Selama lebih kurang 25 hari mengarungi ombak bergelombang. KRI Sultan Hasanuddin 336, akhirnya singgah di dermaga Belawan International Container Terminal (BICT), Minggu pagi (6/1) sekitar pukul 07.30 WIB.
Fachrul Rozi, Belawan
Dermaga Belawan, menjadi pelabuhan utama di Indonesia yang disinggahi KRI Sultan Hasanuddin setelah enam bulan lamanya menjalankan tugas menjaga perdamaian di negara Lebanon.
Dibawah komando Letkol Laut (P) Dato Rusman SN, kehadiran 95 pasukan perdamaian Satgas Maritim TNI Konga XXXVIII/D UNIFIL tersebut, mendapatkan sambutan hangat dari Dan Lantamal I Belawan, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Didik Wahyudi SE didampingi Wadan Lantamal I, Koloner (Mar) Yuniar Ludfi berserta jajarannya.
Rasa banggapun tak bisa disimpan Didik Wahyudi SE, atas misi perdamaian Satgas Maritim TNI Konga XXXVIII/D UNIFIL di Lebanon. Bahkan untuk menghormati kedatangan para maritim Indonesia di bawah bendera komando PBB ini, disambut dengan sebuah upacara penghormatan yang khidmat dan sederhana. “Kita sangat bangga atas tugas kemaritiman yang diemban para prajurit, yang kini telah kembali ke tanah air dalam kondisi sehat dan selamat,” ungkap, Didik dalam amanat upacara penyambutan.
Dalam pelayarannya mengarungi ombak menuju tanah air tercinta, kapal perang jenis korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda pada tahun 2005 tersebut, setidaknya telah menyinggahi beberapa negara sahabat seperti, Mesir, Arab Saudi, Oman dan Sri Langka sebelum akhirnya tiba di Belawan.
Bahkan dari pengakuan Dato Rusman, para prajurit TNI memanfaatkan kesempatan yang ada, untuk menunaikan ibadah umroh dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, saat kapal merapat di Jeddah Islamic Port pada pertengahan Desember 2012 lalu.
“Pelayaran ini ibarat seorang gadis jelita yang ingin segera tiba di pelukan ibu pertiwi. Kita di Belawan merasa bangga karena merupakan pelabuhan pertama di dalam negeri yang disinggahi oleh KRI Sultan Hasanuddin untuk akhirnya kita bersandar ,” ujarnya. (*)