25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Gubsu Jenguk Dua Anak Penderita Penyakit Kulit, Haikal dan Zakira Dirujuk ke RS Haji Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis menjenguk dua anak penderita penyakit kulit hingga menyebabkan cacat asal Kabupaten Mandailing Natal, di Jalan Karya Jaya Medan Johor, Minggu (4/7) sore.

JENGUK: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis, menjenguk dua anak penderita penyakit kulit asal Kabupaten Mandailing Natal, Haikal (9) dan Zakira (3), di Jalan Karya Jaya Medan Johor, Minggu (4/7).

Edy Rahmayadi mengucapkan prihatin yang mendalam pada orangtua anak dan memohon maaf, sebagai pemimpin baru mengetahui hal ini.

Adalah M Haykal Nasution (9) dan Habibah Zakira Nasution (3), anak yang menderita penyakit kulit hingga menyebabkan cacat pada bagian tubuh itu langsung dijenguk Edy Rahmayadi, usai menerima kabar dari media, bahwa kedua anak tersebut berada di rumah kerabatnya di Medan Johor.

Sesampainya di lokasi, Edy Rahmayadi langsung melihat kondisi sang anak dan berbicara dengan ibu kedua anak tersebut Khairunisa Rangkuti (27), seraya mempertanyakan awal mula penyakit yang diderita sang anak. Usai mendengar penuturan Khairunisa, Edy Rahmayadi pun langsung meminta agar kedua anak tersebut pada hari itu juga untuk segara dirujuk ke RS Haji Medan.

“Insya Allah, kedua anak ini akan ditangani sampai sembuh, karena mereka adalah masyarakat Sumut. Dan saya mohon maaf karena baru mengetahui kabar ini,” ucap Edy Rahmayadi, yang ditemani dokter spesialis kulit RS Haji Medan Hary dan lainnya.

Edy Rahmayadi yang memberikan keterangan usai menjenguk kedua anak tersebut menyatakan, berdasarkan penuturan orang tua si anak, mereka sudah berkali-kali berobat ke rumah sakit namun tidak sembuh juga, dan akhirnya mereka memilih jalur alternatif.

“Jadi menurut orang tuanya, sejak lahir itu sudah ada seperti luka bakar dan melepuh bercak, akhirnya hingga sampai saat ini, luka itu menyebar hinggga membuat jarinya putus,” katanya.

Edy juga menyatakan, sudah meminta untuk langsung dibawa ke RS Haji milik Pemprov Sumut untuk segera ditangani dan diperiksa. Namun karena orang tuanya merasa lelah, hingga disepakati esok Senin (5/7) sekitar pukul 9.00 WIB pagi, pihak medis akan menjemput anak dan orangtuanya.

Untuk menangani ini, nantinya, Edy Rahmayadi telah memerintahkan pihak RS Haji Medan untuk membentuk tim, yang dipimpin dokter spesialis anak Inke Lubis dan didukung oleh dokter spesialis lainnya, yang akan mendiagnosis penyebab sakit anak tersebut.

“Kalau dari historis anak dan kedua orang tuanya tinggal di Mandiling Natal, apakah penyebab faktor lingkungan dan sebagainya, dan ini harus kita teliti, dan diagnosis dulu,” katanya.

Sementara orangtua kedua anak tersebut Khairunisa Rangkuti (Nisa) mengucapkan syukur dan berterima kasih atas perhatian Gubernur Sumut pada kedua anaknya. Diharapkan dengan perhatian Gubernur ini, harapan baru untuk solusi penyakit anaknya ini mendapatkan kesembuhan. “Saya berterima kasih pada Pak Gubernur yang akan membawa anak-anak saya ke rumah sakit yang akan dirawat dan akan tahu penyebab sakitnya ini, dan mudah-mudahan segera sembuh,” katanya.

Nisa mengatakan, sudah membawa anaknya berobat ke beberapa RS dan belum ada perubahan. Gejalanya penyakit pada anaknya sudah ada semenjak lahir, dan semua anggota tubuhnya masih normal. Upaya yang dilakukan mereka saat ini yakni berobat jalan serta menggunakan obat tradisional.

Diketahui Nisa dan suaminya adalah warga Mandailing Natal tepatnya di Desa Panjaringan, Kecamatan Tambangan Madina. Ayah sang anak kesehariannya adalah buruh tani dan menderes getah karet (pohon rambung).

