28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Rapat Senat Penjaringan Calon Rektor Unimed Ricuh

Medan – Rapat senat penjaringan calon Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) ricuh. Pengujuk rasa yang tergabung Gerakan Civitas Akademika Unimed, menerobos blokade petugas keamanan kampus dan masuk ke tempat berlangsungnya rapat senat. Aksi saling dorong tak terelakkan saat massa terus berusaha masuk ke dalam ruangan rapat untuk membubarkan pembahasan penjaringan calon rektor yang dituding cacat hukum, Jumat (8/4). Nyaris terjadi adu jotos antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan kampus.

Kericuhan akhirnya mereda setelah terjadi negosiasi antara kedua belah pihak. Hasil rapat senat memutuskan dilakukan penjaringan tahap kedua, setelah penjaringan tahap pertama dibatalkan. Pada penjaringan tahap pertama nama Syawal Gultom kembali muncul sebagai calon rektor Unimed periode berikutnya.

Gerakan Civitas Akademika Universitas Negeri Medan (Gertak-Unimed) menuntut agar Mendiknas menunjuk pengganti Rektor Unimed, Syawal Gultom. Pasalnya, saat ini Syawal Gultom telah diangkat oleh Mendiknas sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP PMP) Kemendiknas.

Permintaan itu disampaikan puluhan civitas akademika Universitas Negeri Medan (Unimed) yang tergabung dalam Gertak-Unimed dalam aksi damai di Depan Gedung Biro Rektor Unimed, Jumat (8/4). Saat gelaran aksi tersebut, berlangsung pula Rapat Senat Unimed di gedung tersebut dengan agenda penjadwalan pemilihan rektor.

Koordinator aksi, Safwin Rambe menegaskan, sesuai dengan peraturan maka seharusnya Mendiknas mengangkat Plt Rektor demi menjalankan tugas rektor sebelumnya yang dipromosikan menduduki jabatan lainnya. “Namun belum ada penunjukan Plt dari Mendiknas, justru yang terjadi adalah rektor lama membentuk panitia pemilihan rektor baru. Ini jelas menyalahi aturan, seharusnya diangkat dulu Plt rektor dan selanjutnya Plt tersebutlah yang membentuk panitia pemilihan rektor,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, diharapkan kepada Senat Unimed meminta kepada Mendiknas untuk segera mengangkat Plt Rektor beserta surat penugasan resmi kepada seluruh senat universitas untuk melaksanakan tahapan penjaringan dan penyaringan calon rektor sesuai dengan peraturan Mendiknas.

“Kita (mahasiswa) harus menolak calon rektor karbitan yang muncul hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Dan kita juga harus menentang segala bentuk intervensi dalam proses pemilihan rektor dari pihak manapun,” kata Safwin.

Sementara itu, Pembantu Rektor II Unimed Chairul Azmi mengatakan, meski sudah diangkat sebagai Kepala BPSDM PMP Kemendiknas, Prof Syawal Gultom masih Rektor Unimed menjelang berakhirnya masa jabatan 12 April 2011 mendatang. (saz)

Medan – Rapat senat penjaringan calon Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) ricuh. Pengujuk rasa yang tergabung Gerakan Civitas Akademika Unimed, menerobos blokade petugas keamanan kampus dan masuk ke tempat berlangsungnya rapat senat. Aksi saling dorong tak terelakkan saat massa terus berusaha masuk ke dalam ruangan rapat untuk membubarkan pembahasan penjaringan calon rektor yang dituding cacat hukum, Jumat (8/4). Nyaris terjadi adu jotos antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan kampus.

Kericuhan akhirnya mereda setelah terjadi negosiasi antara kedua belah pihak. Hasil rapat senat memutuskan dilakukan penjaringan tahap kedua, setelah penjaringan tahap pertama dibatalkan. Pada penjaringan tahap pertama nama Syawal Gultom kembali muncul sebagai calon rektor Unimed periode berikutnya.

Gerakan Civitas Akademika Universitas Negeri Medan (Gertak-Unimed) menuntut agar Mendiknas menunjuk pengganti Rektor Unimed, Syawal Gultom. Pasalnya, saat ini Syawal Gultom telah diangkat oleh Mendiknas sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP PMP) Kemendiknas.

Permintaan itu disampaikan puluhan civitas akademika Universitas Negeri Medan (Unimed) yang tergabung dalam Gertak-Unimed dalam aksi damai di Depan Gedung Biro Rektor Unimed, Jumat (8/4). Saat gelaran aksi tersebut, berlangsung pula Rapat Senat Unimed di gedung tersebut dengan agenda penjadwalan pemilihan rektor.

Koordinator aksi, Safwin Rambe menegaskan, sesuai dengan peraturan maka seharusnya Mendiknas mengangkat Plt Rektor demi menjalankan tugas rektor sebelumnya yang dipromosikan menduduki jabatan lainnya. “Namun belum ada penunjukan Plt dari Mendiknas, justru yang terjadi adalah rektor lama membentuk panitia pemilihan rektor baru. Ini jelas menyalahi aturan, seharusnya diangkat dulu Plt rektor dan selanjutnya Plt tersebutlah yang membentuk panitia pemilihan rektor,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, diharapkan kepada Senat Unimed meminta kepada Mendiknas untuk segera mengangkat Plt Rektor beserta surat penugasan resmi kepada seluruh senat universitas untuk melaksanakan tahapan penjaringan dan penyaringan calon rektor sesuai dengan peraturan Mendiknas.

“Kita (mahasiswa) harus menolak calon rektor karbitan yang muncul hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Dan kita juga harus menentang segala bentuk intervensi dalam proses pemilihan rektor dari pihak manapun,” kata Safwin.

Sementara itu, Pembantu Rektor II Unimed Chairul Azmi mengatakan, meski sudah diangkat sebagai Kepala BPSDM PMP Kemendiknas, Prof Syawal Gultom masih Rektor Unimed menjelang berakhirnya masa jabatan 12 April 2011 mendatang. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/