31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

22 Rumah Ludes dalam 2 Jam

Terjadi di Desa Tuntungan I, Pancur Batu

MEDAN-Hanya dalam tempo 2 jam, 22 unit rumah yang ada di Jalan Kutalimbaru, Dusun II (Pondok Seng), Desa Tuntungan I, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, ludes dilalap api. Akibat kebakaran yang terjadi Kamis (7/6) pagi kemarin itu, sedikitnya 70 warga kehilangan tempat tinggal.
Keterangan yang dihimpun di lokasi, peristiwa itu terjadi begitu cepat. Sekitar pukul 08.30 WIB, api terlihat dari salah satu dapur rumah warga. “Sumbernya belum tahu pasti, tapi sepertinya dari korsleting listrik,” ujar Sumini yang rumahnya ikut terbakar.

Diceritakannya, saat itu dia sedang mencuci pakaian dan tiba-tiba saat dia melihat ke atas api sudah mulai membesar. “Saya sedang mencuci pakaian, tiba-tiba ada terdengar seperti kabel terbakar,” ungkap Sumini.

Warga yang melihat kejadian itu, langsung membantu menyiram dengan peralatan seadanya. Warga memanfaatkan air dari sumur dan air parit yang ada. Sebagian warga juga terlihat panik dan pasrah karena tidak bisa lagi menyelamatkan barang-barang mereka. Api begitu cepat membesar. Warga yang mengetahui kejadaian itu langsung melapor kepada Hari Amanu, kepala desa setempat. Kades kemudian langsung menghubungi pemadam kebakaran.
Kepanikan warga memuncak saat api sudah membesar dan menyambar ke rumah-rumah yang ada di sekitarnya. Dipastikan 22 rumah yang berdempetan itu hangus.

Sekitar pukul 09.15 WIB, 4 mobil pemadam kebakaran, masing-masing dua dari Pemkab Deliserdang dan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemko Medan, tiba di lokasi. Saat pemadam tiba, Hari Amanu menyebutkan tiang-tiang kayu di rumah yang terbakar sudah mulai berjatuhan dan api sudah mulai mengecil. “Karena jarak jauh, pemadam agak terlambat datangnya,” sebutnya.

Setelah bekerja selama 1 jam lebih, sekitar pukul 10.30 WIB, api akhirnya berhasil dijinakan. Dalam kejadian itu, tujuh unit rumah yang berada di lokasi kebakaran terpaksa dibongkar untuk menghindari rembetan api lebih lebar. Dibantu warga, pemilik rumah menyelamatkan barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan.

Beberapa warga yang yang mengetahui rumahnya terbakar menangis histeris. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Petugas polisi dari Polsek Pancur Batu yang turun ke lokasi, langsung memasang police line (garis polisi) untuk memudahkan penyelidikan. Pjs Kapolsekta Pancur Batu AKP S Siagian saat dikonfimasi asal api masih diselidiki. “Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu,” sebutnya.

Akibat kebakaran ini, hampir seluruh warga yang rumahnya terbakar, tidak bisa menyelamatkan barang-barang milik mereka. “Gak ada lagi yang bisa diselamatkan, semua habis Bang, tinggal pakaian yang saya pakai ini ajalah harta saya,” ujar Sri Murni (23), warga yang rumahnya terbakar.
Murni menyebut, saat kebakaran terjadi dia sedang berjualan mie pecal keliling. “Waktu kebakaran saya lagi berjualan Bang. Begitu tahu rumah terbakar, saya langsung lemas. Namun, saya masih beruntung karena anak saya masih bisa selamat dari musibah itu,” ujar Murni dengan sedikit berlinang air mata.
Murni berharap Pemerintah Kabupaten Deliserdang dapat memberi bantuan. “Gak tahu bagaimana lagi Bang. Rumah sudah gak ada, harta benda juga habis dilalap api. Mohon bapak pejabat bisa mengulurkan tangannya untuk kami,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Unit Bagian Kebakaran Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Medan Kompol Jhom Hutabarat mengatakan akan segera menyelidiki penyebab kebakaran. “Penyebab kebakaran belum kita ketahui, besok (hari ini, Red) kita baru turun ke lokasi,” ujarnya, kemarin petang.

Korban Ditampung di Tenda Darurat

Pantuan Sumut Pos, sekitar pukul 14.00 WIB warga sudah ditampung di tenda-tenda darurat yang bertuliskan Departemen Sosial RI. Bantuan pun sudah terlihat, seperti seperti beras, mie instan, dan minyak goreng.

Hj Warsila (53), seorang warga yang rumahnya terbakar hanya bisa tertunduk lemas, saat berkumpul dengan korban yang lain di tenda darurat. Namun dia masih bisa tersenyum, meski semua harta bendanya habis dalam musbiah itu. Dia mengatakan saat kebakaran dia sedang berada di dalam rumah bersama cucunya. “Saat itu saya sedang di dalam rumah. Saat warga sudah mulai berteriak ada kebakaran, saya langsung menyelamatkan cucu saya yang masih berusia 1,5 tahun,” ujarnya.

Dia berharap uluran tangan dari pemerintah. “Mohonlah Pak pemerintah untuk membantu kami,” pintanya.

