25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

RSU dr Pirngadi Menuju Badan Layanan Umum

Harus Punya Unggulan

MEDAN- Untuk menuju Badan Layanan Umum (BLU), RSU dr Pirngadi Medan harus memiliki unggulan, agar rumah sakit pemerintah punya citra tersendiri di masyarakat. Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap saat ekspose RSUD dr Pirngadi Medan di lantai V, tentang RSU dr Pirngadi menuju BLU, Kamis (7/7) siang menegaskan, untuk menuju rumah sakit menuju BLU harus profesional. “Yang terpenting  menuju BLU, kita harus berupaya bagaimana profesional dan membuat suatu keunggulan. Misalnya dari segi SDM-nya, berkerjasama dengan luar negeri untuk melakukan pertukaran informasi.

Dengan begitu ada spesialis unggulan di RSU dr Pirngadi, sehingga punya citra tersendiri,” ungkap Rahudman Harahap Rahudman menuturkan, untuk menuju BLU, jajaran rumah sakit harus punya komitmen antara pimpinan, dokter, perawat dan semua pihak agar rumah sakit menuju BLU benar-benar disiapkan secara matang.

“Saya menyambut baik kegiatan ini, agar rumah sakit menuju BLU benar-benar disiapkan dengan matang. Kita akan lakukan upaya untuk mencapai sasaran yang mau dicapai. Komitmen bersama untuk menumpahkan perhatian, dokter spesialis, profesor harus komitmen, maka tercapailah BLU,” tuturnya.

Rahudman mengaku, persiapan untuk menuju BLU  harus dilakukan, minimal hal yang utama ada standar pelayanan, seperti, administrasi, bagaimana kondisi obat, kemudahan untuk pasien yang tujuannya bagaimana tingkatkan pelayanan terhadap pasien.

Selain itu, harus ada renstra strategis yang tidak memberatkan masyarakat, menyusun sistem untuk wujudkan karyawan yang profesional dan perbaikan kesejahteraan PNS. “Salah satu point kesiapan menuju BLU misalnya, larangan merokok di RS Pirngadi mungkin perlu juga dibuat perwalnya,” akunya.

Setelah ekspose, lanjut Rahudman, pihaknya akan mengajukannya ke menteri kesehatan (Menkes) pertengahan bulan Juli. “Akan diajukan ke Menkes dan diharapkan tidak terlalu lama, karena target tahun ini BLU sudah tercapai,” lanjutnya saat didampingi Sekdako Medan Syaiful Bahri dan Kadiskes Medan Edwin Effendi.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Dirut RSUD dr Pirngadi Medan dr Dewi F Syahnan menyampaikan, pihaknya mengusulkan rumah sakit menuju BLU karena SPM diberlakukan dalam pelayanan, sudah terakreditasi 16 pelayanan, salah satu rumah sakit pusat rujukan di Sumatera Utara, swadana usai Perda nomor 26 sejak tahun 2002, pendapatan rumah sakit meningkat dan kesiapakan tenaga untuk BLU.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Medan, Bahrumsyah menilai, hingga saat ini RSUD dr Pirngadi belum memiliki unggalan. Namun, tambahnya, soal unggulan itu masih di luar sistem. Yang terpenting, rumah sakit milik Pemko itu harus membenahi lima hal. Di antaranya, harus menyusun rencana program jangka menengah untuk lima tahun, membenahi sistem informasi manajemen yang diprioritaskan pada komputerisasi billing sistem, komputerisasi informasi dan komputerisasi farmasi.
“Selain itu, pihak rumah sakit harus meningkatkan kompetensi SDM, karena selama ini persoalan SDM yang berkali-kali menjadi sorotan DPRD, begitu juga kinerjanya,” ujarnya.

Hal lain, kata Bahrumsyah, rumah sakit harus membenahi sistem operasi klinik dan membangun sistem penilaian kerja dan meremonisasi berbasis kinerja. “Soal layak dan tidaknya tidak bisa kita katakan, tapi yang harus dilakukan adalah membenahi dulu dan masih ada waktu untuk berbenah. Intinya, yang selama ini swadana jadi corperate, bisnis tapi tak mencari keuntungan. Kalau lima hal itu sudah terpenuhi, maka bisa menjadi BLU,” pungkasnya.

