29 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

21 Kecamatan Terima Bantuan Beras, Stok Bulog Tak Capai 980 Ton

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok beras di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan di Jalan Mustafa, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan saat ini tak mencapai 980 ton.

Padahal, bantuan beras yang akan diberikan kepada masyarakat di 21 kecamatan di Kota Medan terdampak ekonomi akibat wabah virus corona mencapai 980 ton. Kurangnya stok beras tersebut diketahui setelah Komisi III DPRD Medan mengunjungi GBB Pulo Brayan tersebut, Senin (6/4).

Dalam kunjungan itu, Komisi III turut memanggil Dinas Perdagangan Kota Medan yang dihadiri langsung oleh Kadis Perdagangan Kota Medan, Damikrot dan Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kota Medan, Rislan Indra.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan, Abdul Rahman Nasution mempertanyakan keberadaan beras di gudang Bulog tersebut yang tidak mencapai 980 ton saat dilakukan pengecekan oleh Komisi III dan Dinas Perdagangan.

Ia juga mempertanyakan kesanggupan Bulog dalam menyediakan stok beras yang dimaksud untuk dibagikan kepada 21 kecamatan di Kota Medan. “Kami tadi sudah cek langsung ke gudang ini, tidak ada kami lihat 980 ton. Sebenarnya, Bulog ini mampu atau tidak untuk menyediakan beras itu? Jangan sampai masyarakat tidak kebagian beras karena Bulog yang tidak mampu menyediakannya,” ungkap Rahman Senin (6/4).

Kalaupun tidak bisa disediakan secara langsung, Rahman meminta agar Bulog mampu menyediakan total 980 ton beras tersebut dalam waktu secepatnya, agar seluruh beras tersebut dapat didistribusikan segera.

Menjawab hal itu, Kepala Gudang GBB Pulo Brayan, Sahala Lumbanraja mengatakan, pihaknya menjamin kemampuan Bulog untuk menyediakan dan menyalurkan 980 ton beras tersebut dalam kurun waktu kurang dari 2 pekan.

“Bulog pasti mampu menyediakannya, dalam minggu ini, paling lama di minggu kedua. Sabtu kemarin sudah masuk 50 ton dan sudah didistribusikan 31 ton, hari ini (kemarin,Red) akan masuk lagi 50 ton dan akan terus kita distribusikan, begitu seterusnya,” jawabnya.

Sahala mengatakan, sejak awal tidak ada ketentuan yang menyebutkan pihak Bulog harus menyediakan beras dalam jumlah 1.000 ton sekaligus. Justru, penyediaan beras dalam jumlah secara berkala dapat membuat pihak kecamatan dapat mendistrbusikan beras secara teratur. “Apalagi gudang kita bisa langsung penuh dengan masuknya 1.000 ton secara bersamaan, makanya kita buat bertahap,” katanya.

Kata Sahala, untuk beras yang dibagikan Pemko Medan kepada masyarakat kurang mampu tersebut, Bulog memberikan beras dalam negeri (non import) dengan kualitas baik, yakni beras dalam kategori ‘medium plus’ dengan kisaran harga eceran sebesar Rp11.500 per kilogramnya.

Anggota Komisi III, Irwansyah (PKS) juga mengatakan tak hanya soal ketersediaan, tetapi Dinas Pedagang juga harus bisa menjaga kestabilan harga di pasaran.

“Pemko Medan kasih bantuan beras dalam jumlah terbatas, tak semua masyarakat kebagian. Jangan nanti masyarakat yang tak kebagian itu malah harus membeli bahan-bahan pokok dengan harga yang tinggi, ini juga harus diperhatikan,” cetus Irwansyah.

Pantauan Sumut Pos, saat Komisi III melakukan kunjungan ke gudang Bulog di Jalan Mustafa tersebut, Salah satu kecamatan di Kota Medan yakni Kecamatan Medan Barat datang ke gudang tersebut untuk mengambil paket beras sebanyak 400 karung (@5Kg).

Adapun Komisi III yang hadir dalam kunjungan tersebut antara lain, Ketua Komisi M Afri Rizki Lubis (Golkar), Wakil Ketua Abdul Rahman Nasution (PAN), anggota komisi seperti Netty Yuniati Siregar (Gerindra), Abrar Tarigan (Demokrat), Edriansyah Eldin (NasDem) dan Siti Suciati (Gerindra).

Sebelumnya, Plt Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution mengatakan, seluruh Kecamatan di Kota Medan telah menerima bantuan beras sebanyak 980 ton dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Sedangkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Endar Lubis mengatakan, beras-beras tersebut akan dibagikan masing-masing kecamatan melalui pihak kelurahan untuk dibagikan secara langsung kepada masyarakat.

“Sudah diterima masing-masing kecamatan. Mereka sudah bawa dan akan dibagikan oleh kelurahan, masing-masing keluarga akan dapat 5kg,” ucap Endar kepada Sumut Pos, Minggu (5/4).

Namun, pembagiannya akan dilakukan secara bertahap hingga seluruh masyarakat yang direkomendasikan oleh masing-masing kepala lingkungan kepada masing-masing kelurahannya dapat menerima bantuan tersebut. “Sampai beras tersebut dapat tersalurkan secara merata,” ujarnya.

