26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Lagi, Tiga Petinggi USU Diperiksa Jaksa

Kasus Dugaan Korupsi Alkes di Fakultas Kedokteran

MEDAN-Setelah empat profesor di Universitas Sumatera Utara (USU), kemarin, Rabu ( giliran tiga pejabat Fakultas Kedokteran USU diperiksa penyidik Kejatisu. Ketiganya diperiksa terkait dugaan mark up pengadaan alat kesehatan (alkes) tahun 2010 senilai Rp38 miliar di Fakultas Kedokteran.

Tiga pejabat itu diperiksa sekitar tiga jam, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Namun, nama-nama ketiga pejabat itu masih belum diketahui pasti. Sumber wartawan koran ini di Kejatisu mengatakan, tiga pejabat yang diperiksa itu adalah pejabat penerima barang. “Bukan profesor, tapi tiga pejabat Fakultas Kedokteran yang bertugas menerima alkes dari rekanan. Setelah ini, pekan depan kita jadwalkan pemeriksaan Prof DDM sebagai pimpinan proyek ,” kata sumber tersebut.

Pemeriksaan itu untuk melengkapi pemeriksaan empat profesor yang telah dilakukan sebelumnya, yakni Prof DDM, Prof CHY, Prof SYP dan Prof GLN.

Aspidsus, Erbindo Saragih menolak memberikan penjelasan detil, namun dia membenarkan adanya pemeriksaan itu. “Maaf ya, saya gak hapal nama-nama mereka,” jawabnya singkat.

Kasipenkum, Edi Irsan Tarigan malah sempat meminta agar dia tak ditanya soal kasus dugaan korupsi pengadaan Alkes USU. “Tolonglah, jangan saya yang bicara, saya tidak tahu kasus itu, langsung saja tanya pada pejabat yang bersangkutan,” ujar Edi Irsan.

Wartawan koran ini kemarin sempat bertemu tiga pejabat USU yang diperiksa tersebut. Namun belum sempat ditanya lebih jauh, ketiganya langsung kabur. Awalnya wartawan koran ini melihat seorang pria paruh baya, keluar dari ruangan Pidsus.

Pria yang belum diketahui namanya tersebut berkemeja warna gelap bermotif kotak-kotak dan celana keper hitam itu keluar dari ruangan Pidsus pukul 12.00 WIB. Dengan wajah lelah, ia menuju pendopo di depan ruangan pidsus dan humas Kejatisu. Dia lalu duduk di kursi ruangan tunggu dan hanya terdiam. “Anda sepertinya letih sekali Pak?”, tanya wartawan koran ini.

Setelah menghisap rokoknya, pria tersebut mulai bicara. “Iya, saya habis diperiksa jaksa. Ini lagi istirahat makan siang,” bebernya. “Saya dimintai keterangan soal kasus alat-alat kesehatan di Fakultas Kedokteran USU, kami yang diperiksa ada tiga orang,” tegasnya.

Pria itu balik bertanya,  “Adik wartawan ya?,” tanyanya lagi.

Saat itulah pejabat USU lainnya yang berperawakan tinggi dengan kepala plontos, juga keluar dari dalam ruangan pemeriksaan Pidsus. Melihat temannya sedang berbicara dengan wartawan koran ini, lantas pria yang berbadan tinggi itu memanggil temannya tersebut. Tidak puas, lantas pria jangkung itu langsung menjumpai pria yang sedang duduk dengan wartawan koran ini. “Bapak jangan bicara sama wartawan. Bapak diam saja,” ujar pria berkepala plontos itu sembari mengajak temannya tersebut pergi masuk ke dalam ruangan pidsus kembali.(rud)

Kasus Dugaan Korupsi Alkes di Fakultas Kedokteran

MEDAN-Setelah empat profesor di Universitas Sumatera Utara (USU), kemarin, Rabu ( giliran tiga pejabat Fakultas Kedokteran USU diperiksa penyidik Kejatisu. Ketiganya diperiksa terkait dugaan mark up pengadaan alat kesehatan (alkes) tahun 2010 senilai Rp38 miliar di Fakultas Kedokteran.

Tiga pejabat itu diperiksa sekitar tiga jam, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Namun, nama-nama ketiga pejabat itu masih belum diketahui pasti. Sumber wartawan koran ini di Kejatisu mengatakan, tiga pejabat yang diperiksa itu adalah pejabat penerima barang. “Bukan profesor, tapi tiga pejabat Fakultas Kedokteran yang bertugas menerima alkes dari rekanan. Setelah ini, pekan depan kita jadwalkan pemeriksaan Prof DDM sebagai pimpinan proyek ,” kata sumber tersebut.

Pemeriksaan itu untuk melengkapi pemeriksaan empat profesor yang telah dilakukan sebelumnya, yakni Prof DDM, Prof CHY, Prof SYP dan Prof GLN.

Aspidsus, Erbindo Saragih menolak memberikan penjelasan detil, namun dia membenarkan adanya pemeriksaan itu. “Maaf ya, saya gak hapal nama-nama mereka,” jawabnya singkat.

Kasipenkum, Edi Irsan Tarigan malah sempat meminta agar dia tak ditanya soal kasus dugaan korupsi pengadaan Alkes USU. “Tolonglah, jangan saya yang bicara, saya tidak tahu kasus itu, langsung saja tanya pada pejabat yang bersangkutan,” ujar Edi Irsan.

Wartawan koran ini kemarin sempat bertemu tiga pejabat USU yang diperiksa tersebut. Namun belum sempat ditanya lebih jauh, ketiganya langsung kabur. Awalnya wartawan koran ini melihat seorang pria paruh baya, keluar dari ruangan Pidsus.

Pria yang belum diketahui namanya tersebut berkemeja warna gelap bermotif kotak-kotak dan celana keper hitam itu keluar dari ruangan Pidsus pukul 12.00 WIB. Dengan wajah lelah, ia menuju pendopo di depan ruangan pidsus dan humas Kejatisu. Dia lalu duduk di kursi ruangan tunggu dan hanya terdiam. “Anda sepertinya letih sekali Pak?”, tanya wartawan koran ini.

Setelah menghisap rokoknya, pria tersebut mulai bicara. “Iya, saya habis diperiksa jaksa. Ini lagi istirahat makan siang,” bebernya. “Saya dimintai keterangan soal kasus alat-alat kesehatan di Fakultas Kedokteran USU, kami yang diperiksa ada tiga orang,” tegasnya.

Pria itu balik bertanya,  “Adik wartawan ya?,” tanyanya lagi.

Saat itulah pejabat USU lainnya yang berperawakan tinggi dengan kepala plontos, juga keluar dari dalam ruangan pemeriksaan Pidsus. Melihat temannya sedang berbicara dengan wartawan koran ini, lantas pria yang berbadan tinggi itu memanggil temannya tersebut. Tidak puas, lantas pria jangkung itu langsung menjumpai pria yang sedang duduk dengan wartawan koran ini. “Bapak jangan bicara sama wartawan. Bapak diam saja,” ujar pria berkepala plontos itu sembari mengajak temannya tersebut pergi masuk ke dalam ruangan pidsus kembali.(rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/