
MEDAN, SUMUTPOS.CO โ Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Abdullah Syah memberikan harapannya terkait keadaan umat Islam menjelang pemilihan legeslatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).
Menurut Abdullah, sebaiknya tidak ada dikotomi (pembagian kelompok) antara umat muslim yang berbeda pilihan, baik pilihan partai, maupun presiden.
โSebagai umat Islam kita harus mengakui saudara sesama muslim yang lain, walaupun berbeda pilihan. Biar beda pilihan, namun setelah itu kita bersatu kembali,โ katanya, Senin (6/8).
Abdullah juga mengimbau kepada masyarakat untuk memilih sesuai hati nurani. Baginya yang terpenting masyarakat dapat menunaikan hal politiknya dan tidak golput.
โIni agenda lima tahunan jadi harus memilih. Pilih pemimpin sesuai hati, yang taat, cerdas dan punya kesabaran dalam memimpin,โ katanya.
Bagi Abdullah yang tidak boleh di dalam pemilihan umum (pemilu) sebagai proses demokrasi yakni kecurangan, penggelembungan suara, ujaran kebencian serta fitnah.
Terkait netralitas MUI, menurut Abdullah tidak usah diragukan lagi.
โMUI dalam hal ini MUI Sumut tidak berpolitik,kami netral dan berada di tengah,โ katanya.
Menurutnya, MUI tidak pada posisi mengarahkan kepada seorang calon maupun partai.
โYa bila akhir-akhir ini ada Ganti Presiden dan Presiden 2 periode, itu sah-sah saja. Semuanya kita kembalikan kepada rakyat sesuai pilihan rakyat,โ katanya.
Menurutnya sesuai sistem demokrasi, suara mayoritaslah yang akan menentukan siapa yang akan memimpin.
โBegitupun permasalahan dasar dan konstitusi negara kita. Bila banyak yang mempertahankan ideologi kita, maka tidak akan ada yang bisa mengubahnya. Tetapi bila lebih banyak yang menginginkan perubahan, maka akan berubah,โ katanya.
Abdullah berpesan agar umat tidak terpecah belah pasca momen politik. Ia berharap Sumatera Utara tidak mengalami perseteruan, dan tetap dalam keadaan damai.
โSeperti pengalaman yang lalu, saya optimistis di Sumatera Utara ini Insya Allah kita bisa menjaga kedamaian antarsesama,โ pungkasnya. (bbs/azw)