Bila pada akhirnya stok beras yang disalurkan, yakni sebanyak 980 ton ternyata masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan beras tersebut, kata Endar, Pemko Medan akan menambahkan stok berasnya hingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin belum mendapatkan bantuan tersebut. “Kalau kurang ya akan kita tambah, sampai terpenuhi,” katanya.

Selain itu, Endar juga menjawab mengapa pada akhirnya beras yang dibagikan sebanyak 980 ton, bukan 1.000 ton seperti rencana awal. “Itu kan tergantung ketersediaan beras di Bulog. Kemarin stok yang ada di Bulog 1080 ton, tapi kan Bulog harus punya cadangan seratus ton untuk Kabupaten/Kota dan dua ratus ton provinsi. Ya sudah, maka yang ada 980 ton,” jawabnya.

Stok Beras Bulog Sumut 40 Ribu Ton

Masih terkait beras, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumut sudah menyalurkan 200 ton beras ke Pasar tradisional dan berbagai wilayah di Kota Medan pada awal bulan April 2020. Hal ini untuk mengamankan persediaan pangan di tengah wabah virus corona.

“Kalau penjualan yang tersalurkan selama bulan April 2020, sekitar 200 ton di berbagai wilayah Kota Medan, sejak 1 hingga 5 April 2020,” ungkap Humas Perum Bulog Sumut, Karni Lubis melalui pesan whatsapp, Senin (6/4) siang.

Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menetapkan masa tanggap darurat Covid-19 hingga bulan Mei 2020, mendatang. Karni menegaskan untuk stok pangan aman, termasuk pada bulan Ramadaan tahun ini.

“Insyaallah dengan persedian beras yang ada saat ini diseluruh gudang Bulog se-Sumut aman. Apa lagi persediaan besar ada di gudang Bulog Medan,” ungkap Karni.

Karni menambahkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan membeli 1.000 ton beras untuk disalurkan kepada masyarakat sebagai bentuk bantuan terdampak dengan situasi penyebaran virus corona. “1000 ton ini, rencana yang akan dibagikan oleh Pemko Medan (secara bertahap),” pungkas Karni.

Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumut, Arwakhudin Widiarso mengungkapkan pihak Bulog memiliki pasokan beras sebesar 40 ribu ton. Sementara, untuk daging beku sebanyak 3 ton dan tepung terigu mencapai dua ton.

“Kalau minyak goreng, kita punya stok sebanyak 5.000 liter. Kita memastikan pasokan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Arwakhudin.(map/gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Stok beras di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan di Jalan Mustafa, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan saat ini tak mencapai 980 ton.

Padahal, bantuan beras yang akan diberikan kepada masyarakat di 21 kecamatan di Kota Medan terdampak ekonomi akibat wabah virus corona mencapai 980 ton. Kurangnya stok beras tersebut diketahui setelah Komisi III DPRD Medan mengunjungi GBB Pulo Brayan tersebut, Senin (6/4).

Dalam kunjungan itu, Komisi III turut memanggil Dinas Perdagangan Kota Medan yang dihadiri langsung oleh Kadis Perdagangan Kota Medan, Damikrot dan Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kota Medan, Rislan Indra.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan, Abdul Rahman Nasution mempertanyakan keberadaan beras di gudang Bulog tersebut yang tidak mencapai 980 ton saat dilakukan pengecekan oleh Komisi III dan Dinas Perdagangan.

Ia juga mempertanyakan kesanggupan Bulog dalam menyediakan stok beras yang dimaksud untuk dibagikan kepada 21 kecamatan di Kota Medan. “Kami tadi sudah cek langsung ke gudang ini, tidak ada kami lihat 980 ton. Sebenarnya, Bulog ini mampu atau tidak untuk menyediakan beras itu? Jangan sampai masyarakat tidak kebagian beras karena Bulog yang tidak mampu menyediakannya,” ungkap Rahman Senin (6/4).

Kalaupun tidak bisa disediakan secara langsung, Rahman meminta agar Bulog mampu menyediakan total 980 ton beras tersebut dalam waktu secepatnya, agar seluruh beras tersebut dapat didistribusikan segera.

Menjawab hal itu, Kepala Gudang GBB Pulo Brayan, Sahala Lumbanraja mengatakan, pihaknya menjamin kemampuan Bulog untuk menyediakan dan menyalurkan 980 ton beras tersebut dalam kurun waktu kurang dari 2 pekan.

“Bulog pasti mampu menyediakannya, dalam minggu ini, paling lama di minggu kedua. Sabtu kemarin sudah masuk 50 ton dan sudah didistribusikan 31 ton, hari ini (kemarin,Red) akan masuk lagi 50 ton dan akan terus kita distribusikan, begitu seterusnya,” jawabnya.

Sahala mengatakan, sejak awal tidak ada ketentuan yang menyebutkan pihak Bulog harus menyediakan beras dalam jumlah 1.000 ton sekaligus. Justru, penyediaan beras dalam jumlah secara berkala dapat membuat pihak kecamatan dapat mendistrbusikan beras secara teratur. “Apalagi gudang kita bisa langsung penuh dengan masuknya 1.000 ton secara bersamaan, makanya kita buat bertahap,” katanya.

