30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kantor Gubsu di Genangi Banjir, Edy Tegur Lukmanul

pran/SUMUT POS
TEGUR: Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Wagub Musa Rajekshah menegur Kadis SDA, Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut, Lukmanul Hakim atas kondisi genangan air di halaman depan dan basement kantor Gubsu, Jumat (5/10) sore.

Hujan deras yang mengguyur Kota Medan, membuat sejumlah wilayah terendam banjir, tak terkecuali halaman depan kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro Medan, Jumat (5/10). Banjir tersebut membuat Gubsu Edy Rahmayadi spontan menegur Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut Lukmanul Hakim.

Tak hanya di halaman depan kantor Gubsu, genangan air setinggi betis orang dewasa juga terjadi di basement tempat parkir kendaraan roda empat di kantor tersebut.

Genangan air yang tinggi pada basement berasal dari Jalan P Diponegoro dan halaman Masjid Agung Medan.

Alhasil, puluhan mobil yang parkir di sana harus dikeluarkan satu per satu. Bahkan dari bagian informasi kantor Gubsu, berulang kali dimintakan kepada pemilik mobil untuk memindahkan kendaraannya ke halaman kantor Gubsu. Sementara sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang memarkirkan mobil di basement, juga terlihat sibuk mengeluarkan kendarannya.

Akibat tingginya genangan air di kantor gubernur membuat Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah batal untuk melaksanakan Salat Ashar berjamaah di Masjid Agung. Awalnya, lorong jalan yang menghubungkan kantor Gubsu dengan Masjid Agung hanya digenangi air melebihi mata kaki.

Namun ketika memasuki pekarangan masjid, tinggi air bertambah hingga sepaha orang dewasa. Alhasil, Edy dan Musa tidak dapat melewati genangan air menuju Masjid Agung. Keduanya yang mengenakan sendal jepit melipat celananya hingga sepaha, lalu memantau kondisi genangan air. Gubsu dan Wagub tampak mengamati genangan air yang mengalir hingga ke basement.

Usai melihat genangan air tersebut, Edy langsung memanggil Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut Lukmanul Hakim. Kebetulan saat itu, Lukmanul Hakim baru saja menunaikan salat di Masjid Agung. Mendapat panggilan Gubsu, Lukmanul Hakim terlihat tergesa-gesa bergegas dengan kondisi celananya terlipat hingga betis, lalu berjalan kecil menghadap Edy.

“Ini sudah menyengsarakan rakyat. Wajar enggak Anda saya tegur?” kata Edy kepada Lukmanul Hakim sembari meminta tanggapan wartawan atas tindakannya menegur Lukmanul Hakim. “Bapak wartawan, pantas enggak saya bertanya kepada Anda, kalau bapak ini (Lukmanul Hakim) saya tegur,” ujar Edy yang membuat Lukmanul Hakim tertunduk.

Edy juga langsung menghubungi Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, terkait kondisi genangan air di kantor Gubsu. Namun dari informasi yang diperoleh di lokasi, Wali Kota tak bisa memenuhi panggilan Gubsu, namun didelegasikan kepada Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution.

Setelah berdialog cukup lama dengan jajaran Dinas SDA Sumut sembari menunggu kehadiran Akhyar, Gubsu dan Wagubsu meninggalkan lokasi yang kemudian masuk ke kantor. “Nanti kalau Pak Wakil sudah sampai, suruh masuk aja dan jumpa di atas,” kata Wagubsu Musa Rajekshah kepada Lukmanul Hakim, sembari berjalan ke arah pintu samping kantor Gubsu.

Lukmanul Hakim yang dimintai tanggapannya usai ditegur Gubsu, mengaku bahwa dirinya ada diminta Gubsu untuk mengecek aliran air hingga ke Jalan P Diponegoro dan Masjid Agung. Sekaligus, memastikan ada apa tidak terjadi penyumbatan di bagian hulu, sehingga menyebabkan air mengalir deras menuju basement. “Ada bagusnya juga apa yang dikatakan Pak Gubernur. Jadi kita lebih tahu di mana masalah sebenarnya,” kata Lukmanul Hakim.

Menurut Lukmanul Hakim, kondisi air yang sampai tinggi pada basement kantor Gubsu menjadi domain Biro Umum. Sementara, genangan air dari jalan protokol yang menjadi sumber asal air hingga ke halaman depan kantor Gubsu, tentu wewenang Pemko Medan. “Jadi kawan-kawan harus tahu juga masing-masing tupoksinya. Masing-masing kan punya wewenang,” katanya.

pran/SUMUT POS
TEGUR: Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Wagub Musa Rajekshah menegur Kadis SDA, Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut, Lukmanul Hakim atas kondisi genangan air di halaman depan dan basement kantor Gubsu, Jumat (5/10) sore.

