26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Normalisasi Sungai Tak Kunjung Dilakukan, BWSS Dinilai Tak Serius Bantu Pemko

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) dinilai tak serius membantu Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam mengatasi banjir. Sebab, hingga saat ini tak kunjung dilakukan normalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Medan.

Padahal untuk menormalisasi sungai, mulai dari mengatasi sedimentasi sungai, penyempitan sungai, pembenahan dan penertiban bantaran sungai dari bangunan liar dan lain-lain, merupakan tugas dan tanggungjawab BWSS.

“Yang saya tahu, sudah berkali-kali Pemko Medan mengundang BWSS untuk rapat, di dalam rapat itu BWSS berjanji akan segera berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam menormalisasi sungai. Tapi faktanya sampai saat ini, BWSS tidak melakukan apapun. n

Bahkan sekedar untuk mengorek sungai yang dangkal saja tidak juga dilakukan. Akibatnya Sungai Deli yang meluap di akhir Bulan Februari kemarin menyebabkan Kota Medan kebanjiran,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan Robi Barus kepada Sumut Pos, Selasa (8/3).

Menurut Anggota Komisi DPRD Medan ini, berbeda dengan Pemko Medan yang telah melakukan berbagai upaya mengatasi banjir, sedangkan BWSS justru dinilai tidak melakukan apapun, khususnya dalam melakukan tugasnya untuk menormalisasi sungai.

Ditegaskan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Medan itu, sebagaimana pun Pemko Medan menormalisasi dan membangun drainase di Kota Medan dengan sebaik mungkin, masalah banjir di Kota Medan tidak akan pernah selesai apabila BWSS tak kunjung menormalisasi sungai. Sebab setiap air yang mengalir dari drainase akan mengalir ke sungai, sedangkan sungai yang tak kunjung di normalisasi tidak akan mampu menampung debit air dalam jumlah besar ketika hujan turun.

Diterangkan Robi, selain menormalisasi sungai, BWSS juga tidak kunjung memotong pintu kanal. Akibatnya setiap kali banjir, air tetap tak kunjung mengalir ke dalam kanal sehingga tetap menggenangi Kota Medan.

“Padahal kemarin, rencananya ketinggian pintu kanal itu akan dipotong. Tapi tidak tahu kenapa, sampai saat ini BWSS tidak juga memotongnya. Ini juga sebenarnya membingungkan bagi kita,” terangnya.

Untuk itu, Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Medan ini mengajak masyarakat untuk tidak buru-buru menyalahkan Pemko Medan setiap kali banjir terjadi. Sebaliknya, masyarakat diminta untuk mendukung Pemko Medan yang saat ini sedang bekerja keras dalam menuntaskan masalah banjir.

Masyarakat diminta untuk mendukung pemerintah dengan tidak lagi membuang sampah secara sembarangan ke drainase-drainase maupun sungai yang membuat kondisi banjir akan semakin parah.

“Sabtu kemarin, saya lihat Pemko Medan bersama jajarannya dan Forkopimda justru turun untuk membersihkan Sungai Selayang. Bahkan saat banjir terjadi, Wali Kota juga tidak diam, sampai dinihari beliau bersama jajarannya meninjau banjir untuk mencari solusi, hal ini patut kita hargai dan kita dukung. Saya berharap, apa yang dilakukan Wali Kota Medan juga dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab bagi BWSS,” pungkasnya.

Berkolaborasi dengan Pemkab Deliserdang

Gubenur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution melakukan pertemuan dan rapat soal penanganan banjir di Kota Medan di Kantor Gubernur Sumut di Jalan Dipenogoro, Kota Medan, Selasa (8/3).

Gubernur Edy mengatakan, penanganan banjir di Kota Medan terkendala dengan anggaran yang terbatas yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemerintah Kota (Pemkot). Sehingga belum dikerjakan secara maksimal. “Ini rencanakan dari tahun 2019 lalu, kita tagline kan 2021 Kota Medan bebas banjir. Banyak hambatan-hambatan bersangkutan dengan finansial. Ini finansial sudah kita mulai,” kata Gubernur Edy didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Mantan Ketua Umum PSSI it mengatakan, untuk penanganan banjir di Kota Medan, Pemprov Sumut akan melibatkan Pemko Medan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang. Karena, sejumlah sungai yang kerap meluap airnya berada di dua daerah tersebut. “Kemarin, baru saya tandatangani Penlok (penetapan lokasi) nanti ada pekerjaan antara Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan. Dia harus kolaborasi kita,” ucap Gubernur Edy.

Mantan Pangkostrad ini menjelaskan, pihak Pemprov Sumut dan Pemko Medan akan melakukan pembenahan infrastruktur di Kota Medan untuk mengatasi banjir di kota terbesar nomor tiga di Indonesia. “Saya tandatangani penlok dan belum mulai dikerjai, hujannya datang pula besar. Seharusnya, hujannya dilarang dulu datang besar. Setelah dikerjakan, setelah dikerjakan kalian lihat lah,” ujarnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) dinilai tak serius membantu Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam mengatasi banjir. Sebab, hingga saat ini tak kunjung dilakukan normalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Medan.

