunjukkan mendali emas setelah mengukir pretasi terbaik pada ajang internasional, yakni 22nd Moscow International Salon of Inventions and Innovative Technologies Archimedes yang digelar di Moscow, Rusia berlangsung, sejak 26-29 Maret 2019.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) mengukir pretasi terbaik pada ajang internasional, yakni 22nd Moscow International Salon of Inventions and Innovative Technologies Archimedes yang digelar di Moscow, Rusia berlangsung, sejak 26-29 Maret 2019.

Mereka menunjukan inovasi kanvas rem yang berbahan dari cangkak (kulit) kemiri, yang disebut tahan lama dalam penggunaan untuk alat pengirim pada sepeda motor. Dengan inovasi tersebut, USU berhasil menyabet 3 medali emas dan 1 piala khusus dari Pemerintah Rusia sendiri.

“Kanvas rem berbahan cangkak kemiri ini, kami bernama bayo secret. Ini sebuah teknologi baru, kami menggantikan komposisi utama dari kanvas rem tersebut dengan cangkak kemiri,” ucap Winelda Mahfud Zaidan Haris kepada wartawan di Biro Rektor USU, Jumat (5/4) sore.

Haris menjelaskan, kanvas rem saat ini banyak terbuat atau berbahan asbestos. Untuk melakukan riset kanvas rem karya mahasiswa USU sudah berlangsung selama 3 tahun dan sudah pernah mengikuti kompetisi di India, Malaysia, Jepang dan terakhir di Rusia ini.”Berkat perjuangan kami, 3 medali emas dan satu piala tidak saja kami persembahan untuk USU, tapi untuk di Indonesia,” tutur Haris.

Dengan kompetisi ini, Haris mengatakan pihaknya menerima investasi dengan dana besar untuk melanjuti penelitian tersebut. Nanti kanvas rem tersebut sudah memiliki hak paten dan akan diproduksi secara massal. “Ada negara mau membeli lisensi dan hak paten. Kami percaya, kami menolak. Insha Allah ini perusahaan pertama akan diproduksi oleh USU,” ujar Haris.

Haris mengatakan, kanvas rem mereka ciptakan itu, akan bertahan dalam penggunaan selama 8 bulan dan akan dibanderol di pasar sebesar Rp35 ribu. Mereka akan mengambil segmen pemasaran di Indonesia. Kemudian, Arab Saudi dan Thailand juga tertarik dengan inovasi mereka ciptakan tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor USU, Prof Runtung Sitepu dengan jajarannya, Pemerintah Indonesia dan Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Rusia dan seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Juliaster Marbun selaku Pembimbing mengatakan, prestasi terbaik, tak lepas kerja keras mereka lakukan dengan mengharumkan nama USU di tingkat Internasional. Untuk produksi kanvas rem ini, tidak akan terkendala dengan bahan baku yang ada di Sumut.

“Saya sudah melakukan pengecekan langsung dari 33 Kabupaten/Kota di Sumut, 21 daerah memiliki perkebunan kemiri dan panen dilakukan secara bertahap. Jadinya, bisa diproduksi secara massal,” ujar Juliaster.

Sementara itu, Wakil Rektor (WR) I USU, ProfRosmayati mengungkapkan rasa bangga atas prestasi diraih mahasiswanya tersebut dan bonus segera akan diberikan pihak rektorat kepada mereka dalam waktu dekat ini.

Romayati mengatakan, pihak juga tertarik dengan kanvas rem mereka ciptakan tersebut. Namun, untuk diproduksi secara massal akan kembali dibicarakan bersama rektorat USU.”Pada intinya, inovasi tersebut banyak pihak tertarik. Namun, jangan sampai dijual inovasi kita itu. Pastinya, akan diproduksi secara massal,” pungkasnya. (gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/