25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

LIPPSU Meminta Wali Kota Evaluasi Kinerja Direktur Keuangan PUD Pasar Medan

MEDAN, SUMUT POS – Wali Kota Medan, Bobby Nasution diminta untuk segera mengevaluasi kinerja Direktur Keuangan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan, Fernando Napitupulu karena bocornya data-data keuangan perusahaan ke para karyawan yang kemudian dibeberkan ke ruang publik.

“Bocornya data-data keuangan PUD Pasar Kota Medan ke karyawan, apalagi dibeberkan oknum karyawan ke ruang publik, ini saya pikir bentuk kegagalan Direktur Keuangan perusahaan. Jadi sepatutnya Wali Kota perlu mengevaluasi kinerjanya,” ucap Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU), Azhari AM Sinik, Sabtu (6/1/2024).

Diketahui, bocornya data keuangan PUD Pasar Medan itu diketahui saat sejumlah pegawai PUD Pasar Medan melakukan aksi demo di depan gedung Balai Kota Medan. Saat itu, pendemo yang merupakan pegawai PUD Pasar membeberkan data keuangan perusahaan yang membuktikan bahwa dirinya mengetahui data keuangan perusahaan dan membuat khalayak publik juga ikut mengetahuinya.

Azhari menilai, aksi demo sebagian karyawan PUD Pasar Kota Medan ke Balai Kota beberapa waktu lalu tersebut juga tidak murni sebagai aspirasi dari seluruh karyawan. Akan tetapi, aksi tersebut hanya merupakan ulah sebagian karyawan.

“Saya melihat ada pihak-pihak yang mencoba menunggangi sebagian karyawan yang tidak senang dengan kebijakan Suwarno selaku Dirut dalam menertibkan kebocoran-kebocoran keuangan yang selama ini terjadi dalam rangka meningkatkan PAD dari PUD Pasar Medan,” ujarnya.

Senada dengan Azhari Sinik, tokoh masyarakat Sumatera Utara, Arif Tanjung juga menilai aksi tersebut sengaja ditunggangi untuk menjatuhkan Suwarno dari jabatan Dirut PUD Pasar Medan.

Menurutnya, sangat tidak beralasan karyawan yang berdemo khawatir THR karyawan tidak dibayarkan. Tudingan itu sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang sudah dilakukan Suwarno sejak menjabat sebagai Dirut.

“Diawal menjabat tahun 2021 dulu, Suwarno sudah membayar tunggakan THR karyawan sebesar Rp1,4 miliar yang tidak dibayarkan oleh Dirut terdahulu. Tidak hanya itu, pada tahun-tahun selanjutnya THR tak lagi pernah menunggak. Jadi kenapa isu yang dilempar soal kekhawatiran THR tidak dibayar? Kan isunya terlalu mengada-ada dan sangat tidak bertanggungjawab,” tuturnya.

Arif juga berharap Wali Kota Medan, Bobby Nasution dapat mengevaluasi Direktur Keuangan terkait bocornya data keuangan PUD Pasar Medan.

“Tidak hanya itu, Direktur Pengembangan dan SDM, Imam Abdul Hadi juga diminta untuk melakukan evaluasi terhadap karyawan yang berdemo karena dengan sengaja meninggalkan kantor disaat jam kerja,” tandasnya.

Seperti diketahui, bocornya data-data keuangan perusahaan milik Pemko Medan tersebut dinilai banyak kalangan sebagai bukti lemahnya pengawasan yang dilakukan bagian keuangan.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Direktur Keuangan PUD Pasar Medan, Fernando Napitupulu sempat enggan memberikan jawaban karena dirinya mengaku sedang cuti.

“Oh itu. Nanti ya, saya sedang cuti,” kata Fernando saat dihubungi.

Namun ketika didesak soal sanksi yang dilakukan terhadap pegawai yang membeberkan data keuangan PUD Pasar ke ruang publik, Fernando mengatakan itu bukan wewenangnya.

“Soal punishment (sanksi) itu bukan wewenang saya. Itu ada bagian SDM (Direktur Pembangunan dan SDM Imam Abdul Hadi),” jawab Fernando.

Fernando juga mengatakan bahwa data-data pendapatan PUD Pasar Medan selalu diumumkan melalui grup WA pejabat struktural PUD Pasar Medan.

“Biasanya itu, setiap perkembangan data keuangan selalu di share ke grup pejabat struktural PUD Pasar Medan,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa kepala pasar yang dikonfirmasi terkait data keuangan yang selalu dibagikan ke grup WA pejabat struktural membantah pernyataan Fernando.

“Tidak ada itu. Tidak pernah di grup WhatsApp kami di share mengenai data-data keuangan,” ujar salah seorang kepala pasar yang tidak ingin disebutkan namanya.

Perihal data keuangan yang dipakai massa pendemo kemarin, Kabag Keuangan PUD Pasar Medan Zikriah juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan apalagi membeberkannya ke karyawan. Dia juga merasa heran mengapa para pendemo memiliki data tersebut.

