25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

14 Hari, Jamaah Diimbau Pakai Masker

Info haji

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Tim Kesehatan Panitia Pelaksanaan Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, hingga kloter 5 pemulangan jamaah haji, belum menemukan jamaah terjangkit virus menular seperti yang dikhawatirkan.

Meski begitu, tim dokter menyarankan jamaah haji tetap memakai masker minimal selama 14 sejak tiba di rumah “Semua jamaah masih dalam inkubasi, itu sampai 21 hari. Tapi saat ini belum ada yang terdeteksi, kita tengoklah setelah 21 hari,” ungkap Kepala Tim Kesehatan PPIH Debarkasi Medan, dr Ziad Batubara kepada Sumut Pos, Jumat (7/8).

Untuk mempertimbangkan faktor keamanan, dr Ziad menyarankan kepada keluarga jamaah untuk tidak melakukan penjemputan. Sebab kata dia, faktor kesehatan menjadi alasannya. “Saya kira nggak usah dijemput. Karena jamaah haji itu adalah sekelompok orang yang baru pulang dari negara terjangkit. Dan jamaah haji minimal pakai masker selama 14 hari di rumah. Karena mereka orang-orang yang masih dalam inkubasi,” jelasnya.

Diapun sedikit menyesalkan kepada keluarga jamaah, yang kurang memperhatikan faktor kesehatan yang dikhawatirkan oleh tim dokter. “Kalau di Poliklinik, saya ceramahi keluarga jamaahnya itu. Terutama untuk anak-anak lagi. Kakek-neneknya baru pulang soalnya dari negara terjangkit, sementara imunisasikan nggak ada itu,” katanya.

Hal itupun tutur dr Ziad, telah disampaikan berulang kali kepada keluarga jamaah, pada saat jamaah dikumpulkan di aula. “Waktu pulang, kan dikumpulkan dulu dan dikasi ceramah. Ya namanya jamaah yang baru pulang nggak konsen kan, ada yang sibuk dengan barangnya, keluarganya lah. Jadi minimal 14 hari masa inkubasi, itu belum timbul gejala finisnya. Kita gak tau kan,” urainya.

Namun, untuk pendeteksian awal kata dr Ziad, pihaknya langsung melakukan scaner kepada jamaah begitu tiba di Asrama haji. “Jadi di poliklinik ada pengukur thermal scaner di dua sisi. Itu untuk pengukuran sementara suhu, yang demam kita observasi,” pungkasnya.

Sebelum itu, Kepala UPT Asrama Haji Debarkasi Medan, Drs H Sutrisno telah mengimbau kepada para keluarga jamaah yang ingin melakukan penjemputan agar memperhatikan keamanan dan kenyamanan jamaah. “Jadi dari pengalaman beberapa tahun ini, pengamalan penyakit menular yang pernah dialami adalah influenza (H1N1, H5N1 dan H7N9), sakit meningitis dan juga sakit Hepatitis,” ungkapnya, Rabu (29/8).

Menurut Sutrisno, dari beberapa kasus yang pernah ada, sebelum ada sterilisasi dari KKP, keluarga jamaah dilarang memasuki Aula 1 penjemputan. “Supaya tidak terjangkit penyakit yang menular itu kepada keluarga jamaah. Dan juga disarankan oleh KKP, 14 hari setelah pemulangan, jamaah itu disarankan memakai masker. Karna masa inkubasi itukan 14 hari, supaya tidak menularkan kepada keluarga seandainya ada penyakit menular,” jelasnya. (man)

Info haji

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Tim Kesehatan Panitia Pelaksanaan Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, hingga kloter 5 pemulangan jamaah haji, belum menemukan jamaah terjangkit virus menular seperti yang dikhawatirkan.

Meski begitu, tim dokter menyarankan jamaah haji tetap memakai masker minimal selama 14 sejak tiba di rumah “Semua jamaah masih dalam inkubasi, itu sampai 21 hari. Tapi saat ini belum ada yang terdeteksi, kita tengoklah setelah 21 hari,” ungkap Kepala Tim Kesehatan PPIH Debarkasi Medan, dr Ziad Batubara kepada Sumut Pos, Jumat (7/8).

Untuk mempertimbangkan faktor keamanan, dr Ziad menyarankan kepada keluarga jamaah untuk tidak melakukan penjemputan. Sebab kata dia, faktor kesehatan menjadi alasannya. “Saya kira nggak usah dijemput. Karena jamaah haji itu adalah sekelompok orang yang baru pulang dari negara terjangkit. Dan jamaah haji minimal pakai masker selama 14 hari di rumah. Karena mereka orang-orang yang masih dalam inkubasi,” jelasnya.

Diapun sedikit menyesalkan kepada keluarga jamaah, yang kurang memperhatikan faktor kesehatan yang dikhawatirkan oleh tim dokter. “Kalau di Poliklinik, saya ceramahi keluarga jamaahnya itu. Terutama untuk anak-anak lagi. Kakek-neneknya baru pulang soalnya dari negara terjangkit, sementara imunisasikan nggak ada itu,” katanya.

Hal itupun tutur dr Ziad, telah disampaikan berulang kali kepada keluarga jamaah, pada saat jamaah dikumpulkan di aula. “Waktu pulang, kan dikumpulkan dulu dan dikasi ceramah. Ya namanya jamaah yang baru pulang nggak konsen kan, ada yang sibuk dengan barangnya, keluarganya lah. Jadi minimal 14 hari masa inkubasi, itu belum timbul gejala finisnya. Kita gak tau kan,” urainya.

Namun, untuk pendeteksian awal kata dr Ziad, pihaknya langsung melakukan scaner kepada jamaah begitu tiba di Asrama haji. “Jadi di poliklinik ada pengukur thermal scaner di dua sisi. Itu untuk pengukuran sementara suhu, yang demam kita observasi,” pungkasnya.

Sebelum itu, Kepala UPT Asrama Haji Debarkasi Medan, Drs H Sutrisno telah mengimbau kepada para keluarga jamaah yang ingin melakukan penjemputan agar memperhatikan keamanan dan kenyamanan jamaah. “Jadi dari pengalaman beberapa tahun ini, pengamalan penyakit menular yang pernah dialami adalah influenza (H1N1, H5N1 dan H7N9), sakit meningitis dan juga sakit Hepatitis,” ungkapnya, Rabu (29/8).

Menurut Sutrisno, dari beberapa kasus yang pernah ada, sebelum ada sterilisasi dari KKP, keluarga jamaah dilarang memasuki Aula 1 penjemputan. “Supaya tidak terjangkit penyakit yang menular itu kepada keluarga jamaah. Dan juga disarankan oleh KKP, 14 hari setelah pemulangan, jamaah itu disarankan memakai masker. Karna masa inkubasi itukan 14 hari, supaya tidak menularkan kepada keluarga seandainya ada penyakit menular,” jelasnya. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/