26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

HUT TNI Diperingati di Belawan

BELAWAN- Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga diperingati di Medan. Kali perayaannya dipusatkan di  Markas Besar Lantamal I Belawan, Rabu (5/10) dan dipimpin Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus.

Dalam acara itu TNI menampilkan serangkaian persenjataan dan peralatannya, serta kemampuan belah diri militer. Selanjutnya, setelah rangkaian acara selesai, Plt Gubsu, Gatot memotong nasi tumpeng yang sudah dipersiapkan dalan HUT TNI tersebut.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan atraksi bela diri militer dari Kodam I BB, Koloni Senapan dari Korps Marinir Yonmarhanlan I Belawan dan juga atraksi roket dari Armed Marinir. Tidak itu saja, para marching band juga memeriahkan acara tersebut dengan bermain di atas kapal KRI Silas Papare. Tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-66 TNI adalah “Dengan Keterpaduan dan Profesionalisme TNI bersama Komponen Bangsa Siap Menjaga dan menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI”.

Selaku Inspektur Upacara, Pangdam I BB, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengatakan bahwa keterpaduan, tentunya kita melihat dari ruang lingkup TNI yang terbagi 3 yakni TNI AD, TNI AL dan juga TNI AU, yang kita kenal sebagai Tri Matra.

Seperti kita ketahui, perang kedepan tidak mungkin dilakukan oleh satu Matra saja, “Untuk kedepannya kita lebih ingin mensinergikan kemampuan antara TNI AD,  TNI AL dan TNI AU sehingga aka nada keterpaduan antara yang satu dengan yang lain,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa  TNI dalam undang-undang nomor 34 tahun 2004 menjadi komponen utama dari sistem pertahanan nasional. Sedangkan, komponen yang lain  yakni komponen cadangan dan komponen pendukung.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri HUT TNI di Mabes Angkatan Darat, Cilangkap, meminta jajaran TNI bersinergi dengan Mabes Polri, khususnya guna memberantas aksi terorisme yang masih saja terjadi. Selain ancaman tersebut, benturan fisik antar kelompok masyarakat dan masih adanya gerakan bersenjata kaum separatis, juga harus diwaspadai bersama.

“TNI harus dapat bersinergi dengan Polri dalam menanggulangi aksi-aksi terorisme di negeri kita,” tegas Presiden SBY.
Meskipun masalah keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggungjawab kepolisian negara, namun TNI kata SBY, harus ikut serta dalam mencegah timbulnya aksi terorisme yang membahayakan rakyat dan mengancam kedaulatan negara. SBY pun menginstruksikan aparat keamanan dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang efektif. Tujuannya memastikan tindakan teroris tidak mudah terjadi.(mag-11/afz/jpnn)
jpnn)

BELAWAN- Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga diperingati di Medan. Kali perayaannya dipusatkan di  Markas Besar Lantamal I Belawan, Rabu (5/10) dan dipimpin Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus.

Dalam acara itu TNI menampilkan serangkaian persenjataan dan peralatannya, serta kemampuan belah diri militer. Selanjutnya, setelah rangkaian acara selesai, Plt Gubsu, Gatot memotong nasi tumpeng yang sudah dipersiapkan dalan HUT TNI tersebut.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan atraksi bela diri militer dari Kodam I BB, Koloni Senapan dari Korps Marinir Yonmarhanlan I Belawan dan juga atraksi roket dari Armed Marinir. Tidak itu saja, para marching band juga memeriahkan acara tersebut dengan bermain di atas kapal KRI Silas Papare. Tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-66 TNI adalah “Dengan Keterpaduan dan Profesionalisme TNI bersama Komponen Bangsa Siap Menjaga dan menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI”.

Selaku Inspektur Upacara, Pangdam I BB, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengatakan bahwa keterpaduan, tentunya kita melihat dari ruang lingkup TNI yang terbagi 3 yakni TNI AD, TNI AL dan juga TNI AU, yang kita kenal sebagai Tri Matra.

Seperti kita ketahui, perang kedepan tidak mungkin dilakukan oleh satu Matra saja, “Untuk kedepannya kita lebih ingin mensinergikan kemampuan antara TNI AD,  TNI AL dan TNI AU sehingga aka nada keterpaduan antara yang satu dengan yang lain,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa  TNI dalam undang-undang nomor 34 tahun 2004 menjadi komponen utama dari sistem pertahanan nasional. Sedangkan, komponen yang lain  yakni komponen cadangan dan komponen pendukung.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri HUT TNI di Mabes Angkatan Darat, Cilangkap, meminta jajaran TNI bersinergi dengan Mabes Polri, khususnya guna memberantas aksi terorisme yang masih saja terjadi. Selain ancaman tersebut, benturan fisik antar kelompok masyarakat dan masih adanya gerakan bersenjata kaum separatis, juga harus diwaspadai bersama.

“TNI harus dapat bersinergi dengan Polri dalam menanggulangi aksi-aksi terorisme di negeri kita,” tegas Presiden SBY.
Meskipun masalah keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggungjawab kepolisian negara, namun TNI kata SBY, harus ikut serta dalam mencegah timbulnya aksi terorisme yang membahayakan rakyat dan mengancam kedaulatan negara. SBY pun menginstruksikan aparat keamanan dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang efektif. Tujuannya memastikan tindakan teroris tidak mudah terjadi.(mag-11/afz/jpnn)
jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/