30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pasca Lebaran, Penyakit Diare Paling Banyak Diderita

MEDAN- Dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi Umar Zein, memperkirakan, pasca Lebaran RS bakal banyak dikunjungi para pasien bahkan hingga melebihi kapasitas.“Fakta medis menunjukkan bahwa setiap tahun, mulai dari dua dan tiga hari hingga sepekan pasca Lebaran, rumah sakit kebanjiran pasien rawat inap hingga jumlahnya melebihi kapasitas, bahkan banyak rumah sakit yang menolak pasien, karena tidak ada lagi tempat tidur yang kosong. Itu menunjukkan angka kesakitan meningkat pasca Lebaran dan bukan tidak mungkin pula angka kematian jugameningkat. Diharapkan tahun ini tidak demikian adanya,” ujar Umar Zein.

Menurutnya, ada empat kelompok penyakit yang terjadi pasca-Ramadan dan Idul Fitri. Salah satunya penyakit diare yang paling banyak diderita. “Banyak ditemukan adalah diare dan ganguan saluran pernapasan atas. Karena pada saat mudik orang mengonsumsi makanan mungkin tanpa memperhatikan kualitas,” katanya.

Kemudian, penyakit infeksi saluran pernapasan atas, karena setelah puasa badan masih lelah, kemudian harus mudik dengan berbagai kondisi yang melelahkan. “Misalnya, berdesakan dengan penumpang lain dalam antrean, ketiduran di terminal dan kepadatan terminal sendiri yang tentunya memicu untuk memudahkan penularan penyakit antar pemudik. Dalam keadaan tubuh tidak fit, orang mudah tertular penyakit dari orang lain diantaranya flu, batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan,” ujarnya.

Lalu penyakit yang muncul karena kambuh. Orang yang sudah memiliki penyakit biasanya bisa mengontrol makanan selama berpuasa. Namun, ketika Lebaran tiba, makanan kurang terkontrol dengan dalih ‘mumpung Lebaran’.

“Misalnya penyakit yang biasanya kambuh itu diabetes dengan berbagai komplikasinya, hipertensi dengan berbagai komplikasinya atau serangan jantung koroner, terutama serangan stroke, dengan faktor risiko seperti kolesterol tinggi, kegemukan, dan asam urat yang tinggi,” katanya.

Kemudian, penyakit yang terjadi akibat kurangnya memperhatikan kebersihan lingkungan. “Karena tidak ada pembantu, rumah ditinggal mudik dalam keadaan kotor. Ada genangan air, makanan yang tercecer dimakan tikus, dan sampah yang banyak mengundang lalat. Padahal lalat membawa berbagai penyakit infeksi usus, dari diare ringan sampai yang berat, disentri dan demam tifoid. Tikus dapat menyebabkan leptospirosis melalui air kencingnnya. Nyamuk Aedes aegypti akan berkembang pada air yang tergenang dan bisa membawa virus Dengue, penyebab demam berdarah,” katanya.

Terakhir, tambah Umar Zein, adalah kelompok penyakit akibat mobilitas yang bertambah dan perilaku sekelompok orang dalam menyambut hari Raya Idul Fitri dengan menggunakan kendaraan bermotor secara tidak terkontrol sehingga terjadi kecelakaan. (put)

MEDAN- Dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi Umar Zein, memperkirakan, pasca Lebaran RS bakal banyak dikunjungi para pasien bahkan hingga melebihi kapasitas.“Fakta medis menunjukkan bahwa setiap tahun, mulai dari dua dan tiga hari hingga sepekan pasca Lebaran, rumah sakit kebanjiran pasien rawat inap hingga jumlahnya melebihi kapasitas, bahkan banyak rumah sakit yang menolak pasien, karena tidak ada lagi tempat tidur yang kosong. Itu menunjukkan angka kesakitan meningkat pasca Lebaran dan bukan tidak mungkin pula angka kematian jugameningkat. Diharapkan tahun ini tidak demikian adanya,” ujar Umar Zein.

Menurutnya, ada empat kelompok penyakit yang terjadi pasca-Ramadan dan Idul Fitri. Salah satunya penyakit diare yang paling banyak diderita. “Banyak ditemukan adalah diare dan ganguan saluran pernapasan atas. Karena pada saat mudik orang mengonsumsi makanan mungkin tanpa memperhatikan kualitas,” katanya.

Kemudian, penyakit infeksi saluran pernapasan atas, karena setelah puasa badan masih lelah, kemudian harus mudik dengan berbagai kondisi yang melelahkan. “Misalnya, berdesakan dengan penumpang lain dalam antrean, ketiduran di terminal dan kepadatan terminal sendiri yang tentunya memicu untuk memudahkan penularan penyakit antar pemudik. Dalam keadaan tubuh tidak fit, orang mudah tertular penyakit dari orang lain diantaranya flu, batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan,” ujarnya.

Lalu penyakit yang muncul karena kambuh. Orang yang sudah memiliki penyakit biasanya bisa mengontrol makanan selama berpuasa. Namun, ketika Lebaran tiba, makanan kurang terkontrol dengan dalih ‘mumpung Lebaran’.

“Misalnya penyakit yang biasanya kambuh itu diabetes dengan berbagai komplikasinya, hipertensi dengan berbagai komplikasinya atau serangan jantung koroner, terutama serangan stroke, dengan faktor risiko seperti kolesterol tinggi, kegemukan, dan asam urat yang tinggi,” katanya.

Kemudian, penyakit yang terjadi akibat kurangnya memperhatikan kebersihan lingkungan. “Karena tidak ada pembantu, rumah ditinggal mudik dalam keadaan kotor. Ada genangan air, makanan yang tercecer dimakan tikus, dan sampah yang banyak mengundang lalat. Padahal lalat membawa berbagai penyakit infeksi usus, dari diare ringan sampai yang berat, disentri dan demam tifoid. Tikus dapat menyebabkan leptospirosis melalui air kencingnnya. Nyamuk Aedes aegypti akan berkembang pada air yang tergenang dan bisa membawa virus Dengue, penyebab demam berdarah,” katanya.

Terakhir, tambah Umar Zein, adalah kelompok penyakit akibat mobilitas yang bertambah dan perilaku sekelompok orang dalam menyambut hari Raya Idul Fitri dengan menggunakan kendaraan bermotor secara tidak terkontrol sehingga terjadi kecelakaan. (put)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/