32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Krisis Listrik Tuntas 2019

Pran Hasibuan TERIMA: Wagubsu Erry Nuradi saat menerima manajemen PT PLN di Kantor Gubsu, Rabu (8/7).
Pran Hasibuan
TERIMA: Wagubsu Erry Nuradi saat menerima manajemen PT PLN di Kantor Gubsu, Rabu (8/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Direktur Pengembangan PT PLN Nasri Sebayang menyatakan permohonan maaf atas pemadaman listrik yang masih berlangsung di Sumatera Utara. Selain tingginya beban puncak, pemadaman ini juga karena perawatan rutin mesin pembangkit. Disebutkannya kalau tinginya beban puncak itu mencapai 1850 MW.

“Beban puncak tahun ini sudah mencapai 1850 MW, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Nasri usai bertemu Wakil Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Kantor Gubsu, Rabu (8/7).

Menurutnya kapasitas pasokan listrik Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW, yang pada dasarnya belum mencukupi. Dia menjelaskan defisit listrik Sumut saat ini juga disebabkan satu unit PLTU Nagan Raya yang sekarang dalam tahap pemeriksaan tahun pertama setelah beroperasi yang tepat jatuh pada Ramadan.

“Sudah menjadi ketentuan pembangkit, harus dihentikan operasionalnya untuk diperiksa dan dibongkar,” ujarnya.

Dia menyebutkan, idealnya cadangan listrik 30 persen dari beban puncak yaitu minimal 550 MW. Sementara rata-rata pertumbuhan ketenagalistrikan di Sumut per tahun 6-7 persen, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan beban puncak.

“Beban puncak tumbuh 12 persen, sementara pertumbuhan energi hanya 6-7 persen, makanya kita tetap perlu membangun pembangkit. Kami memohon maaf atas pemadaman ini,” ujar Nasri.

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wagubsu itu, Direktur Pengembangan PLN Nasri Sebayang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut yaitu GM Wilayah Sumatera Utara Dyananto, GM Pembangkitan Sumbagut Sugianto, GM Proyek Pembangkit Sumbagut M Rafiq, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan III Robert Purba, GM Pusat Pengandalian dan Penyaluran Beban Eko. Sedangkan Wagubsu didampingi Assisten Ekbang Provsu Sabrina, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Eddy S Salim.

Lebih lanjut Nasri menjelaskan, krisis listrik Sumut baru benar-benar tuntas pada 2019. Sebagaimana program pemerintah selama 2015-2019 akan membangun pembangkit 35 ribu MW. Dari program dimaksud Sumbagut akan masuk tambahan 2.300 MW yang saat ini sebagian sudah masuk proses konstruksi dan sebagian pelelangan. “Ditargetkan pada tahun  2019 cadangan listrik Sumut minimum 30 persen dari Beban Puncak akan tercapai, sehingga kendala pemadaman listrik ke depannya tidak lagi terjadi,” katanya.(prn/adz)

Pran Hasibuan TERIMA: Wagubsu Erry Nuradi saat menerima manajemen PT PLN di Kantor Gubsu, Rabu (8/7).
Pran Hasibuan
TERIMA: Wagubsu Erry Nuradi saat menerima manajemen PT PLN di Kantor Gubsu, Rabu (8/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Direktur Pengembangan PT PLN Nasri Sebayang menyatakan permohonan maaf atas pemadaman listrik yang masih berlangsung di Sumatera Utara. Selain tingginya beban puncak, pemadaman ini juga karena perawatan rutin mesin pembangkit. Disebutkannya kalau tinginya beban puncak itu mencapai 1850 MW.

“Beban puncak tahun ini sudah mencapai 1850 MW, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Nasri usai bertemu Wakil Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Kantor Gubsu, Rabu (8/7).

Menurutnya kapasitas pasokan listrik Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW, yang pada dasarnya belum mencukupi. Dia menjelaskan defisit listrik Sumut saat ini juga disebabkan satu unit PLTU Nagan Raya yang sekarang dalam tahap pemeriksaan tahun pertama setelah beroperasi yang tepat jatuh pada Ramadan.

“Sudah menjadi ketentuan pembangkit, harus dihentikan operasionalnya untuk diperiksa dan dibongkar,” ujarnya.

Dia menyebutkan, idealnya cadangan listrik 30 persen dari beban puncak yaitu minimal 550 MW. Sementara rata-rata pertumbuhan ketenagalistrikan di Sumut per tahun 6-7 persen, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan beban puncak.

“Beban puncak tumbuh 12 persen, sementara pertumbuhan energi hanya 6-7 persen, makanya kita tetap perlu membangun pembangkit. Kami memohon maaf atas pemadaman ini,” ujar Nasri.

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wagubsu itu, Direktur Pengembangan PLN Nasri Sebayang didampingi 5 GM PLN yang ada di Sumut yaitu GM Wilayah Sumatera Utara Dyananto, GM Pembangkitan Sumbagut Sugianto, GM Proyek Pembangkit Sumbagut M Rafiq, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan III Robert Purba, GM Pusat Pengandalian dan Penyaluran Beban Eko. Sedangkan Wagubsu didampingi Assisten Ekbang Provsu Sabrina, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Eddy S Salim.

Lebih lanjut Nasri menjelaskan, krisis listrik Sumut baru benar-benar tuntas pada 2019. Sebagaimana program pemerintah selama 2015-2019 akan membangun pembangkit 35 ribu MW. Dari program dimaksud Sumbagut akan masuk tambahan 2.300 MW yang saat ini sebagian sudah masuk proses konstruksi dan sebagian pelelangan. “Ditargetkan pada tahun  2019 cadangan listrik Sumut minimum 30 persen dari Beban Puncak akan tercapai, sehingga kendala pemadaman listrik ke depannya tidak lagi terjadi,” katanya.(prn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/