Dafa Febrian, Drumer Cilik Peserta IMB
Dafa Febrian sudah menggebuk drum sejak masih berusia tiga tahun. Hingga kini usianya menginjak 10 tahun, pentolan band Daff itu kebanjiran undangan perform. Juri dan peserta audisi IMB di USU pun dibuat
berdecak kagum.
Bagus Syahputra – Medan
Bakat bermain drum Dafa Febrian sudah sejak usian 3 tahun. Menurut sang ayah, Kebanggaan terpancar di wajah Zulkarnaen, ayah Dafa ketika melihat aksi anaknya di audisi Indonesia Mencari Bakat (IMB) TransTV, Jumat (7/7) lalu. Zulkarnaen kemudian mengisahkan bagaimana anaknya itu berkenalan dengan drum. Waktu itu ada kerabatnya menintipkan satu set alat drum dirumarnya. Tanpa sepengetahuannya dan istri, Nurhasni, anak semata wayang mereka itu menggebuki alat musik tersebut hingga menimbulkan suara gaduh.Zulkarnaen terkejut. Bukan karena melihat bakat anaknya, tetapi takut drum yang dititipkan di rumah mereka rusak.
Ketika digendong, Dafa menangis, merengek meminta agar ayahnya memberi izinkan memainkan drum tersebut. Zulkarnaen pun memberikan izin Dafa kembali memainkan drum.
Di hari-hari berikutnya, keinginan dan bakat bermain drum Dafa kian nampak. Saat di dekat rumahnya ada festival band, anaknya itu senang melihat peserta, terutama drummernya. Pada jam break, anaknya langsung naik ke panggung festival dan memainkan drum.
Hingga drum milik kerabatnya diambil kembali, Zulkarnaen berinisiatif membuat alat musik mirip drum memanfaatkan kemasan cat berbahan plastik untuk tom-tom, bid dan senar. Sedang untuk simbalnya, Zulkarnaen membuatnya dari tutup kaleng roti. Drum buatan Zulkaranaen lah yang setiap hari dimainkan Dafa. Hingga anaknya menginjak kelas II SD, Zulkarnaen menghadiahinya satu set drum.
Melihat perkembangan tingkat kemahiran Dafa, Zulkarnaen membawa anaknya ke sebuah les bermain drum. Hingga kini, saat anaknya duduk di bangku kelas IV di Perguruan Pendidikan di Glambir V Deli Serdang, Dafa susah mencatatkan prestasi terbaik di berbagai ajang lomba.
Dalam tiga tahun dari 2009 hingga 2012, ia menyabet 4 piala The Best Of Drumers diajang festival band di Deli Serdang dan di Kota Medan. Padahal di festival itu, Dafa bersaing dengan pemain drum yang sudah dewasa. Terakhir pada Mei 2012, Dafa kembali meraih The Best Of Drumers di ajang Rock In Stage di Medan.
Berbekal pengakuan atas kemampuannya di berbagai ajang, Dafa ikut audisi IMB. Ketika diminta menunjukkan kemampuannya di Fakultas Farmasi USU, Sabtu (7/7), di dewan juri tak ragu member pujian. Mereka menikmati ketukkan beat kencang yang disajikan Dafa. Mengkenakan baju merah dengan celana jeans biru, bocah yang mengidolakan Eno, drumers grup Band Netral, itu tampil enerjik.
Dafa yang periang ini menjadi pusat perhatian peserta lain. Selesai audisi, satu persatu peserta lain menyalaminya.
“Aku ingin terkenal lewat acara ini Bang,” ucapnya polos ketika ditanyai Sumut Pos.
Ia optimis bisa lulus audisi IMB di Kota Medan dan berangkat ke Jakarta. “Sepekan lagi pengumumanya, kata pihak panitia bisa dilihat di website IMB,” harapnya.
Menurut Zulkarnaen, anaknya kini sudah memiliki grup band sendiri. Namanya Daff, alir hard cord dan dia bermain bersama rekan-rekannya yang usianya lebih tua.
Diakui Zulkarnaen, Dafa sering kebanjiran orderan untuk perform di even-even. Namun untuk even di luar kota Medan, mereka terpaksa menolak. Orangtuanya tak ingin, sekolah anaknya terganggu. Zulkarnaen dan Nurhasni berkeinginan anak mereka bisa sekolah hingga jenjang perguruan tinggi.(*)