30 C
Medan
Friday, November 1, 2024
spot_img

Rombongan PNS Tewas DIhantam Ombak

MEDAN- Sebuah kapal yang ditumpangi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Biro Pemerintahan Umum (Pemum) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemkab Nias Selatan, tenggelam setelah dihantam obak besar di perairan Samudera Hindia sekitar kawasan Pulau Telo Kabupaten Niasn
Selatan (Nisel), Jumat (6/9) sore. Lima orang dikabarkan tewas, satu hilang dan dua orang selamat.
Kepala Badan Kesbangpol Linmas Provinsi Sumut Drs H Eddy Syofian MAP kepada wartawan di Medan tadi malam (6/9), menyampaikan kabar musibah ini berdasarkan informasi dari stafnya Firdausi Hutasuhut yang ikut dalam rombongan dinas ke Pulau Telo dengan kapal berbeda.
Belum diperoleh keterangan resmi berapa orang keseluruhan yang berada di dalam kapal tersebut beserta awak kapalnya, namun laporan sementara, kapal tersebut membawa delapan aparatur negara. Adapun PNS Pemprovsu yang tewas yakni Bahren Lubis (55), Syahrun (45) dan Saidin Purba (45). Aparatur Nias Selatan yang tewas Edison Halawa dan Armansyah (pegawai honor). Sedangkan seorang PNS Pemprovsu yang masih belum ditemukan yakni Sutrisno (55), serta Fajri Pasaribu dan Saidirman yang merupakan PNS Pemprovsu dinyatakan selamat.
Eddy Syofian menjelaskan, Tim Pemprovsu yang didalamnya ikut Firdausi Hutasuhut (Kabid di Kesbangpol Linmas Sumut) melaksanakan dinas ke Kabupaten Nias Selatan guna melakukan penilaian terhadap Kecamatan Pulau Telo, sebagai salah satu kandidat kecamatan terbaik tingkat Provinsi Sumut.
“Sesampai di Pulau Telo, camat setempat membawa rombongan meninjau pulau-pulau lainnya yang termasuk dalam gugusan kecamatan Pulau Telo dan sorenya diperoleh laporan salah satu kapal kayu yang ditumpangi tim penilai pecah, kemudian Tim SAR menemukan jenazah masing-masing korban. Kapal lainnya yang ditumpangi Firdausi Hutasuhut dan Aswin Lubis (Kabag di Biro Pemum) selamat. Dari mereka lah informasi ini diperoleh,” ujar Eddy Syofian.
Jenazah korban tewas disemayamkan di Pulau Telo dan atas bantuan Pemuka Agama, tokoh masyarakat dan warga setempat dilakukan koordinasi secara baik dan hingga tadi malam Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST mengupayakan agar jenazah aparatur Pemprovsu itu dapat dibawa dengan pesawat terbang dari Gunungsitoli ke Medan setelah besok pagi direncanakan dapat dibawa ke Gunungsitoli via Teluk Dalam.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugrohoo ST menerima informasi ini langsung menyampaikan dukacita mendalam atas nama jajaran Pemprovsu kepada korban tewas yang penuh dedikasi, loyalitas dan tekun dalam melaksanakan tugas tersebut. Atas dasar ini, Gubernur atas nama pemerintah memberikan pangkat mereka setingkat lebih tinggi, baik PNS Pemprovsu maupun PNS Nias Selatan.
“Bapak Gubsu menyampaikan dukacita mendalam dan penghargaan atas dedikasi aparatur tersebut serta berharap keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah dan bapak Gubsu juga mengucapkan terima  kasih kepada semua pihak yang membantu penanganan korban musibah ini,” jelas Eddy Syofian.
Sementara itu, Bupati Nias Selatan Idealisman Daci ketika dihubungi tadi malam sekitar 22.00 WIB, mengaku sedang melakukan evakuasi terhadap para korban. “Iya, masih terus dilakukan evaluasi sampai saat ini,” ucap Idealisman Daci.
Idealisman mengatakan, tim seleksi Kecamatan Se-sumut, akan berkunjungan sejumlah pulau di Kabupaten Nisel, termasuk beberapa pulau yang memiliki kecamatan. “Memang mereka melakukan kunjungan ke Nias, dengan menumpang speed boat, karena cuaca buruk, jadi kapal pecah akibat dihantam obak besar, untuk persisnya berapa jumlah didalam kapal, termasuk korban yang tewas, saya belum dapat datanya, karena masih terus dilakukan evakuasi korban,” jelasnya.
Dimana tim, dari Kecamatan Telo rencana menyebrang ke pulau Polo di Kabupaten Nisel, belum tiba di Kecamatan Polo, kapal sudah mulai tenggelam. “Rencana mereka mau ke Pulau Polo, belum sampai di sana, sudah tenggelam kapalnya,” tuturnya.
Idealisman juga mengungkap, dirinya masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan evakuasi korban kapal tenggelam tersebut. “Saya terus memonitor evakuasi, mereka datang ke sini, mau melakukan seleksi, jadi korban ini harus segera mendapatkan pertolongan dari tim evakuasi terkait,” tandasnya.
Sebagai ilustrasi, kawasan Pulau Telo merupakan kawasan terjauh di bagian barat Sumut yang berada di Samudera Hindia dengan jarak tempuh dari Pulau Telo ke Teluk Dalam selaku ibukota Kabupaten Nias Selatan sekira 5 jam dengan kapal dan dari Teluk Dalam ke Kota Sibolga di pantai barat Sumut  sekira 8 jam. Namun jika via udara, dari Teluk Dalam ke Gunung Sitoli melalui jalan darat sekira 3 jam, dan dari Gunungsitoli (Bandara Bhinaka) ke Medan penerbangan sekira satu jam. (ram/mag-5/gus)

