32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

PAUD Tingkatkan Mutu Generasi Muda

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Sumut belum memenuhi target nasional yang harus mencapai 50,62 persen. Berdasarkan data di Kemendiknas RI tercatat PAUD di Sumut hanyan
terealisasi sebesar 32,50 persen. Apa yang harusnya dilakukan Disdik Sumut? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Rahmat Sazaly dengan Ketua Dewan Pendidikan Sumut OK Nazaruddin Hisyam, Jum’at (8/4).

Menurut Anda, bagaimana perkembangan PAUD di Sumut?
Angka Partisipasi Kasar (APK) pada program PAUD di Sumut sangat memprihatinkan. Sampai saat ini Sumut sebagai satu provinsi di Indonesia yang belum memenuhi target nasional untuk kelompok usia 0-6 tahun.

Program PAUD ini belum terlaksana secara merata terutama di daerah-daerah, baik melalui jalur formal maupun informal. Kebanyakan program pendidikan ini selalu dilakukan bagi masyarakat yang kehidupan ekonominya berkecukupan.
Bagi masyarakat di daerah, program ini dianggap sebagai suatu hal yang sia-sia dan dinilai menghambur-hamburkan biaya. Padahal program ini tidak dikenakan biaya.
Bagi masyarakat perkotaan, program ini sudah menjadi suatu hal penting sebelum memasuki pendidikan lanjutan. Untuk itu Disdik Kabupaten/Kota diharapkan berperan aktif dalam mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Berdasarkan data di Kemendiknas RI, tercatat PAUD di Sumut hanya 32,50 persen, sedangkan target nasional yang harus mencapai 50,62 persen. Apa upaya yang harus dimaksimalkan untuk peningkatan program ini?
Disdik Sumut harus membahas permasalahan tersebut bersama Disdik kabupetan/kota untuk mencari solusinya. Hal ini seiring dengan penuntasan wajib belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun. Satu diantaranya dengan pemberian dana pada penyelenggara PAUD.

Apakah selama ini pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk PAUD?
Sudah. Dana PAUD yang dialokasikan kepada masing-masing lembaga masyarakat di kabupaten/kota itu sebesar Rp20 juta untuk biaya operasional dan honor tenaga pendidik.

Apa harapan Anda terhadap PAUD?
PAUD sebagai pendidikan non formal mengutamakan konsep belajar melalui bermain yang diharapkan dapat mengkondisikan dalam suasana belajar aktif, kreatif dan menyenangkan lewat berbagai permainan dengan tujuan mengoptimalkan tumbuh kembang anak berbagai kemampuan, pengetahuan dan keterampilan guna mengoptimalkan kecerdasannya.

Dalam proses pembelajarannya, PAUD diharapkan mengacu kepada managerik  mencerdaskan dan mempersiapkan anak-anak untuk bekal memasuki pendidikan formal. Dan diharapkan kegiatan yang digelar dalam proses permainan itu dapat meningkatkan daya pikir anak sebelum mereka masuk ke Taman Kanak-kanak, sehingga dari dini harus dibekali.
Jadi, PAUD ini harus menjadi perhatian utama seluruh lini karena PAUD merupakan penentuan pendidikan generasi penerus ke depannya. (*)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Sumut belum memenuhi target nasional yang harus mencapai 50,62 persen. Berdasarkan data di Kemendiknas RI tercatat PAUD di Sumut hanyan
terealisasi sebesar 32,50 persen. Apa yang harusnya dilakukan Disdik Sumut? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Rahmat Sazaly dengan Ketua Dewan Pendidikan Sumut OK Nazaruddin Hisyam, Jum’at (8/4).

Menurut Anda, bagaimana perkembangan PAUD di Sumut?
Angka Partisipasi Kasar (APK) pada program PAUD di Sumut sangat memprihatinkan. Sampai saat ini Sumut sebagai satu provinsi di Indonesia yang belum memenuhi target nasional untuk kelompok usia 0-6 tahun.

Program PAUD ini belum terlaksana secara merata terutama di daerah-daerah, baik melalui jalur formal maupun informal. Kebanyakan program pendidikan ini selalu dilakukan bagi masyarakat yang kehidupan ekonominya berkecukupan.
Bagi masyarakat di daerah, program ini dianggap sebagai suatu hal yang sia-sia dan dinilai menghambur-hamburkan biaya. Padahal program ini tidak dikenakan biaya.
Bagi masyarakat perkotaan, program ini sudah menjadi suatu hal penting sebelum memasuki pendidikan lanjutan. Untuk itu Disdik Kabupaten/Kota diharapkan berperan aktif dalam mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Berdasarkan data di Kemendiknas RI, tercatat PAUD di Sumut hanya 32,50 persen, sedangkan target nasional yang harus mencapai 50,62 persen. Apa upaya yang harus dimaksimalkan untuk peningkatan program ini?
Disdik Sumut harus membahas permasalahan tersebut bersama Disdik kabupetan/kota untuk mencari solusinya. Hal ini seiring dengan penuntasan wajib belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun. Satu diantaranya dengan pemberian dana pada penyelenggara PAUD.

Apakah selama ini pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk PAUD?
Sudah. Dana PAUD yang dialokasikan kepada masing-masing lembaga masyarakat di kabupaten/kota itu sebesar Rp20 juta untuk biaya operasional dan honor tenaga pendidik.

Apa harapan Anda terhadap PAUD?
PAUD sebagai pendidikan non formal mengutamakan konsep belajar melalui bermain yang diharapkan dapat mengkondisikan dalam suasana belajar aktif, kreatif dan menyenangkan lewat berbagai permainan dengan tujuan mengoptimalkan tumbuh kembang anak berbagai kemampuan, pengetahuan dan keterampilan guna mengoptimalkan kecerdasannya.

Dalam proses pembelajarannya, PAUD diharapkan mengacu kepada managerik  mencerdaskan dan mempersiapkan anak-anak untuk bekal memasuki pendidikan formal. Dan diharapkan kegiatan yang digelar dalam proses permainan itu dapat meningkatkan daya pikir anak sebelum mereka masuk ke Taman Kanak-kanak, sehingga dari dini harus dibekali.
Jadi, PAUD ini harus menjadi perhatian utama seluruh lini karena PAUD merupakan penentuan pendidikan generasi penerus ke depannya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/