Sementara itu, Saat ini terhadap kedua anak asal Kabupaten Mandailing Natal tersebut, sedang dilakukan observasi secara komprehensif oleh tim dokter.

dr Harry Yusmanadi selaku Kepala Satuan Tugas Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB), menjamin pihak RS Haji Medan akan memberikan pelayanan yang baik kepada Haykal dan Habibah. Keluarga Haykal dan Habibah tidak perlu memikirkan biaya untuk upaya penyembuhan buah hati mereka, karena semuanya akan ditanggung oleh Pemprov Sumut.

“Sekarang ini mereka sedang ditangani secara maksimal oleh pihak RS. Tidak perlu mereka memikirkan dan terbebani sedikit pun soal biaya. Misalnya dia punya BPJS Kesehatan yang tertunda, itu akan diselesaikan oleh Dinas Kesehatan provinsi, lalu RS Haji melakukan kerja semaksimal mungkin, tanpa memikirkan kendala-kendala yang ada. Hal ini merupakan arahan dan amanah dari Bapak Gubernur Edy Rahmayadi,” ujarnya menjawab Sumut Pos, kemarin.

Dikatakannya, oleh tim dokter, terhadap Haykal dan Habibah sedang dilakukan observasi dan evaluasi atas penyakit bawaan lahir yang diderita keduanya. Pemeriksaan oleh tim dokter nantinya pun, tidak hanya terhadap keduanya melainkan kedua orangtuanya.

“Orangtua mereka juga akan dimonitor. Ini kan masih dalam proses observasi penyebabnya. Makanya saat ini kita belum dapat memberikan sebuah konklusi, perlu ada suatu analisa, pemeriksaan lab secara berkala, nanti beberapa hari ke depan baru bisa memenej dengan baik metode pemberian pengobatan secara terintegrasi. Jadi bukan dari kulit saja, dari (dokter) anak juga bisa. Kemudian proses konsultan-konsultan pun bisa dikomunikasikan,” terangnya.

Bahkan, lanjut Harry, Gubsu Edy meminta harus ada tim khusus untuk penanganan Haykal dan Habibah. Di mana setiap hari mesti dilakukan evaluasi dan menganalisis terhadap perkembangan keduanya. “Yang pasti sekarang mereka masih dilakukan observasi oleh dokter kulit dan dokter anak. Ruangannya pun dipisah. Jadi ini akan terus dianalisa dan dievaluasi oleh dokter, sebab mereka ini mengalami penyakit dari lahir,” pungkasnya. (prn/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis menjenguk dua anak penderita penyakit kulit hingga menyebabkan cacat asal Kabupaten Mandailing Natal, di Jalan Karya Jaya Medan Johor, Minggu (4/7) sore.

JENGUK: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis, menjenguk dua anak penderita penyakit kulit asal Kabupaten Mandailing Natal, Haikal (9) dan Zakira (3), di Jalan Karya Jaya Medan Johor, Minggu (4/7).

Edy Rahmayadi mengucapkan prihatin yang mendalam pada orangtua anak dan memohon maaf, sebagai pemimpin baru mengetahui hal ini.

Adalah M Haykal Nasution (9) dan Habibah Zakira Nasution (3), anak yang menderita penyakit kulit hingga menyebabkan cacat pada bagian tubuh itu langsung dijenguk Edy Rahmayadi, usai menerima kabar dari media, bahwa kedua anak tersebut berada di rumah kerabatnya di Medan Johor.

Sesampainya di lokasi, Edy Rahmayadi langsung melihat kondisi sang anak dan berbicara dengan ibu kedua anak tersebut Khairunisa Rangkuti (27), seraya mempertanyakan awal mula penyakit yang diderita sang anak. Usai mendengar penuturan Khairunisa, Edy Rahmayadi pun langsung meminta agar kedua anak tersebut pada hari itu juga untuk segara dirujuk ke RS Haji Medan.

“Insya Allah, kedua anak ini akan ditangani sampai sembuh, karena mereka adalah masyarakat Sumut. Dan saya mohon maaf karena baru mengetahui kabar ini,” ucap Edy Rahmayadi, yang ditemani dokter spesialis kulit RS Haji Medan Hary dan lainnya.

Edy Rahmayadi yang memberikan keterangan usai menjenguk kedua anak tersebut menyatakan, berdasarkan penuturan orang tua si anak, mereka sudah berkali-kali berobat ke rumah sakit namun tidak sembuh juga, dan akhirnya mereka memilih jalur alternatif.

“Jadi menurut orang tuanya, sejak lahir itu sudah ada seperti luka bakar dan melepuh bercak, akhirnya hingga sampai saat ini, luka itu menyebar hinggga membuat jarinya putus,” katanya.