Padahal untuk menormalisasi sungai, mulai dari mengatasi sedimentasi sungai, penyempitan sungai, pembenahan dan penertiban bantaran sungai dari bangunan liar dan lain-lain, merupakan tugas dan tanggungjawab BWSS.

“Yang saya tahu, sudah berkali-kali Pemko Medan mengundang BWSS untuk rapat, di dalam rapat itu BWSS berjanji akan segera berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam menormalisasi sungai. Tapi faktanya sampai saat ini, BWSS tidak melakukan apapun. n

Bahkan sekedar untuk mengorek sungai yang dangkal saja tidak juga dilakukan. Akibatnya Sungai Deli yang meluap di akhir Bulan Februari kemarin menyebabkan Kota Medan kebanjiran,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan Robi Barus kepada Sumut Pos, Selasa (8/3).

Menurut Anggota Komisi DPRD Medan ini, berbeda dengan Pemko Medan yang telah melakukan berbagai upaya mengatasi banjir, sedangkan BWSS justru dinilai tidak melakukan apapun, khususnya dalam melakukan tugasnya untuk menormalisasi sungai.

Ditegaskan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Medan itu, sebagaimana pun Pemko Medan menormalisasi dan membangun drainase di Kota Medan dengan sebaik mungkin, masalah banjir di Kota Medan tidak akan pernah selesai apabila BWSS tak kunjung menormalisasi sungai. Sebab setiap air yang mengalir dari drainase akan mengalir ke sungai, sedangkan sungai yang tak kunjung di normalisasi tidak akan mampu menampung debit air dalam jumlah besar ketika hujan turun.

Diterangkan Robi, selain menormalisasi sungai, BWSS juga tidak kunjung memotong pintu kanal. Akibatnya setiap kali banjir, air tetap tak kunjung mengalir ke dalam kanal sehingga tetap menggenangi Kota Medan.

“Padahal kemarin, rencananya ketinggian pintu kanal itu akan dipotong. Tapi tidak tahu kenapa, sampai saat ini BWSS tidak juga memotongnya. Ini juga sebenarnya membingungkan bagi kita,” terangnya.

Untuk itu, Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Medan ini mengajak masyarakat untuk tidak buru-buru menyalahkan Pemko Medan setiap kali banjir terjadi. Sebaliknya, masyarakat diminta untuk mendukung Pemko Medan yang saat ini sedang bekerja keras dalam menuntaskan masalah banjir.

Masyarakat diminta untuk mendukung pemerintah dengan tidak lagi membuang sampah secara sembarangan ke drainase-drainase maupun sungai yang membuat kondisi banjir akan semakin parah.

“Sabtu kemarin, saya lihat Pemko Medan bersama jajarannya dan Forkopimda justru turun untuk membersihkan Sungai Selayang. Bahkan saat banjir terjadi, Wali Kota juga tidak diam, sampai dinihari beliau bersama jajarannya meninjau banjir untuk mencari solusi, hal ini patut kita hargai dan kita dukung. Saya berharap, apa yang dilakukan Wali Kota Medan juga dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab bagi BWSS,” pungkasnya.

Berkolaborasi dengan Pemkab Deliserdang

Gubenur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution melakukan pertemuan dan rapat soal penanganan banjir di Kota Medan di Kantor Gubernur Sumut di Jalan Dipenogoro, Kota Medan, Selasa (8/3).

Gubernur Edy mengatakan, penanganan banjir di Kota Medan terkendala dengan anggaran yang terbatas yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemerintah Kota (Pemkot). Sehingga belum dikerjakan secara maksimal. “Ini rencanakan dari tahun 2019 lalu, kita tagline kan 2021 Kota Medan bebas banjir. Banyak hambatan-hambatan bersangkutan dengan finansial. Ini finansial sudah kita mulai,” kata Gubernur Edy didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Mantan Ketua Umum PSSI it mengatakan, untuk penanganan banjir di Kota Medan, Pemprov Sumut akan melibatkan Pemko Medan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang. Karena, sejumlah sungai yang kerap meluap airnya berada di dua daerah tersebut. “Kemarin, baru saya tandatangani Penlok (penetapan lokasi) nanti ada pekerjaan antara Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan. Dia harus kolaborasi kita,” ucap Gubernur Edy.

Mantan Pangkostrad ini menjelaskan, pihak Pemprov Sumut dan Pemko Medan akan melakukan pembenahan infrastruktur di Kota Medan untuk mengatasi banjir di kota terbesar nomor tiga di Indonesia. “Saya tandatangani penlok dan belum mulai dikerjai, hujannya datang pula besar. Seharusnya, hujannya dilarang dulu datang besar. Setelah dikerjakan, setelah dikerjakan kalian lihat lah,” ujarnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/