MEDAN – Pernah mendengar menu ayam trancam ? penasaran ingin bagaimana rasanya ? Anda bisa mencobanya di warung Ayam Trancam di Jalan AH Nasution No 43 Medan.
Kalau di Kota Surabaya, trancam biasa disebut untuk makanan sejenis urap, akan tetapi terdiri dari sayuran mentah. Karena mayoritas masyarakat di Medan tidak menyukai sayuran mentah, maka sayuran direbus terlebih dahulu. Digunakannya nama Warung Ayam Trancam karena untuk menarik minat dari pembeli.
Pemilik Warung Ayam Trancam, Ayu mengatakan, peminat menu ayam trancam cukup banyak.
Warung Ayam Trancam beropersional sejak tahun 2011, dan kini memiliki enam orang karyawan. Omset perharinya sekitar Rp1,8 juta dan perbulannya mencapai Rp54 juta dan menghabiskan sekitar 50 Kg ayam setiap harinya.
Untuk harga yang ditawarkan cukup murah, hanya dengan merogoh kocek Rp12 ribu sudah bisa menikmati satu porsi ayam trancam, yang terdiri dari ayam + nasi + trancam + sambal + tempe goreng.
Selain menu ayam trancam warung ini juga menyediakan paket seru seharga Rp10 ribu yang terdiri dari ayam + nasi + sambal + tempe goreng + teh manis.
“Untuk perbedaan antara ayam trancam dan paket seru terletak pada ukuran ayam dan sambal. Paket seru hanya menggunakan sambal terasi, dan untuk ayam trancam menggunakan sambal lain dari pada yang lain,” ujar Ayu.
80 persen pelanggan yang datang memesan ayam trancam, dan sekitar 20 persen untuk paket seru. Paket seru biasanya dipesan oleh mahasiswa/mahasiswi. Selain itu warung ayam trancam juga menyediakan catering. (mag-8)
MEDAN – Pernah mendengar menu ayam trancam ? penasaran ingin bagaimana rasanya ? Anda bisa mencobanya di warung Ayam Trancam di Jalan AH Nasution No 43 Medan.
Kalau di Kota Surabaya, trancam biasa disebut untuk makanan sejenis urap, akan tetapi terdiri dari sayuran mentah. Karena mayoritas masyarakat di Medan tidak menyukai sayuran mentah, maka sayuran direbus terlebih dahulu. Digunakannya nama Warung Ayam Trancam karena untuk menarik minat dari pembeli.
Pemilik Warung Ayam Trancam, Ayu mengatakan, peminat menu ayam trancam cukup banyak.
Warung Ayam Trancam beropersional sejak tahun 2011, dan kini memiliki enam orang karyawan. Omset perharinya sekitar Rp1,8 juta dan perbulannya mencapai Rp54 juta dan menghabiskan sekitar 50 Kg ayam setiap harinya.
Untuk harga yang ditawarkan cukup murah, hanya dengan merogoh kocek Rp12 ribu sudah bisa menikmati satu porsi ayam trancam, yang terdiri dari ayam + nasi + trancam + sambal + tempe goreng.
Selain menu ayam trancam warung ini juga menyediakan paket seru seharga Rp10 ribu yang terdiri dari ayam + nasi + sambal + tempe goreng + teh manis.
“Untuk perbedaan antara ayam trancam dan paket seru terletak pada ukuran ayam dan sambal. Paket seru hanya menggunakan sambal terasi, dan untuk ayam trancam menggunakan sambal lain dari pada yang lain,” ujar Ayu.
80 persen pelanggan yang datang memesan ayam trancam, dan sekitar 20 persen untuk paket seru. Paket seru biasanya dipesan oleh mahasiswa/mahasiswi. Selain itu warung ayam trancam juga menyediakan catering. (mag-8)