“Saya juga heran, kenapa mereka bisa memiliki data itu. Soalnya itu data bukan yang bisa diakses oleh umum. Makanya saya juga heran,” kata Zikriah.
(map/tri)

MEDAN, SUMUT POS – Wali Kota Medan, Bobby Nasution diminta untuk segera mengevaluasi kinerja Direktur Keuangan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan, Fernando Napitupulu karena bocornya data-data keuangan perusahaan ke para karyawan yang kemudian dibeberkan ke ruang publik.

“Bocornya data-data keuangan PUD Pasar Kota Medan ke karyawan, apalagi dibeberkan oknum karyawan ke ruang publik, ini saya pikir bentuk kegagalan Direktur Keuangan perusahaan. Jadi sepatutnya Wali Kota perlu mengevaluasi kinerjanya,” ucap Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU), Azhari AM Sinik, Sabtu (6/1/2024).

Diketahui, bocornya data keuangan PUD Pasar Medan itu diketahui saat sejumlah pegawai PUD Pasar Medan melakukan aksi demo di depan gedung Balai Kota Medan. Saat itu, pendemo yang merupakan pegawai PUD Pasar membeberkan data keuangan perusahaan yang membuktikan bahwa dirinya mengetahui data keuangan perusahaan dan membuat khalayak publik juga ikut mengetahuinya.

Azhari menilai, aksi demo sebagian karyawan PUD Pasar Kota Medan ke Balai Kota beberapa waktu lalu tersebut juga tidak murni sebagai aspirasi dari seluruh karyawan. Akan tetapi, aksi tersebut hanya merupakan ulah sebagian karyawan.

“Saya melihat ada pihak-pihak yang mencoba menunggangi sebagian karyawan yang tidak senang dengan kebijakan Suwarno selaku Dirut dalam menertibkan kebocoran-kebocoran keuangan yang selama ini terjadi dalam rangka meningkatkan PAD dari PUD Pasar Medan,” ujarnya.

Senada dengan Azhari Sinik, tokoh masyarakat Sumatera Utara, Arif Tanjung juga menilai aksi tersebut sengaja ditunggangi untuk menjatuhkan Suwarno dari jabatan Dirut PUD Pasar Medan.

Menurutnya, sangat tidak beralasan karyawan yang berdemo khawatir THR karyawan tidak dibayarkan. Tudingan itu sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang sudah dilakukan Suwarno sejak menjabat sebagai Dirut.

“Diawal menjabat tahun 2021 dulu, Suwarno sudah membayar tunggakan THR karyawan sebesar Rp1,4 miliar yang tidak dibayarkan oleh Dirut terdahulu. Tidak hanya itu, pada tahun-tahun selanjutnya THR tak lagi pernah menunggak. Jadi kenapa isu yang dilempar soal kekhawatiran THR tidak dibayar? Kan isunya terlalu mengada-ada dan sangat tidak bertanggungjawab,” tuturnya.

Arif juga berharap Wali Kota Medan, Bobby Nasution dapat mengevaluasi Direktur Keuangan terkait bocornya data keuangan PUD Pasar Medan.

“Tidak hanya itu, Direktur Pengembangan dan SDM, Imam Abdul Hadi juga diminta untuk melakukan evaluasi terhadap karyawan yang berdemo karena dengan sengaja meninggalkan kantor disaat jam kerja,” tandasnya.

Seperti diketahui, bocornya data-data keuangan perusahaan milik Pemko Medan tersebut dinilai banyak kalangan sebagai bukti lemahnya pengawasan yang dilakukan bagian keuangan.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Direktur Keuangan PUD Pasar Medan, Fernando Napitupulu sempat enggan memberikan jawaban karena dirinya mengaku sedang cuti.

“Oh itu. Nanti ya, saya sedang cuti,” kata Fernando saat dihubungi.

Namun ketika didesak soal sanksi yang dilakukan terhadap pegawai yang membeberkan data keuangan PUD Pasar ke ruang publik, Fernando mengatakan itu bukan wewenangnya.

“Soal punishment (sanksi) itu bukan wewenang saya. Itu ada bagian SDM (Direktur Pembangunan dan SDM Imam Abdul Hadi),” jawab Fernando.

Fernando juga mengatakan bahwa data-data pendapatan PUD Pasar Medan selalu diumumkan melalui grup WA pejabat struktural PUD Pasar Medan.

“Biasanya itu, setiap perkembangan data keuangan selalu di share ke grup pejabat struktural PUD Pasar Medan,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa kepala pasar yang dikonfirmasi terkait data keuangan yang selalu dibagikan ke grup WA pejabat struktural membantah pernyataan Fernando.

“Tidak ada itu. Tidak pernah di grup WhatsApp kami di share mengenai data-data keuangan,” ujar salah seorang kepala pasar yang tidak ingin disebutkan namanya.

Perihal data keuangan yang dipakai massa pendemo kemarin, Kabag Keuangan PUD Pasar Medan Zikriah juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan apalagi membeberkannya ke karyawan. Dia juga merasa heran mengapa para pendemo memiliki data tersebut.

“Saya juga heran, kenapa mereka bisa memiliki data itu. Soalnya itu data bukan yang bisa diakses oleh umum. Makanya saya juga heran,” kata Zikriah.
(map/tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/