Kata Sahala, untuk beras yang dibagikan Pemko Medan kepada masyarakat kurang mampu tersebut, Bulog memberikan beras dalam negeri (non import) dengan kualitas baik, yakni beras dalam kategori ‘medium plus’ dengan kisaran harga eceran sebesar Rp11.500 per kilogramnya.

Anggota Komisi III, Irwansyah (PKS) juga mengatakan tak hanya soal ketersediaan, tetapi Dinas Pedagang juga harus bisa menjaga kestabilan harga di pasaran.

“Pemko Medan kasih bantuan beras dalam jumlah terbatas, tak semua masyarakat kebagian. Jangan nanti masyarakat yang tak kebagian itu malah harus membeli bahan-bahan pokok dengan harga yang tinggi, ini juga harus diperhatikan,” cetus Irwansyah.

Pantauan Sumut Pos, saat Komisi III melakukan kunjungan ke gudang Bulog di Jalan Mustafa tersebut, Salah satu kecamatan di Kota Medan yakni Kecamatan Medan Barat datang ke gudang tersebut untuk mengambil paket beras sebanyak 400 karung (@5Kg).

Adapun Komisi III yang hadir dalam kunjungan tersebut antara lain, Ketua Komisi M Afri Rizki Lubis (Golkar), Wakil Ketua Abdul Rahman Nasution (PAN), anggota komisi seperti Netty Yuniati Siregar (Gerindra), Abrar Tarigan (Demokrat), Edriansyah Eldin (NasDem) dan Siti Suciati (Gerindra).

Sebelumnya, Plt Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution mengatakan, seluruh Kecamatan di Kota Medan telah menerima bantuan beras sebanyak 980 ton dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Sedangkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Endar Lubis mengatakan, beras-beras tersebut akan dibagikan masing-masing kecamatan melalui pihak kelurahan untuk dibagikan secara langsung kepada masyarakat.

“Sudah diterima masing-masing kecamatan. Mereka sudah bawa dan akan dibagikan oleh kelurahan, masing-masing keluarga akan dapat 5kg,” ucap Endar kepada Sumut Pos, Minggu (5/4).

Namun, pembagiannya akan dilakukan secara bertahap hingga seluruh masyarakat yang direkomendasikan oleh masing-masing kepala lingkungan kepada masing-masing kelurahannya dapat menerima bantuan tersebut. “Sampai beras tersebut dapat tersalurkan secara merata,” ujarnya.

Bila pada akhirnya stok beras yang disalurkan, yakni sebanyak 980 ton ternyata masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan beras tersebut, kata Endar, Pemko Medan akan menambahkan stok berasnya hingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin belum mendapatkan bantuan tersebut. “Kalau kurang ya akan kita tambah, sampai terpenuhi,” katanya.

Selain itu, Endar juga menjawab mengapa pada akhirnya beras yang dibagikan sebanyak 980 ton, bukan 1.000 ton seperti rencana awal. “Itu kan tergantung ketersediaan beras di Bulog. Kemarin stok yang ada di Bulog 1080 ton, tapi kan Bulog harus punya cadangan seratus ton untuk Kabupaten/Kota dan dua ratus ton provinsi. Ya sudah, maka yang ada 980 ton,” jawabnya.

Stok Beras Bulog Sumut 40 Ribu Ton

Masih terkait beras, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumut sudah menyalurkan 200 ton beras ke Pasar tradisional dan berbagai wilayah di Kota Medan pada awal bulan April 2020. Hal ini untuk mengamankan persediaan pangan di tengah wabah virus corona.

“Kalau penjualan yang tersalurkan selama bulan April 2020, sekitar 200 ton di berbagai wilayah Kota Medan, sejak 1 hingga 5 April 2020,” ungkap Humas Perum Bulog Sumut, Karni Lubis melalui pesan whatsapp, Senin (6/4) siang.

Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menetapkan masa tanggap darurat Covid-19 hingga bulan Mei 2020, mendatang. Karni menegaskan untuk stok pangan aman, termasuk pada bulan Ramadaan tahun ini.

“Insyaallah dengan persedian beras yang ada saat ini diseluruh gudang Bulog se-Sumut aman. Apa lagi persediaan besar ada di gudang Bulog Medan,” ungkap Karni.

Karni menambahkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan membeli 1.000 ton beras untuk disalurkan kepada masyarakat sebagai bentuk bantuan terdampak dengan situasi penyebaran virus corona. “1000 ton ini, rencana yang akan dibagikan oleh Pemko Medan (secara bertahap),” pungkas Karni.

Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumut, Arwakhudin Widiarso mengungkapkan pihak Bulog memiliki pasokan beras sebesar 40 ribu ton. Sementara, untuk daging beku sebanyak 3 ton dan tepung terigu mencapai dua ton.

“Kalau minyak goreng, kita punya stok sebanyak 5.000 liter. Kita memastikan pasokan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Arwakhudin.(map/gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/