500 Pekerja Bingung Tentukan Nasib
MEDAN-Harapan 500 pekerja gudang busa dan pabrik springbed milik PT Power Indo Foam untuk kembali bekerja pascakebakaran mulai tak jelas. Pasalnya, beredar kabar kalau pabrik itu tidak akan beroperasi lagi. Sementara, sang pemilik yang bernama Andi (40) alias Apau ternyata tinggal di Taiwan.
“Kami hanya pasrah. Kalau memang pabrik ini tak dibangun lagi atau tutup mau bilang apa lagi,” kata Cahaya (27), security pabrik.
Berdasarkan keterangan beberapa karyawan pabrik tempat mereka bekerja itu sudah berdiri pada 1975. Pabrik ini memiliki 500 karyawan. Bahkan, pada 2006, pabrik yang semula hanya sebagai pabrik busa, di tahun itu membangun gedung baru dan menjadi produsen spring bed merek Empire. Kantor pemasaran pabrik ini berada di Jalan Gatot Subroto No. 277 Medan.
“Inilah Bang, katanya mau tak buka lagi pabriknya. Gak tau lah gimana ke depannya, karena makan kita dari sininya sama sekitar 500-an karyawan lain,” terang Sulaiman (35) warga Jalan Antariksa Medan Polonia yang sudah belasan tahun menjadi pekerja dan belakangan diketahui sebagai mandor di pabrik produsen spring bed tersebut.
Soal keberadaan Apau diamini Lurah Polonia Kecamatan Medan Polonia Erliansyah Siregar. Eliansyah tak memungkiri, pihak pemilik pabrik kurang bersosial dengan penduduk setempat. Bahkan, jarang mengunjungi pabrik. Ia sendiri selama menjabat sebagai lurah, belum pernah tahu pihak pabrik melakukan bakti sosial dengan masyarakat setempat melalui program CSR.
Terlepas dari itu, Eliansyah menerangkan kalau tidak ada rumah warganya yang terbakar. Namun, ada 8 unit rumah milik warga yang dirusak agar mengantisipasi api tidak menjalar ke pemukiman.
Sementara itu, kemarin siang masih terlihat asap dan api kecil di lokasi kebakaran. Warga sempat cemas. Akhirnya 4 unit armada pemadam kebakaran dari Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan diterjunkan untuk kembali menjinakkan api. Dengan waktu tidak kurang lebih satu jam, seluruh lokasi kebakaran sudah dinyatakan aman.
Kapolsek Medan Baru Kompol Dony Alexander yang datang ke lokasi karena mendapat kabar api yang masih menyala belum memberi keterangan asal api. Pasalnya masih menunggu hasil pemeriksaan tim Labotorium Forensik (Labfor) Polda Sumut yang melakukan olah tempat kejadian. “Belum ada kita mintai keterangan, masih mencari orang yang melihat api pertama kali,” kata dia lagi.
Pantauan wartawan koran ini pada Rabu siang (7/3), terlihat tim Labfor Polda Sumut datang ke lokasi guna mencari sebab pasti kebakaran yang menghanguskan pabrik berukuran 80 x 200 meter tersebut. Kemudian petugas Labfor Polda memasuki areal pabrik yang telah hangus terbakar. Hingga pukul 15.00 WIB, petugas Labfor Polda masih berada di dalam lokasi guna mengidentifikasi penyebab pasti kebakaran, namun belum bersedia memberikan keterangan. “Nanti ya Mas, kan kita masih kerja ini,” kata seorang petugas Labfor seraya tersenyum.
Badan Relawan Kebakaran Dibentuk Sementara itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap akan membentuk satugas tugas badan relawan kebakaran (balakar) seiring tingginya kejadian kebakaran di kota ini. Dengan adanya tim diharapkan bisa mengantisipasi meluasnya kebakaran.
“Satgas kami siapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota. Satgas itu nantinya bertugas untuk meminimalisir meluasnya kebakaran yang terjadi seperti kejadian di Sukaramai,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap, kemarin.
Dijelaskannya, tim khusus itu tidak hanya untuk meminilisir kebakaran. Tetapi tanggap terhadap semua bencana yang ada di Kota Medan, seperti banjir dan lainnya. “Satgas gerakan relawan kebakaran ini akan bekerjasama dengan berbagai lembaga,” ujarnya.
Selain itu, tambah Rahudman, Pemko Medan juga sudah meminta kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) agar menghidupkan kembali hidran yang tidak berfungsi. “Kemudian Pemko Medan juga akan mengambil langkah kebakaran dengan membuka dan menertibkan gang-gang kebakaran,” tegasnya. (gus/adl)