Sementara itu, terlihat juga beberapa korban kebakaran mulai meminta sumbangan di ruas Jalan Kutalimbaru. Mereka berharap bantuan kepada setiap pengendara yang melintas. (mag-12)

Terjadi di Desa Tuntungan I, Pancur Batu

MEDAN-Hanya dalam tempo 2 jam, 22 unit rumah yang ada di Jalan Kutalimbaru, Dusun II (Pondok Seng), Desa Tuntungan I, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, ludes dilalap api. Akibat kebakaran yang terjadi Kamis (7/6) pagi kemarin itu, sedikitnya 70 warga kehilangan tempat tinggal.
Keterangan yang dihimpun di lokasi, peristiwa itu terjadi begitu cepat. Sekitar pukul 08.30 WIB, api terlihat dari salah satu dapur rumah warga. “Sumbernya belum tahu pasti, tapi sepertinya dari korsleting listrik,” ujar Sumini yang rumahnya ikut terbakar.

Diceritakannya, saat itu dia sedang mencuci pakaian dan tiba-tiba saat dia melihat ke atas api sudah mulai membesar. “Saya sedang mencuci pakaian, tiba-tiba ada terdengar seperti kabel terbakar,” ungkap Sumini.

Warga yang melihat kejadian itu, langsung membantu menyiram dengan peralatan seadanya. Warga memanfaatkan air dari sumur dan air parit yang ada. Sebagian warga juga terlihat panik dan pasrah karena tidak bisa lagi menyelamatkan barang-barang mereka. Api begitu cepat membesar. Warga yang mengetahui kejadaian itu langsung melapor kepada Hari Amanu, kepala desa setempat. Kades kemudian langsung menghubungi pemadam kebakaran.
Kepanikan warga memuncak saat api sudah membesar dan menyambar ke rumah-rumah yang ada di sekitarnya. Dipastikan 22 rumah yang berdempetan itu hangus.

Sekitar pukul 09.15 WIB, 4 mobil pemadam kebakaran, masing-masing dua dari Pemkab Deliserdang dan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemko Medan, tiba di lokasi. Saat pemadam tiba, Hari Amanu menyebutkan tiang-tiang kayu di rumah yang terbakar sudah mulai berjatuhan dan api sudah mulai mengecil. “Karena jarak jauh, pemadam agak terlambat datangnya,” sebutnya.

Setelah bekerja selama 1 jam lebih, sekitar pukul 10.30 WIB, api akhirnya berhasil dijinakan. Dalam kejadian itu, tujuh unit rumah yang berada di lokasi kebakaran terpaksa dibongkar untuk menghindari rembetan api lebih lebar. Dibantu warga, pemilik rumah menyelamatkan barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan.

Beberapa warga yang yang mengetahui rumahnya terbakar menangis histeris. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Petugas polisi dari Polsek Pancur Batu yang turun ke lokasi, langsung memasang police line (garis polisi) untuk memudahkan penyelidikan. Pjs Kapolsekta Pancur Batu AKP S Siagian saat dikonfimasi asal api masih diselidiki. “Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu,” sebutnya.

Akibat kebakaran ini, hampir seluruh warga yang rumahnya terbakar, tidak bisa menyelamatkan barang-barang milik mereka. “Gak ada lagi yang bisa diselamatkan, semua habis Bang, tinggal pakaian yang saya pakai ini ajalah harta saya,” ujar Sri Murni (23), warga yang rumahnya terbakar.
Murni menyebut, saat kebakaran terjadi dia sedang berjualan mie pecal keliling. “Waktu kebakaran saya lagi berjualan Bang. Begitu tahu rumah terbakar, saya langsung lemas. Namun, saya masih beruntung karena anak saya masih bisa selamat dari musibah itu,” ujar Murni dengan sedikit berlinang air mata.
Murni berharap Pemerintah Kabupaten Deliserdang dapat memberi bantuan. “Gak tahu bagaimana lagi Bang. Rumah sudah gak ada, harta benda juga habis dilalap api. Mohon bapak pejabat bisa mengulurkan tangannya untuk kami,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Unit Bagian Kebakaran Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Medan Kompol Jhom Hutabarat mengatakan akan segera menyelidiki penyebab kebakaran. “Penyebab kebakaran belum kita ketahui, besok (hari ini, Red) kita baru turun ke lokasi,” ujarnya, kemarin petang.

Korban Ditampung di Tenda Darurat

Pantuan Sumut Pos, sekitar pukul 14.00 WIB warga sudah ditampung di tenda-tenda darurat yang bertuliskan Departemen Sosial RI. Bantuan pun sudah terlihat, seperti seperti beras, mie instan, dan minyak goreng.

Hj Warsila (53), seorang warga yang rumahnya terbakar hanya bisa tertunduk lemas, saat berkumpul dengan korban yang lain di tenda darurat. Namun dia masih bisa tersenyum, meski semua harta bendanya habis dalam musbiah itu. Dia mengatakan saat kebakaran dia sedang berada di dalam rumah bersama cucunya. “Saat itu saya sedang di dalam rumah. Saat warga sudah mulai berteriak ada kebakaran, saya langsung menyelamatkan cucu saya yang masih berusia 1,5 tahun,” ujarnya.

Dia berharap uluran tangan dari pemerintah. “Mohonlah Pak pemerintah untuk membantu kami,” pintanya.

Sementara itu, terlihat juga beberapa korban kebakaran mulai meminta sumbangan di ruas Jalan Kutalimbaru. Mereka berharap bantuan kepada setiap pengendara yang melintas. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/