26 C
Medan
Tuesday, July 9, 2024

Puluhan Masyarakat Demo PT SUU ke Balai Kota

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Belawan melakukan aksi unjukrasa di depan gedung Balai Kota Medan, Senin (5/7). Dalam aksinya, masyarakat meminta Wali Kota Medan untuk menegur PT. Supra Uniland Utama (SUU) yang melakukan penembokan di Kelurahan Bagan Deli.

UNJUKRASA: Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat menerima pengunjukrasa di depan gedung Balai Kota Medan, Senin (5/7). markus/sumu tpos.

“Kami mau minta kepada Wali Kota Medan agar menegur PT. Supra Uniland Utama yang melakukan penembokan di Kelurahan Bagan Deli sekitar empat meter secara sepihak dan merugikan masyarakat,” ucap Koordinator Aksi, Fitrie.

Dalam aksinya, Fitrie menjelaskan, proses penembokan terjadi sejak tahun 2015 hingga tahun 2016. Akibat penembokan itu, masyarakat yang sebelumnya bermata pencaharian tambak kepiting, tidak lagi bisa bisa bekerja.

Selain usaha tambaknya yang hilang, para penjaga tambak yang sebelumnya dipekerjakan juga menjadi kehilangan sumber pendapatannya. Padahal di atas lahan masyarakat tersebut, telah ada pembagian luasan tambak per keluarga serta dibangun pondok. “Sampai saat ini bahkan masyarakat tidak bisa masuk dan lalu lalang untuk masuk ke tanah kami sendiri,” ujarnya.

Dikatakannya, lahan masyarakat yang ditutup akibat penembokan ada seluas 2,7 Hektar. Lahan tersebut, seharusnya dimiliki 14 Kepala Keluarga (KK). Fitrie mengungkapkan, masyarakat telah berupaya untuk berdialog pada pihak perusahaan dan masyarakat setempat, namun tidak ditanggapi dengan baik.

“Kami telah sampaikan ke pemerintah (kecamatan) Belawan tetapi mereka tutup mata. Kami duga ada kongkalikong antara pihak perusahaan dengan pemerintahan setempat,” katanya.

Oleh karena itu, masyarakat yang melakukan aku unjukrasa di depan Balai Kota meneriakkan lima tuntutan mereka kepada Pemko Medan. Diantaranya pertama, memohon Wali Kota Medan untuk menegur PT. Supra Uniland Utama. Kedua, berharap Wali Kota Medan meminta kepada PT. SUU untuk membuka tembok yang sudah dibangun agar akses masyarakat terbuka.

Ketiga, masyarakat meminta Wali Kota Medan memediasi persoalan masyarakat dengan PT. SUU. Keempat, .eminta Wali Kota Medan memeriksa Kecamatan Medan Belawan yang dinilai menutup mata atas permasalahan masyarakat. Terakhir, meminta Wali Kota Medan memeriksa IMB Penembokan yang didirikan PT. SUU.

Tak lama menyampaikan keluhannya di depan pintu gerbang gedung Balai Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menemui para pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Belawan tersebut.

Saat itu, Bobby Nasution hadir dengan didampingi Wakil Wali Kota Medan H.Aulia Rachman, dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman guna mendengarkan keluhan yang disampaikan para pendemo.

Saat itu, masyarakat kembali menyampaikan tuntutannya. Mereka meminta agar Bobby Nasution dapat memediasi mereka dengan PT. SUU.”Kami hanya minta di mediasi agar ada win-win solutio,” ucap salah seorang pendemo.

Menanggapi apa yang menjadi keluhan masyarakat tersebut, Bobby Nasution berjanji akan mempelajarinya dan segera mengundang PT. SUU bila sudah mempelajari permasalahan yang telah disampaikan. Bobby Nasution juga menginginkan agar pengusaha, masyarakat dan pemerintah dapat saling berdampingan. “Segera akan kita cari solusinya karena saya ingin kita semua, baik itu masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah dapat sejalan berdampingan,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Belawan melakukan aksi unjukrasa di depan gedung Balai Kota Medan, Senin (5/7). Dalam aksinya, masyarakat meminta Wali Kota Medan untuk menegur PT. Supra Uniland Utama (SUU) yang melakukan penembokan di Kelurahan Bagan Deli.