Bahrumsyah berharap, RS Pirngadi bisa meningkatkan kualitas pelayanan, karena selama ini rumah sakit tersebut masih memprioritaskan kuantitas. “Saya berharap, ada perngawas internal independen yang mengawal proses rumah sakit ini menuju BLU. Komisi B DPRD juga akan terus mengawalnya,” ungkapnya. (jon)

Harus Punya Unggulan

MEDAN- Untuk menuju Badan Layanan Umum (BLU), RSU dr Pirngadi Medan harus memiliki unggulan, agar rumah sakit pemerintah punya citra tersendiri di masyarakat. Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap saat ekspose RSUD dr Pirngadi Medan di lantai V, tentang RSU dr Pirngadi menuju BLU, Kamis (7/7) siang menegaskan, untuk menuju rumah sakit menuju BLU harus profesional. “Yang terpenting  menuju BLU, kita harus berupaya bagaimana profesional dan membuat suatu keunggulan. Misalnya dari segi SDM-nya, berkerjasama dengan luar negeri untuk melakukan pertukaran informasi.

Dengan begitu ada spesialis unggulan di RSU dr Pirngadi, sehingga punya citra tersendiri,” ungkap Rahudman Harahap Rahudman menuturkan, untuk menuju BLU, jajaran rumah sakit harus punya komitmen antara pimpinan, dokter, perawat dan semua pihak agar rumah sakit menuju BLU benar-benar disiapkan secara matang.

“Saya menyambut baik kegiatan ini, agar rumah sakit menuju BLU benar-benar disiapkan dengan matang. Kita akan lakukan upaya untuk mencapai sasaran yang mau dicapai. Komitmen bersama untuk menumpahkan perhatian, dokter spesialis, profesor harus komitmen, maka tercapailah BLU,” tuturnya.

Rahudman mengaku, persiapan untuk menuju BLU  harus dilakukan, minimal hal yang utama ada standar pelayanan, seperti, administrasi, bagaimana kondisi obat, kemudahan untuk pasien yang tujuannya bagaimana tingkatkan pelayanan terhadap pasien.

Selain itu, harus ada renstra strategis yang tidak memberatkan masyarakat, menyusun sistem untuk wujudkan karyawan yang profesional dan perbaikan kesejahteraan PNS. “Salah satu point kesiapan menuju BLU misalnya, larangan merokok di RS Pirngadi mungkin perlu juga dibuat perwalnya,” akunya.

Setelah ekspose, lanjut Rahudman, pihaknya akan mengajukannya ke menteri kesehatan (Menkes) pertengahan bulan Juli. “Akan diajukan ke Menkes dan diharapkan tidak terlalu lama, karena target tahun ini BLU sudah tercapai,” lanjutnya saat didampingi Sekdako Medan Syaiful Bahri dan Kadiskes Medan Edwin Effendi.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Dirut RSUD dr Pirngadi Medan dr Dewi F Syahnan menyampaikan, pihaknya mengusulkan rumah sakit menuju BLU karena SPM diberlakukan dalam pelayanan, sudah terakreditasi 16 pelayanan, salah satu rumah sakit pusat rujukan di Sumatera Utara, swadana usai Perda nomor 26 sejak tahun 2002, pendapatan rumah sakit meningkat dan kesiapakan tenaga untuk BLU.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Medan, Bahrumsyah menilai, hingga saat ini RSUD dr Pirngadi belum memiliki unggalan. Namun, tambahnya, soal unggulan itu masih di luar sistem. Yang terpenting, rumah sakit milik Pemko itu harus membenahi lima hal. Di antaranya, harus menyusun rencana program jangka menengah untuk lima tahun, membenahi sistem informasi manajemen yang diprioritaskan pada komputerisasi billing sistem, komputerisasi informasi dan komputerisasi farmasi.
“Selain itu, pihak rumah sakit harus meningkatkan kompetensi SDM, karena selama ini persoalan SDM yang berkali-kali menjadi sorotan DPRD, begitu juga kinerjanya,” ujarnya.

Hal lain, kata Bahrumsyah, rumah sakit harus membenahi sistem operasi klinik dan membangun sistem penilaian kerja dan meremonisasi berbasis kinerja. “Soal layak dan tidaknya tidak bisa kita katakan, tapi yang harus dilakukan adalah membenahi dulu dan masih ada waktu untuk berbenah. Intinya, yang selama ini swadana jadi corperate, bisnis tapi tak mencari keuntungan. Kalau lima hal itu sudah terpenuhi, maka bisa menjadi BLU,” pungkasnya.

Bahrumsyah berharap, RS Pirngadi bisa meningkatkan kualitas pelayanan, karena selama ini rumah sakit tersebut masih memprioritaskan kuantitas. “Saya berharap, ada perngawas internal independen yang mengawal proses rumah sakit ini menuju BLU. Komisi B DPRD juga akan terus mengawalnya,” ungkapnya. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/