MEDAN- Sebuah kapal yang ditumpangi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Biro Pemerintahan Umum (Pemum) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemkab Nias Selatan, tenggelam setelah dihantam obak besar di perairan Samudera Hindia sekitar kawasan Pulau Telo Kabupaten Niasn
Selatan (Nisel), Jumat (6/9) sore. Lima orang dikabarkan tewas, satu hilang dan dua orang selamat.
Kepala Badan Kesbangpol Linmas Provinsi Sumut Drs H Eddy Syofian MAP kepada wartawan di Medan tadi malam (6/9), menyampaikan kabar musibah ini berdasarkan informasi dari stafnya Firdausi Hutasuhut yang ikut dalam rombongan dinas ke Pulau Telo dengan kapal berbeda.
Belum diperoleh keterangan resmi berapa orang keseluruhan yang berada di dalam kapal tersebut beserta awak kapalnya, namun laporan sementara, kapal tersebut membawa delapan aparatur negara. Adapun PNS Pemprovsu yang tewas yakni Bahren Lubis (55), Syahrun (45) dan Saidin Purba (45). Aparatur Nias Selatan yang tewas Edison Halawa dan Armansyah (pegawai honor). Sedangkan seorang PNS Pemprovsu yang masih belum ditemukan yakni Sutrisno (55), serta Fajri Pasaribu dan Saidirman yang merupakan PNS Pemprovsu dinyatakan selamat.
Eddy Syofian menjelaskan, Tim Pemprovsu yang didalamnya ikut Firdausi Hutasuhut (Kabid di Kesbangpol Linmas Sumut) melaksanakan dinas ke Kabupaten Nias Selatan guna melakukan penilaian terhadap Kecamatan Pulau Telo, sebagai salah satu kandidat kecamatan terbaik tingkat Provinsi Sumut.
“Sesampai di Pulau Telo, camat setempat membawa rombongan meninjau pulau-pulau lainnya yang termasuk dalam gugusan kecamatan Pulau Telo dan sorenya diperoleh laporan salah satu kapal kayu yang ditumpangi tim penilai pecah, kemudian Tim SAR menemukan jenazah masing-masing korban. Kapal lainnya yang ditumpangi Firdausi Hutasuhut dan Aswin Lubis (Kabag di Biro Pemum) selamat. Dari mereka lah informasi ini diperoleh,” ujar Eddy Syofian.
Jenazah korban tewas disemayamkan di Pulau Telo dan atas bantuan Pemuka Agama, tokoh masyarakat dan warga setempat dilakukan koordinasi secara baik dan hingga tadi malam Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST mengupayakan agar jenazah aparatur Pemprovsu itu dapat dibawa dengan pesawat terbang dari Gunungsitoli ke Medan setelah besok pagi direncanakan dapat dibawa ke Gunungsitoli via Teluk Dalam.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugrohoo ST menerima informasi ini langsung menyampaikan dukacita mendalam atas nama jajaran Pemprovsu kepada korban tewas yang penuh dedikasi, loyalitas dan tekun dalam melaksanakan tugas tersebut. Atas dasar ini, Gubernur atas nama pemerintah memberikan pangkat mereka setingkat lebih tinggi, baik PNS Pemprovsu maupun PNS Nias Selatan.
“Bapak Gubsu menyampaikan dukacita mendalam dan penghargaan atas dedikasi aparatur tersebut serta berharap keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah dan bapak Gubsu juga mengucapkan terima  kasih kepada semua pihak yang membantu penanganan korban musibah ini,” jelas Eddy Syofian.
Sementara itu, Bupati Nias Selatan Idealisman Daci ketika dihubungi tadi malam sekitar 22.00 WIB, mengaku sedang melakukan evakuasi terhadap para korban. “Iya, masih terus dilakukan evaluasi sampai saat ini,” ucap Idealisman Daci.
Idealisman mengatakan, tim seleksi Kecamatan Se-sumut, akan berkunjungan sejumlah pulau di Kabupaten Nisel, termasuk beberapa pulau yang memiliki kecamatan. “Memang mereka melakukan kunjungan ke Nias, dengan menumpang speed boat, karena cuaca buruk, jadi kapal pecah akibat dihantam obak besar, untuk persisnya berapa jumlah didalam kapal, termasuk korban yang tewas, saya belum dapat datanya, karena masih terus dilakukan evakuasi korban,” jelasnya.
Dimana tim, dari Kecamatan Telo rencana menyebrang ke pulau Polo di Kabupaten Nisel, belum tiba di Kecamatan Polo, kapal sudah mulai tenggelam. “Rencana mereka mau ke Pulau Polo, belum sampai di sana, sudah tenggelam kapalnya,” tuturnya.
Idealisman juga mengungkap, dirinya masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan evakuasi korban kapal tenggelam tersebut. “Saya terus memonitor evakuasi, mereka datang ke sini, mau melakukan seleksi, jadi korban ini harus segera mendapatkan pertolongan dari tim evakuasi terkait,” tandasnya.
Sebagai ilustrasi, kawasan Pulau Telo merupakan kawasan terjauh di bagian barat Sumut yang berada di Samudera Hindia dengan jarak tempuh dari Pulau Telo ke Teluk Dalam selaku ibukota Kabupaten Nias Selatan sekira 5 jam dengan kapal dan dari Teluk Dalam ke Kota Sibolga di pantai barat Sumut  sekira 8 jam. Namun jika via udara, dari Teluk Dalam ke Gunung Sitoli melalui jalan darat sekira 3 jam, dan dari Gunungsitoli (Bandara Bhinaka) ke Medan penerbangan sekira satu jam. (ram/mag-5/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru