30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Pemerintah Investasi Rp71 Miliar, Peresmian Jaringan Gas di Deliserdang

MASAK
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, ikut masak di rumah warga, usai peresmian Jaringan Gas di Deliserdang, Rabu (6/3).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Deliserdang, Sumatera Utara, bernilai Rp71 miliar. Pembangunan tersebut menggunakan dana APBN.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan operasional Jaringan Gas (Jargas) di seluruh Indonesia ini menggunakan dana APBN, di mana sumber dari APBN itu adalah uang rakyat.

“Dengan kata lain, dana ini dari rakyat untuk rakyat,” ujarnya saat Peresmian Jaringan Gas di Deliserdang, Rabu (6/3).

Dijelaskannya, Jargas ini merupakan proyek Kementerian ESDM diseluruh Indonesia. Untuk di Sumatera Utara sendirin

setidaknya lebih dari 10 ribu rumah tangga yang akan dialiri oleh gas. Sedangkan untuk pembangunan jaringan memakan biaya sekitar Rp8 juta – Rp10 juta per rumah tangga.

Di Deliserdang, pembangunan Jargas ini dengan total panjang pipa mencapai 120.738 meter, yang akan mengalir melalui 5.560 Sambungan Rumah (SR), di wilayah Kabupaten Deliserdang. Gas disalurkan melalui sumber gas dari Pertamina EP dengan volume gas hingga 0,2 MMSCFD.

“Untuk mendapatkan dana ini, kementerian melakukan penghematan dengan mengurangi belanja nonfisik, seperti perjalanan dinas, rapat di luar daerah, dan lain sebagainya. Kementerian lebih mengutamakan belanja fisik agar proyek ini bisa selesai dengan baik,” jelasnya.

Diakuinya, banyak manfaat yang akan dirasakan masyarakat terkait Jargas ini, misalnya kebersihan lingkungan, karena gas bumi ramah lingkungan, selain itu juga untuk penghematan penggunaan gas elpiji yang akhirnya akan mengurangi impor.

“Kami berharap, program ini akan terus berlanjut, karena banyak manfaat yang akan dirasakan oleh warga. Tetapi, untuk tahun ini (2019, red) program Jargas tidak dilanjutkan,” ungkapnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengatakan untuk di Sumatera Utara, ada 2 daerah yang masuk Jargas, yaitu Kabupaten Tanjungmorawa dan Kota Medan. Masing-masing mendapatkan jatah lebih dari 5.000 rumah tangga selama tahun 2018.

“Untuk di Deliserdang, pemerintah berinvestasi Rp71 Miliar. Sedangkan untuk peresmian di Medan akan kita lakukan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Sedangkan untuk tarif gas bumi, Saeful menyatakan sudah ada ketetapan dari Kementerian sekitar Rp4 ribuan per satu meter kubik (R1).

“Terkait dengan tarif ini, kita sudah sosialisasi kepada masyarakat. Tarif ini dipastikan akan membuat masyarakat lebih hemat dari penggunaan bahan bakar lainnya,” tutupnya. (ram)

MASAK
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, ikut masak di rumah warga, usai peresmian Jaringan Gas di Deliserdang, Rabu (6/3).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Deliserdang, Sumatera Utara, bernilai Rp71 miliar. Pembangunan tersebut menggunakan dana APBN.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan operasional Jaringan Gas (Jargas) di seluruh Indonesia ini menggunakan dana APBN, di mana sumber dari APBN itu adalah uang rakyat.

“Dengan kata lain, dana ini dari rakyat untuk rakyat,” ujarnya saat Peresmian Jaringan Gas di Deliserdang, Rabu (6/3).

Dijelaskannya, Jargas ini merupakan proyek Kementerian ESDM diseluruh Indonesia. Untuk di Sumatera Utara sendirin

setidaknya lebih dari 10 ribu rumah tangga yang akan dialiri oleh gas. Sedangkan untuk pembangunan jaringan memakan biaya sekitar Rp8 juta – Rp10 juta per rumah tangga.

Di Deliserdang, pembangunan Jargas ini dengan total panjang pipa mencapai 120.738 meter, yang akan mengalir melalui 5.560 Sambungan Rumah (SR), di wilayah Kabupaten Deliserdang. Gas disalurkan melalui sumber gas dari Pertamina EP dengan volume gas hingga 0,2 MMSCFD.

“Untuk mendapatkan dana ini, kementerian melakukan penghematan dengan mengurangi belanja nonfisik, seperti perjalanan dinas, rapat di luar daerah, dan lain sebagainya. Kementerian lebih mengutamakan belanja fisik agar proyek ini bisa selesai dengan baik,” jelasnya.

Diakuinya, banyak manfaat yang akan dirasakan masyarakat terkait Jargas ini, misalnya kebersihan lingkungan, karena gas bumi ramah lingkungan, selain itu juga untuk penghematan penggunaan gas elpiji yang akhirnya akan mengurangi impor.

“Kami berharap, program ini akan terus berlanjut, karena banyak manfaat yang akan dirasakan oleh warga. Tetapi, untuk tahun ini (2019, red) program Jargas tidak dilanjutkan,” ungkapnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengatakan untuk di Sumatera Utara, ada 2 daerah yang masuk Jargas, yaitu Kabupaten Tanjungmorawa dan Kota Medan. Masing-masing mendapatkan jatah lebih dari 5.000 rumah tangga selama tahun 2018.

“Untuk di Deliserdang, pemerintah berinvestasi Rp71 Miliar. Sedangkan untuk peresmian di Medan akan kita lakukan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Sedangkan untuk tarif gas bumi, Saeful menyatakan sudah ada ketetapan dari Kementerian sekitar Rp4 ribuan per satu meter kubik (R1).

“Terkait dengan tarif ini, kita sudah sosialisasi kepada masyarakat. Tarif ini dipastikan akan membuat masyarakat lebih hemat dari penggunaan bahan bakar lainnya,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru