30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Hardy Mulyono Jenguk Syamsul

Mantan Sekretaris DPD Partai Golkar PG Sumatera Utara (Sumut), Hardy Mulyono mengaku sedang menjenguk mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut saat dikonfirmasi Sumut Pos terkait ancaman Pengganti Antar Waktu (PAW) oleh DPP Golkar terhadapnyan

Saat pertama dikonfirmasi, Hardy enggan mengangkat telepon. Alasannya, dia tengah menjenguk Syamsul Arifin yang tengah sakit di Jakarta. “Saya lagi menjenguk Pak Syamsul sakit di Jakarta,” kata Hardy melalui layanan pesan pendek ke ponsel Sumut Pos.

Namun, ketika wawancara melalui pesan pendek, Hardy tak menjelaskan alasan kehadirannya di Jakarta selain menjenguk Syamsul yang sakit. Dia hanya menjawab terkait ancaman PAW tersebut. “”Terserah mereka-mereka yang sedang berkuasa saja. Tidak Ada masalah itu,” jawabnya ketika diberi pertanyaan tentang ancaman PAW dan apakah ancaman itu, menurutnya, cocok dialamatkan Partai Golkar?

Jika benar jabatan anggota dewannya dicopot oleh Golkar, Apa rencana ke depan yang akan dilakukannya? Apakah akan pindah ke partai lain atau masih akan bergelut di bidang politik atau bidang lain, atau jangan-jangan memang dirinya sudah berniat hendak keluar dari Golkar?

Untuk beberapa pertanyaan itu, Hardy kembali menunjukkan kepasrahannya. Pria yang biasa berpenampilan plontos ini, mengatakan perjalanan hidupnya ke depan mutlak diserahkannya kepada Tuhan, dan dia tidak ingin berandai-andai.
“Biar saja Tuhan yang mengatur perjalanan hidup kita. Kita jalani saja,” tuturnya.

Namun, saat ditanya apakah benar dirinya akan melakukan gugatan atas reposisi jabatannya di DPD Golkar Sumut oleh DPD dan DPP PG, Hardy tidak menjawabnya. Begitu juga dengan keberadaannya di Jakarta. (ari)

Mantan Sekretaris DPD Partai Golkar PG Sumatera Utara (Sumut), Hardy Mulyono mengaku sedang menjenguk mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut saat dikonfirmasi Sumut Pos terkait ancaman Pengganti Antar Waktu (PAW) oleh DPP Golkar terhadapnyan

Saat pertama dikonfirmasi, Hardy enggan mengangkat telepon. Alasannya, dia tengah menjenguk Syamsul Arifin yang tengah sakit di Jakarta. “Saya lagi menjenguk Pak Syamsul sakit di Jakarta,” kata Hardy melalui layanan pesan pendek ke ponsel Sumut Pos.

Namun, ketika wawancara melalui pesan pendek, Hardy tak menjelaskan alasan kehadirannya di Jakarta selain menjenguk Syamsul yang sakit. Dia hanya menjawab terkait ancaman PAW tersebut. “”Terserah mereka-mereka yang sedang berkuasa saja. Tidak Ada masalah itu,” jawabnya ketika diberi pertanyaan tentang ancaman PAW dan apakah ancaman itu, menurutnya, cocok dialamatkan Partai Golkar?

Jika benar jabatan anggota dewannya dicopot oleh Golkar, Apa rencana ke depan yang akan dilakukannya? Apakah akan pindah ke partai lain atau masih akan bergelut di bidang politik atau bidang lain, atau jangan-jangan memang dirinya sudah berniat hendak keluar dari Golkar?

Untuk beberapa pertanyaan itu, Hardy kembali menunjukkan kepasrahannya. Pria yang biasa berpenampilan plontos ini, mengatakan perjalanan hidupnya ke depan mutlak diserahkannya kepada Tuhan, dan dia tidak ingin berandai-andai.
“Biar saja Tuhan yang mengatur perjalanan hidup kita. Kita jalani saja,” tuturnya.

Namun, saat ditanya apakah benar dirinya akan melakukan gugatan atas reposisi jabatannya di DPD Golkar Sumut oleh DPD dan DPP PG, Hardy tidak menjawabnya. Begitu juga dengan keberadaannya di Jakarta. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/