Hujan deras yang mengguyur Kota Medan, membuat sejumlah wilayah terendam banjir, tak terkecuali halaman depan kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro Medan, Jumat (5/10). Banjir tersebut membuat Gubsu Edy Rahmayadi spontan menegur Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut Lukmanul Hakim.

Tak hanya di halaman depan kantor Gubsu, genangan air setinggi betis orang dewasa juga terjadi di basement tempat parkir kendaraan roda empat di kantor tersebut.

Genangan air yang tinggi pada basement berasal dari Jalan P Diponegoro dan halaman Masjid Agung Medan.

Alhasil, puluhan mobil yang parkir di sana harus dikeluarkan satu per satu. Bahkan dari bagian informasi kantor Gubsu, berulang kali dimintakan kepada pemilik mobil untuk memindahkan kendaraannya ke halaman kantor Gubsu. Sementara sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang memarkirkan mobil di basement, juga terlihat sibuk mengeluarkan kendarannya.

Akibat tingginya genangan air di kantor gubernur membuat Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah batal untuk melaksanakan Salat Ashar berjamaah di Masjid Agung. Awalnya, lorong jalan yang menghubungkan kantor Gubsu dengan Masjid Agung hanya digenangi air melebihi mata kaki.

Namun ketika memasuki pekarangan masjid, tinggi air bertambah hingga sepaha orang dewasa. Alhasil, Edy dan Musa tidak dapat melewati genangan air menuju Masjid Agung. Keduanya yang mengenakan sendal jepit melipat celananya hingga sepaha, lalu memantau kondisi genangan air. Gubsu dan Wagub tampak mengamati genangan air yang mengalir hingga ke basement.

Usai melihat genangan air tersebut, Edy langsung memanggil Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut Lukmanul Hakim. Kebetulan saat itu, Lukmanul Hakim baru saja menunaikan salat di Masjid Agung. Mendapat panggilan Gubsu, Lukmanul Hakim terlihat tergesa-gesa bergegas dengan kondisi celananya terlipat hingga betis, lalu berjalan kecil menghadap Edy.

“Ini sudah menyengsarakan rakyat. Wajar enggak Anda saya tegur?” kata Edy kepada Lukmanul Hakim sembari meminta tanggapan wartawan atas tindakannya menegur Lukmanul Hakim. “Bapak wartawan, pantas enggak saya bertanya kepada Anda, kalau bapak ini (Lukmanul Hakim) saya tegur,” ujar Edy yang membuat Lukmanul Hakim tertunduk.

Edy juga langsung menghubungi Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, terkait kondisi genangan air di kantor Gubsu. Namun dari informasi yang diperoleh di lokasi, Wali Kota tak bisa memenuhi panggilan Gubsu, namun didelegasikan kepada Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution.

Setelah berdialog cukup lama dengan jajaran Dinas SDA Sumut sembari menunggu kehadiran Akhyar, Gubsu dan Wagubsu meninggalkan lokasi yang kemudian masuk ke kantor. “Nanti kalau Pak Wakil sudah sampai, suruh masuk aja dan jumpa di atas,” kata Wagubsu Musa Rajekshah kepada Lukmanul Hakim, sembari berjalan ke arah pintu samping kantor Gubsu.

Lukmanul Hakim yang dimintai tanggapannya usai ditegur Gubsu, mengaku bahwa dirinya ada diminta Gubsu untuk mengecek aliran air hingga ke Jalan P Diponegoro dan Masjid Agung. Sekaligus, memastikan ada apa tidak terjadi penyumbatan di bagian hulu, sehingga menyebabkan air mengalir deras menuju basement. “Ada bagusnya juga apa yang dikatakan Pak Gubernur. Jadi kita lebih tahu di mana masalah sebenarnya,” kata Lukmanul Hakim.

Menurut Lukmanul Hakim, kondisi air yang sampai tinggi pada basement kantor Gubsu menjadi domain Biro Umum. Sementara, genangan air dari jalan protokol yang menjadi sumber asal air hingga ke halaman depan kantor Gubsu, tentu wewenang Pemko Medan. “Jadi kawan-kawan harus tahu juga masing-masing tupoksinya. Masing-masing kan punya wewenang,” katanya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/