30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ketua Pansel Bantah Diperiksa Propam

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO- TERLIHAT AKBP Fahmi yang disebut sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pansel) penerimaan calon siswa Brigadir Polisi Formasi 2015 memasuki gedung Profesi Pengamanan (Propam) Kepolisiaan Daerah Sumatera Utara (Poldasu). Namun, perwira pangkat melati dua yang sempat menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Poldasu itu enggan berkomentar banyak. Dia hanya membantah diperiksa Propam.

“Tidak. Kalau saya diperiksa,” kata AKBP Fahmi singkat sembari pergi dan kembali memasuki gedung Propam Poldasu, Jumat (5/6).

Sementara itu, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Poldasu, Kombes Pol Tabana Bangun dikonfirmasi via telepon genggam enggam memberi jawaban baik yang disampaikan melalui sms dan panggilan langsung.

AKBP Tetra Darma Riawan yang coba dikonfirmasi disebut tidak berada di tempat. Saat dihubungi ke ponselnya melalui nomor yang biasa dipakainya, Akademi Kepolisian (Akpol) lulusan 1992 itu juga tidak dapat dihubungi.

Diketahui sebelumnya, seorang pria berinisial PD pada wartawan beberapa waktu lalu mengaku telah memberi uang sebesar Rp480 juta pada seorang Perwira Menengah (Pamen) Poldasu untuk meluluskan 2 keponakannya yang mengikuti seleksi calon siswa Brigadir Polri dan calon siswa Tamtama Polri. Namun, disebut PD kalau kedua keponakannya itu tidak lulus seleksi karena hanya mendapat nilai 5,1 yang sesuai ketentuan kalau untuk lulus harus mendapat nilai 6,1.

Untuk meyakinkan dirinya, AKBP Tetra meminta kedua keponakannya PD untuk tinggal di rumah Pamen, dengan alasan untuk dilatih dan dikenalkan pada Panitia Seleksi. (ain/azw)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEMBERI KETERANGAN: Kapoldasu Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memberikan keterangan kepada wartawan saat gelar kasus di Mapoldasu, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO- TERLIHAT AKBP Fahmi yang disebut sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pansel) penerimaan calon siswa Brigadir Polisi Formasi 2015 memasuki gedung Profesi Pengamanan (Propam) Kepolisiaan Daerah Sumatera Utara (Poldasu). Namun, perwira pangkat melati dua yang sempat menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Poldasu itu enggan berkomentar banyak. Dia hanya membantah diperiksa Propam.

“Tidak. Kalau saya diperiksa,” kata AKBP Fahmi singkat sembari pergi dan kembali memasuki gedung Propam Poldasu, Jumat (5/6).

Sementara itu, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Poldasu, Kombes Pol Tabana Bangun dikonfirmasi via telepon genggam enggam memberi jawaban baik yang disampaikan melalui sms dan panggilan langsung.

AKBP Tetra Darma Riawan yang coba dikonfirmasi disebut tidak berada di tempat. Saat dihubungi ke ponselnya melalui nomor yang biasa dipakainya, Akademi Kepolisian (Akpol) lulusan 1992 itu juga tidak dapat dihubungi.

Diketahui sebelumnya, seorang pria berinisial PD pada wartawan beberapa waktu lalu mengaku telah memberi uang sebesar Rp480 juta pada seorang Perwira Menengah (Pamen) Poldasu untuk meluluskan 2 keponakannya yang mengikuti seleksi calon siswa Brigadir Polri dan calon siswa Tamtama Polri. Namun, disebut PD kalau kedua keponakannya itu tidak lulus seleksi karena hanya mendapat nilai 5,1 yang sesuai ketentuan kalau untuk lulus harus mendapat nilai 6,1.

Untuk meyakinkan dirinya, AKBP Tetra meminta kedua keponakannya PD untuk tinggal di rumah Pamen, dengan alasan untuk dilatih dan dikenalkan pada Panitia Seleksi. (ain/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/