UNJUKRASA: Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat menerima pengunjukrasa di depan gedung Balai Kota Medan, Senin (5/7). markus/sumu tpos.

“Kami mau minta kepada Wali Kota Medan agar menegur PT. Supra Uniland Utama yang melakukan penembokan di Kelurahan Bagan Deli sekitar empat meter secara sepihak dan merugikan masyarakat,” ucap Koordinator Aksi, Fitrie.

Dalam aksinya, Fitrie menjelaskan, proses penembokan terjadi sejak tahun 2015 hingga tahun 2016. Akibat penembokan itu, masyarakat yang sebelumnya bermata pencaharian tambak kepiting, tidak lagi bisa bisa bekerja.

Selain usaha tambaknya yang hilang, para penjaga tambak yang sebelumnya dipekerjakan juga menjadi kehilangan sumber pendapatannya. Padahal di atas lahan masyarakat tersebut, telah ada pembagian luasan tambak per keluarga serta dibangun pondok. “Sampai saat ini bahkan masyarakat tidak bisa masuk dan lalu lalang untuk masuk ke tanah kami sendiri,” ujarnya.

Dikatakannya, lahan masyarakat yang ditutup akibat penembokan ada seluas 2,7 Hektar. Lahan tersebut, seharusnya dimiliki 14 Kepala Keluarga (KK). Fitrie mengungkapkan, masyarakat telah berupaya untuk berdialog pada pihak perusahaan dan masyarakat setempat, namun tidak ditanggapi dengan baik.

“Kami telah sampaikan ke pemerintah (kecamatan) Belawan tetapi mereka tutup mata. Kami duga ada kongkalikong antara pihak perusahaan dengan pemerintahan setempat,” katanya.

Oleh karena itu, masyarakat yang melakukan aku unjukrasa di depan Balai Kota meneriakkan lima tuntutan mereka kepada Pemko Medan. Diantaranya pertama, memohon Wali Kota Medan untuk menegur PT. Supra Uniland Utama. Kedua, berharap Wali Kota Medan meminta kepada PT. SUU untuk membuka tembok yang sudah dibangun agar akses masyarakat terbuka.

Ketiga, masyarakat meminta Wali Kota Medan memediasi persoalan masyarakat dengan PT. SUU. Keempat, .eminta Wali Kota Medan memeriksa Kecamatan Medan Belawan yang dinilai menutup mata atas permasalahan masyarakat. Terakhir, meminta Wali Kota Medan memeriksa IMB Penembokan yang didirikan PT. SUU.

Tak lama menyampaikan keluhannya di depan pintu gerbang gedung Balai Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menemui para pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Belawan tersebut.

Saat itu, Bobby Nasution hadir dengan didampingi Wakil Wali Kota Medan H.Aulia Rachman, dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman guna mendengarkan keluhan yang disampaikan para pendemo.

Saat itu, masyarakat kembali menyampaikan tuntutannya. Mereka meminta agar Bobby Nasution dapat memediasi mereka dengan PT. SUU.”Kami hanya minta di mediasi agar ada win-win solutio,” ucap salah seorang pendemo.

Menanggapi apa yang menjadi keluhan masyarakat tersebut, Bobby Nasution berjanji akan mempelajarinya dan segera mengundang PT. SUU bila sudah mempelajari permasalahan yang telah disampaikan. Bobby Nasution juga menginginkan agar pengusaha, masyarakat dan pemerintah dapat saling berdampingan. “Segera akan kita cari solusinya karena saya ingin kita semua, baik itu masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah dapat sejalan berdampingan,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/