Medan- Tim Pemberantas Judi Polda Sumut menangkap Lian Lubis (30), bandar besar togel dan KIM di rumahnya, Dusun Negeri Dolok, Kabupaten Simalungun, Kamis (6/10). Dalam menjalankan bisnis yang beromset ratusan juta per hari itu, pria yang biasa disapa dengan panggilan Lian tersebut, mempekerjakan 12 orang di rumahnya untuk merekap dan menulis nomor. Namun, saat penggrebekan semuanya berhasil kabur.
Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Raden Heru Prakso mengatakan, bandar togel dan KIM yang berhasil ditangkap merupakan jaringan terbesar bandar togel dan KIM di wilayah Simalungun. Dilihat dari omset per harinya yang mencapai ratusan juta rupiah, kemungkinan dalam menjalankan bisnisnya sang bandar juga mempunyai anak buah di seluruh wilayah Sumatera Utara.
“Dari pengakuan tersangka, dalam sehari bisnisnya beromset ratusan juta. Dan untuk menjalankan bisnisnya tersebut, ia memperkerjakan 12 orang, tapi pengakuannya masih memiliki bos, yang tak lain sepupunya sendiri. Yang kini sedang kita buru,” terang Heru.
Penangkapan itu, berawal dari informasi terkait maraknya praktik judi togel dan KIM di Dusun Negeri Dolok, Kecamatan Silaukahean, Simalungun. Atas informasi tersebut, Tim Unit Pemberantas Judi yang berjumlah 8 orang, turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan.
Setelah melakukan penyeledikan seminggu, petugas berhasil mengantongi nama bandarnya. Petugas pun melakukan penyisiran di Dusun Negeri Dolok, Kecamatan Silaukahean, Simalungun, untuk memburu bandar besar dimaksud. Akhirnya, Kamis (6/10) sore, petugas mengetahui rumah Lian yang disebut-sebut sebagai bandar besar.
Sementara itu, Lian yang ditemui Sumut Pos, di Markas Tim Pemberantas Judi di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut mengaku telah menjalankan bisnis togel tersebut selama setahun. Dengan omset ratusan juta rupiah setiap pemutaran nomor.
“Togel seminggu hanya putar lima kali, Minggu, Senin, Rabu, Kamis, Sabtu. Kalau KIM setiap malam. Di rumah saya memperkerjakan 12 orang, 5 tukang tulis, 7 tukang rekap,” terang Lian.
Dalam menjalankan bisnisnya yang sudah setahun, Lian mengaku tidak pernah merasa ada gangguan atau penggrebekan dari pihak aparat kepolisian. “Ngaak pernah ada yang menangkap atau menggerebek. Saya nggak tahu kenapa, saya kan punya bos lagi,” terang Lian.(mag-5)