Site icon SumutPos

Kader PDIP Sumut Kehilangan ‘Bapak’

MEDAN- Segenap kader dan pengurus PDI Perjuangan Sumatera Utara turut merasa sangat kehilangan tokoh politisi senior Taufiq Kiemas. Ucapan belasungkawa langsung disampaikan Wakil Ketua DPD I PDIP Sumatera Utara Alamsyah Hamdani dan Sekretaris DPD I PDIP Sumatera Utara Muhammad Affan.

TUTUP USIA: Anggota Garnisun saat membawa foto Taufiq Kiemas semasa hidup  Rumah Duka Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, Jalan Teuku Umar No. 27, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin malam (08/06). //Fery Pradolo/INDOPOS
TUTUP USIA: Anggota Garnisun saat membawa foto Taufiq Kiemas semasa hidup di Rumah Duka Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, Jalan Teuku Umar No. 27, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin malam (08/06). //Fery Pradolo/INDOPOS

“Bukan cuma kader PDI Perjuangan saja yang kehilangan, tetapi seluruh rakyat Indonesia pasti merasa kehilangan,” kata Alamsyah Hamdani ketika dihubungi via ponselnya tadi malam.

Alamsyah pertama kali menerima kabar duka tersebut dari Nazaruddin Kiemas, adik Taufik Kiemas, Sabtu petang. “Sebelum Maghrib tadi (kemarin, Red) saya menerima kabar duka itu,” katanya.

Secara pribadi, Alamsyah yang sudah mengenal Taufik Kiemas sejak 1976 silam, mengaku sangat merasa kehilangan. “Jadi saya sudah lama kenal beliau. Bahkan setiap saya pulang dari Jakarta, beliau selalu membelikan tiket buat saya,” kenang Alamsyah.

Ditegaskan Alamsyah, jiwa kepabakan Taufik Kiemas pasti dirasakan para kader PDIP saat dimintai pandangan dan nasihat. “Bukan cuma dalam hal politik, dia juga menjadi tempat curhat dalam segala hal, termasuk masalah keluarga,” ungkap Alamsyah lagi.

Sekretaris DPD PDIP Sumut Muhammad Affan menambahkan, Taufik Kiemas merupakan tokoh yang mampu menyeimbangkan orang-orang di internal dan eksternal PDI Perjuangan. Affan juga mengaku memiliki kesan tersendiri terhadap Taufik Kiemas.

“Pada Pilkada Medan 2010 lalu, dia menelepon saya untuk menanyakan peluang Sofyan Tan. Dia bertanya, apakah orang Medan bisa menerima keberagaman? Menurutnya, Sofyan Tan memang dari etnis Cina dan beragama Budha, tapi dia orang Medan yang juga punya hak untuk menjadi wali kota,” kata Affan.

Sementara Bendahara DPD II PDI Perjuangan Kota Medan Hasyim SE, juga mengaku sangat kehilangan sosok negarawan sejati. Hasyim mengaku mendapat kabar meninggalnya Taufik Kiemas dari Bapaknya yang ada di Jakarta.

“Kebetulan Bapak saya dekat dengan keluarga Ibu Mega, jadi mereka yang memberi kabar kepada saya tadi,” kata Hasyim saat dihibingi tadi malam.
Menurut Hasyim, Taufik Kiemas merupakan negarawan sejati yang mempunyai pengalaman yang sangat matang. “Apalagi dia merupakan pejuang empat pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Red). Kepeduliannya kepada keempat pilar itu sangat luar biasa mengesankan. Untuk keempat pilar negara itu Pak Taufik Kiemas siap melakukan apa saja, siap berkorban apa saja,” ungkap Hasyim yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan ini.

Keempat pilar yang diperjuangkan Taufik Kiemas itu, kata Hasyim, kini sudah banyak disosialisasikan dan diterapkan. “Keempat pilar ini bisa menjadi perekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Hasyim.

Sebagai generasi muda, Hasyim merasa sangat kehilangan tokoh senior dan negarawan yang selalu melahirkan pemikiran positif bagi bangsa.
“Saya pernah beberapa kali bertemu beliau, baik di Jakarta maupun di Medan. Dia terkesan sangat familiar dan nasionalisme cukup tinggi. Dan beliau selalu memberikan pemikiran dan dorongan kepada generasi muda,” tambah Hasyim.

Hasyim juga menambahkan, sebagai salah satu politisi senior PDI Perjuangan, Taufiq dikenal sebagai sosok pemimpin yang mengayomi semua golongan. Hasyim menuturkan, Taufiq mampu menyatukan semua kelompok, aliran, dan golongan ideologis apapun.

“Pak Taufik selalu menjadi rujukan para politisi Indonesia dari partai politik manapun, apakah parpol berdasar agama ataukah parpol nasionalis-kebangsaan. Semuanya menjadikan Pak Taufik sebagai seniornya, kakaknya, ayahnya, bahkan rujukannya. Pak Taufik Kiemas bukan hanya milik PDIP, melainkan milik bangsa dan negara Indonesia,” paparnya lagi.

Sementara, DPC PDI Perjuangan Langkat bersama segenap jajaran merasa sangat berduka menerima informasi meninggalnya Taufiq Kiemas selaku tokoh penggagas perjuangan partai berlambang banteng bermoncong putih ini. Peran sentral almarhum, dirasakan kader tak tergantikan.

“Seluruh pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Langkat turut berduka cita, semoga almarhum mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kab Langkat, Syafril, kepada SumutPos.

Wakil Ketua DPRD Kab Langkat, Suhardi Surbakti, merasa tidak hanya partai kehilangan Taufiq tetapi secara luas bangsa juga kehilangan tokoh yang mampu berperan mempersatukan keragaman terutama dalam berpolitik. Alasannya, Ketua MPR RI ini berperan aktif mensejajarkan keragaman di elit politik. Suhardi berencana bertolak ke Jakarta melalui Bandara Polonia Medan, Minggu (9/6) pagi ini.

Dari Labuhanbatu, seluruh pengurus PDI Perjuangan Labuhanbatu juga mengungkapkan rasa kehilangan tokoh empat pilar. “Kita sangat kehilangan tokoh sekaligus sosok penggagas empat pilar kebangsaan. Selaku orang tua kita, kami mendoakan semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya,” kata Wakil Ketua PDI Perjuangan Labuhanbatu, Sujarwo.

Selain itu, Taufik Kiemas sosok yang mampu mempersatukan dan menyejukkan suhu politik yang meninggi. “Sikap dan tutur kata beliau ibarat penyantan bagi lawan-lawan politik. Karena dapat memberikan kesejukan. Yang jelas beliau adalah pemersatu yang berjiwa besar,” tambah Sujarwo yang juga Sekretaris Fraksi PDI P DPRD Labuhanbatu itu. (adz/jie/jok)

Exit mobile version