Edy juga menyatakan, sudah meminta untuk langsung dibawa ke RS Haji milik Pemprov Sumut untuk segera ditangani dan diperiksa. Namun karena orang tuanya merasa lelah, hingga disepakati esok Senin (5/7) sekitar pukul 9.00 WIB pagi, pihak medis akan menjemput anak dan orangtuanya.

Untuk menangani ini, nantinya, Edy Rahmayadi telah memerintahkan pihak RS Haji Medan untuk membentuk tim, yang dipimpin dokter spesialis anak Inke Lubis dan didukung oleh dokter spesialis lainnya, yang akan mendiagnosis penyebab sakit anak tersebut.

“Kalau dari historis anak dan kedua orang tuanya tinggal di Mandiling Natal, apakah penyebab faktor lingkungan dan sebagainya, dan ini harus kita teliti, dan diagnosis dulu,” katanya.

Sementara orangtua kedua anak tersebut Khairunisa Rangkuti (Nisa) mengucapkan syukur dan berterima kasih atas perhatian Gubernur Sumut pada kedua anaknya. Diharapkan dengan perhatian Gubernur ini, harapan baru untuk solusi penyakit anaknya ini mendapatkan kesembuhan. “Saya berterima kasih pada Pak Gubernur yang akan membawa anak-anak saya ke rumah sakit yang akan dirawat dan akan tahu penyebab sakitnya ini, dan mudah-mudahan segera sembuh,” katanya.

Nisa mengatakan, sudah membawa anaknya berobat ke beberapa RS dan belum ada perubahan. Gejalanya penyakit pada anaknya sudah ada semenjak lahir, dan semua anggota tubuhnya masih normal. Upaya yang dilakukan mereka saat ini yakni berobat jalan serta menggunakan obat tradisional.

Diketahui Nisa dan suaminya adalah warga Mandailing Natal tepatnya di Desa Panjaringan, Kecamatan Tambangan Madina. Ayah sang anak kesehariannya adalah buruh tani dan menderes getah karet (pohon rambung).

Sementara itu, Saat ini terhadap kedua anak asal Kabupaten Mandailing Natal tersebut, sedang dilakukan observasi secara komprehensif oleh tim dokter.

dr Harry Yusmanadi selaku Kepala Satuan Tugas Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB), menjamin pihak RS Haji Medan akan memberikan pelayanan yang baik kepada Haykal dan Habibah. Keluarga Haykal dan Habibah tidak perlu memikirkan biaya untuk upaya penyembuhan buah hati mereka, karena semuanya akan ditanggung oleh Pemprov Sumut.

“Sekarang ini mereka sedang ditangani secara maksimal oleh pihak RS. Tidak perlu mereka memikirkan dan terbebani sedikit pun soal biaya. Misalnya dia punya BPJS Kesehatan yang tertunda, itu akan diselesaikan oleh Dinas Kesehatan provinsi, lalu RS Haji melakukan kerja semaksimal mungkin, tanpa memikirkan kendala-kendala yang ada. Hal ini merupakan arahan dan amanah dari Bapak Gubernur Edy Rahmayadi,” ujarnya menjawab Sumut Pos, kemarin.

Dikatakannya, oleh tim dokter, terhadap Haykal dan Habibah sedang dilakukan observasi dan evaluasi atas penyakit bawaan lahir yang diderita keduanya. Pemeriksaan oleh tim dokter nantinya pun, tidak hanya terhadap keduanya melainkan kedua orangtuanya.

“Orangtua mereka juga akan dimonitor. Ini kan masih dalam proses observasi penyebabnya. Makanya saat ini kita belum dapat memberikan sebuah konklusi, perlu ada suatu analisa, pemeriksaan lab secara berkala, nanti beberapa hari ke depan baru bisa memenej dengan baik metode pemberian pengobatan secara terintegrasi. Jadi bukan dari kulit saja, dari (dokter) anak juga bisa. Kemudian proses konsultan-konsultan pun bisa dikomunikasikan,” terangnya.

Bahkan, lanjut Harry, Gubsu Edy meminta harus ada tim khusus untuk penanganan Haykal dan Habibah. Di mana setiap hari mesti dilakukan evaluasi dan menganalisis terhadap perkembangan keduanya. “Yang pasti sekarang mereka masih dilakukan observasi oleh dokter kulit dan dokter anak. Ruangannya pun dipisah. Jadi ini akan terus dianalisa dan dievaluasi oleh dokter, sebab mereka ini mengalami penyakit dari lahir,” pungkasnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/