31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Berdayakan Kaum ODHA

MEDAN- Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sangat penting untuk diberdayakan. Diharapkan ODHA tidak menstigma dirinya sendiri dan pelayanan kesehatan bagi pengidap agar lebih ditingkatkan. Demikian dikatakan Kadis Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG, dalam seminar Pemberdayaan ODHA sebagai bagian penting dalam penanggulangan HIV/AIDS, yang diadakan LSM Medan Plus, Rabu (8/2).

“Ada dua stigma HIV/AIDS yaitu stigma yang datang dari ODHA sendiri dan stigma dari luar ODHA seperti masyarakat, petugas kesehatan. Tapi kita harapkan bagaimana agar ODHA itu tidak menstigma dirinya sendiri serta pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan,” katanya.

Sementara Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Sumatera Utara, dr Umar Zein SpPD mengatakan, tujuan pengobatan (pemberian ARV) bagi ODHA untuk menekan replikasi HIV sampai tidak terdeteksi di dalam darah.

Selain itu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan meningkatnya kadar CD4, menurunkan angka kematian akibat AIDS sampai nol. “Menurunkan angka penularan HIV sampai tidak ditemukan kasus baru dan meningkatkan kualitas hidup pasien,” katanya.

Berdasarkan fakta penelitian di heterosexual HIV-1 Transmision After Initiation of ART, kata Umar Zein, disimpulkan ODHA yang minum Antiretroviral (ARV) akan mengurangi penularan ke pasangan heteroseksualnya sebesar 92 persen. Pentingnya memperluas dan meningkatkan tes HIV untuk selanjutnya diteruskan dengan pengobatan.

Tambahnya, berdasarkan penelitian dari 9 negara diantaranya Amerika, Baostwana, Brazil, India, Kenya, Malawi, South Africa, Thailand dan Zimbabwe pada April 2005 terhadap 1.763 pasangan ODHA, diketahui pengidap yang mendapat pengobatan ARV segera setelah diketahui terinfeksi HIV. (mag-11)

MEDAN- Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sangat penting untuk diberdayakan. Diharapkan ODHA tidak menstigma dirinya sendiri dan pelayanan kesehatan bagi pengidap agar lebih ditingkatkan. Demikian dikatakan Kadis Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG, dalam seminar Pemberdayaan ODHA sebagai bagian penting dalam penanggulangan HIV/AIDS, yang diadakan LSM Medan Plus, Rabu (8/2).

“Ada dua stigma HIV/AIDS yaitu stigma yang datang dari ODHA sendiri dan stigma dari luar ODHA seperti masyarakat, petugas kesehatan. Tapi kita harapkan bagaimana agar ODHA itu tidak menstigma dirinya sendiri serta pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan,” katanya.

Sementara Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Sumatera Utara, dr Umar Zein SpPD mengatakan, tujuan pengobatan (pemberian ARV) bagi ODHA untuk menekan replikasi HIV sampai tidak terdeteksi di dalam darah.

Selain itu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan meningkatnya kadar CD4, menurunkan angka kematian akibat AIDS sampai nol. “Menurunkan angka penularan HIV sampai tidak ditemukan kasus baru dan meningkatkan kualitas hidup pasien,” katanya.

Berdasarkan fakta penelitian di heterosexual HIV-1 Transmision After Initiation of ART, kata Umar Zein, disimpulkan ODHA yang minum Antiretroviral (ARV) akan mengurangi penularan ke pasangan heteroseksualnya sebesar 92 persen. Pentingnya memperluas dan meningkatkan tes HIV untuk selanjutnya diteruskan dengan pengobatan.

Tambahnya, berdasarkan penelitian dari 9 negara diantaranya Amerika, Baostwana, Brazil, India, Kenya, Malawi, South Africa, Thailand dan Zimbabwe pada April 2005 terhadap 1.763 pasangan ODHA, diketahui pengidap yang mendapat pengobatan ARV segera setelah diketahui terinfeksi HIV. (mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/