MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebijakan DPRD Sumut yang telah mengusulkan tiga nama pejabat eselon I kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, terus menjadi pembahasan.
Pasalnya, satu dari ketiga nama tersebut diyakini akan memimpin Sumatera Utara dalam waktu dekat. Mengingat, periode masa jabatan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah akan habis pada 5 September 2023 mendatang.
Adapun ketiga nama yang dimaksud, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut Arief Sudarto Trinugroho, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon, dan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA.
Diantara ketiga nama itu, siapakah yang paling diunggulkan untuk menjadi Pj Gubsu?
Pengamat Kebijakan Publik Sumatera Utara, Rafriandi Nasution, mengatakan jika ketiga nama tersebut sama-sama memiliki peluang untuk menduduki posisi Pj Gubsu. Namun, nama Sekda Provinsi Sumut, Arief Tri Nugroho dinilai sebagai sosok yang paling diunggulkan untuk menduduki posisi Pj Gubsu.
“Tentunya di atas kertas yang paling diunggulkan adalah Sekda Provsu, Arief Tri Nugroho. Setidaknya ada beberapa alasan yang membuat penilaian tersebut menjadi realistis,” ucap Rafriandi kepada Sumut Pos, Minggu (6/8/2023).
Diantaranya, kata Rafriandi, nama Arief dinilai sebagai sosok yang sudah mengerti kondisi dan masalah yang dihadapi Pemprov Sumut saat ini. Dengan kata lain, Arief merupakan sosok yang tidak harus belajar dari awal untuk mencari solusi dari setiap persoalan yang dihadapi Sumut.
Kemudian, sosok Arief juga dinilai sebagai sosok yang sudah memiliki hubungan emosional dengan jajaran ASN yang merupakan bawahannya. Mengingat, Arief sudah satu tahun menjabat sebagai Sekda Pemprov Sumut.
“Tentunya Arief tidak akan canggung dalam memimpin para ASN di Pemprovsu yang sehari-harinya memang merupakan bawahannya, sebab posisinya sebagai Sekda sudah berjalan satu tahun, hubungan emosional ini tentu sudah terbangun,” ujarnya.
Begitu juga dengan unsur forkopimda tingkat Sumut, Arief diyakini akan lebih mudah dalam berkomunikasi karena sudah adanya kedekatan dan komunikasi yang baik diantara mereka.
Terutama untuk DPRD Sumut sebagai lembaga legislatif, Arief dinilai punya komunikasi yang baik, sehingga dirinya mendapatkan dukungan dari hampir semua fraksi untuk menjadi Pj Gubsu.
“Hampir semua fraksi di DPRD Sumut mencalonkan nama Arief sebagai Pj Gubsu. Bahkan Fraksi PKS hanya mengusulkan satu nama sebagai Pj Gubsu, yaitu nama Arief Tri Nugroho. Tentu ini bukan kebijakan yang main-main,” katanya.
Lantas, bagaimana dengan dua nama lainnya? Rafriandi menilai jika Arief Tri Nugroho juga tidak boleh merasa di atas angin. Pasalnya, keputusan ada di tangan Kemendagri.
Sementara calon lainnya, yaitu Safrizal ZA, juga memiliki keunggulan. Diketahui, Safrizal merupakan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri sejak tahun 2020. Tak hanya itu, pada tahun 2021 Safrizal juga pernah ditunjuk sebagai Pj Gubernur Kalimantan Selatan.
“Artinya dari ketiga nama tersebut, nama Safrizal yang dinilai paling dekat dengan Kemendagri sebagai pihak yang menentukan. Kemudian, hanya beliau (Sfarizal) itu yang punya pengalaman sebagai Pj Gubernur,” jelasnya.
Untuk nama Lasro Simbolon, dinilai tetap memiliki peluang. Meskipun sosok Lasro tidak berkarir di Sumut dan saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik pada BP2M, namun dirinya merupakan satu-satunya calon putra daerah asli dari Sumatera Utara.
Pasalnya, Sekda Provsu Arief Tri Nugroho diketahui lahir di Lampung, sementara Safrizal diketahui lahir di Aceh.
“Lasro Simbolon lahir di Sumatera Utara, tepatnya di Tapanuli Utara. Ini bisa saja menjadi penilaian tersendiri bagi Kemendagri,” pungkasnya.
(map/ram)